CA •23✓

394 69 3
                                    

Aria tengah serius dengan tumpukan-tumpukan buku yang masih harus ia rapihkan.
Sedangkan Zeyu, dia malah memilih beristirahat dan tidur dibawah Meja.

"Ri" panggil Xinlong, Aria menengok menatap Xinlong.

"Iya?"

"Nggak capek?"

"Nggak"

"Lo cewek yang kuat ya?"

"Nggak juga"

"Haha..."

"Kenapa ketawa?"

"Gapapa" Xinlong malah memberhentikan aktivitasnya yang merapihkan buku menjadi menatap Aria.

Aria yang merasa ditatap itu menjadi bingung "kenapa liatin gue?" Aria

"Nggak papa pingin aja, jarang gue liatin cewek cantik kek lo di posisi yang sedeket ini" kata Xinlong.

"Apaan sih lo?"

"Serius deh, makin lama lo tuh makin nambah cantik, heran gue tuh" kata Xinlong.

"Hehe,, masa?" Aria nyengir dengan menampakkan gigi-giginya yang membuat Xinlong gemas melihatnya.

"Ri..!" Panggil Xinlong serius.
Aria langsung memberhentikan aktivitasnya, merasa Xinlong memanggilnya dengan serius, Aria menunggu sesuatu yang akan ia katakan.

Kini keduanya saling menatap
Xinlong mulai mendekatkan wajahnya pada Wajah Aria, wajah keduanya semakin dekat, dan dekat....dekat....

Bletingg...

Keduanya Reflek menjauh ketika ponsel Aria berdering.

Aria langsung membuka ponselnya.

"Heh mau gua poto? Terus gua tempel di papan inform sekul lo?" Tanya Hanyu dari ponselnya.

"Kenapa Lo cemburu??" Balas Aria.

"Gue cuma kasian aja sama lo" Hanyu.

Ding...Donggg

Kini giliran ponsel Xinlong yang berbunyi.
Xinlong membuka Ponselnya dan menatap Aria, Aria tak menatap Xinlong karena ia masih sibuk dengan ponselnya.

"Xinlong Aria!"
"Kenapa malah main ponsel??" Bu Jhea tiba-tiba

"Bu galiat itu udah Rapih" tunjuk Xinlong kearah Rak buku.

"Udah keliling Namsan belum?" Bu Jhea.

"Bentaran lagi bu, ngisi batre dulu" Xinlong.

"Aria kamu sekarang lari keliling lapangan! Tinggalin Xinlong" kata bu jhea

"Tap-tapi bu?"

"Udah pergi aja dulu" kata Xinlong.

"Beneran" Aria

"Udah sana" Xinlong.

Aria langsung berlari keluar, ia sedikit menahan malu karena suasana yg memang sudah ramai.

Aria berlari, ia berlari mengelilingi lapangan voli dan basket, dengan sedikit santai, karena agar tak terlalu lelah.

"Weh itu bukannya si Aria?"

"Ehh dia pake kalung biru deh?"

"Berarti di hukum dong?"

"Iya itu Aria, kena hukuman biasah"

"Kok gacapek ya dihukum mulu?"

"Namanya juga udah biasah, udah kebal pasti"

"Ho'oh langganan"

"Amit dah"

"Gamalu apa?"

"Dia emang gapunya malu" berbagai kata Aria dengar dari lontaran para siswi yang ia lewati saat berlari, namun Aria tak perduli karna kenyataannya emang iya.

Satu putaran sudah Aria lakukan, ia kembali melintasi garis utama yang tadi dilewati, Aria sudah merasa lelah sebenarnya, ia ingin sekali berhenti namun ia takut hukumannya ditambah lagi, satu lagi karna kelelahannya Bajunya itu sudah basah karena keringatnya.

"Ha?? Itu?? Anjir"

Semua siswi sontak berteriak histeris ketika melihat Xinlon yang berlari menyusul Aria, tidak,,tidak!!! Bukan itu, Xinlong berlari tanpa mengenakan seragamnya ia hanya memakai baju dalemnya aja dengan kalung biru di lehernya serta rambut acak-acakan membuat ia terlihat sempurna dimata para perenpuan yang menatapnya.

"Goblis?? Xinlong"

"Wauu... kenapa Seksih banget njir??"

"Aahhhhh Xinlong"

"Xinlong dihukum bareng Arieng?"

Aria refleks memandang Xinlong.

"Anjir? Itu Xinlong? Ngapain dia gapake bajunya?" Aria

Xinlong tersenyum dalam aktivitasnya, tak lupa ia melambaikan tangannya pada siswi-siswi yang menatapnya kegilaan.

"Anjirr... Aria sama Xinlong??" Jenie

"Kenapa mereka? Dihukum kah?" Narra.

"Njirr,, Itu seksi banget Xinlong? Eh tapi kenapa sama Aria sih?? Nyebelin banget" Haesa

"Awwhh... beler gua ini?" Narra.

"Lah itu Aria kenapa liatin Xinlong mulu?? Pen gua colok masa" Haesa.

"Sante sih njir..." Jenie

Zleehhh...
"Weehhhh...."

Bersambung....

COGAN ANDROID •JIA HANYU {BS} |Lengkap|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang