CA •13

438 77 17
                                    

Achilo mendekatkan jaraknya pada wajah Aria, Aria langsung menggeserkan wajahnya kekiri, karena ia takut.
"Achillo lo mau apa?!" Tanya Aria sedikit berteriak.

"Lo bisa nggak jangan jadi pusat perhatian!? RISIH GUA LIATNYA" Kata Achillo tepat di telinga Aria. Aria langsung kaget karena teriakkan Achillo di akhir kata.

"Kyyyaaaaaa"
Bruukkk...

Aria berteriak dan langsung mendorong Achilo, saat ia merasa Achilo mengigit lembut telinganya.

"JOROK BANGET SIH LO!" Teriak Aria pada Achillo.

Achillo tersenyum.

"JIJIK TAU NG-!" Bentak Aria lagi

Plakkkk

Aria terdiam saat tiba ada yang menamparnya, dengan memegangi pipinya Aria menatap dalam orang itu.

"Heh lo cewek tapi mulut lo kotor banget sih haa,!!!" Katanya.

Achillo terdiam menatapnya.

"Lo pikir bagus apa teriak teriak terlebih lo itu cewek, apa pantes lo gitu sama Ketos disini,?" Katanya seakan menghajar Aria.

"Lo siapa?" Tanya Aria

"Siapapun aku bukan urusan mu" katanya kemudian menghampiri Achilo dan memegang kedua pundak Achilo

"Kakak, Kakak nggak papa kan? Kakak terluka?" Tanyanya

Bughh...
Aria seakan terpukul mendengar ungkapan itu. Seakan-akan Aria melakukan kekasaran pada Achilo.

"Hey! Buruan lo minta maaf sama Kak Achillo" suruh nya, apakah dia Adiknya Achilo? Aria hanya diam dengan menatap lantai matanya sudah membendung air yang sekali berkedip akan menetes.

"Ckk malah nangis," gumamnya.

"Cengeng mah cengeng aja gausah sok-sokan!" Ejeknya.

"Heh Aria" panggilnya. Aria masih menunduk.

"Lo minta maaf sama kak Achillo apa nggak,?" Tanyanya lembut, namun nyelekit.

Aria langsung berlari meninggalkan keduanya. Ia berlari menuju rooftop dengan mantanya yang sudah hampir mengeluarkan cairan bening.

Dengan sedikit berlari Aria kini sampai di Rooftup.
Ia menangis disana, kenapa kelas 9 ini tak mengenakan? Kenapa sekarang harinya penuh keributan? Kenapa? Kenapa? Dan kenapa? Kacau. Pikir Aria dengan menangis.

Ia cukup merasa sakit hatinya di depan Achillo dan Gadis itu. Ia sangat benci.

"Hikss... hikss" Aria hanya menangis kecil disana.

Fufhhhh...
Aria menutup matanya karna lagi-lagi Hanyu datang dengan meniup wajahnya.

"Nangis lagi?" -Hanyu.

Aria langsung memeluk Hanyu, Hanyu yang kaget dengan tingkah Aria itu dengan ragu-ragu hendak membalas pelukannya.

Namun tak menunggu lama Hanyu langsung membalas pelukannya dan mengusap lembut punggungnya.
"Hikkss Hiksss" Aria menangis dipelukan Hanyu, ia tak menceritakan pada hanyu. Karna mungkin Hanyu sudah tau.

"Udah-udah... jan nangis lo nggak pantes nangis, kalo lo ketawa didepan orang nangis itu lebih cocok" kata Hanyu.

Ckit...
"ATTTAHHHHHHKHH" Teriak Hanyu ketika lehernya digigit Aria. Dan reflek melepaskan pelukannya.
"Sakit geb" pekik Hanyu dengan mengelus lehernya.

Aria masih sesenggukan ia tak menatap Hanyu. Ia juga tak berniat bercanda.

Fufhhh
Lagi-lagi Aria mendapat tiupan di wajahnya oleh Hanyu. Yang bisa Aria lakukan hanya menutup mata karna reflek.

"Lo kenapa nangis?"

"...."

"Heh diem aja?"

"...."

"Masalah apa lagi?"

"...."

"Jawab ngapa?" Aria hanya diam dengan sedikit melamun menatap kebawah..

"Gua Cipok nih"
Brakkkk....

Aria reflek kaget ketika Ada yang mendorongnya menjauh dan berakhir Aria terjatuh di tumpukan kardus bersama...

"Akhh cck.." Aria meringis dan membersihkan sikutnya yang sedikit kotor karena debu.

Tanpa Aria sadari sedari tadi ada yang tengah menatapnya.

Detik berikutnya Aria langsung "Uchan?" Kaget Aria, Aria langsung menatap sekelilingnya.

Dimana Hanyu???

Woochan bangkit berdiri dan berusaha membantu Aria, namun Aria tak ingin merepotkan Woochan.

Woochan celingak-celinguk menatap sekitar dan berbagai sudut Rooftop.

"Lo nggak papa?" Tanya Woochan pada Aria.

"Nggak" jawab Aria.

"Maaf tad-tadi ada yang-"

"Nggak papa" potong Aria.

"Tadi lo sama siapa?" Tanya Woochan lirih

"Gue sendiri" kata Aria

"Tadi gue liat lo pelukkan sama-?" kata Woochan terputus karena tidak tau siapa sosok cowok yang tadi.

"Lo kemana aja?" Tanya Aria mengalihkan pembicaraan.

"Gue disini" jawab Woochan. "Telinga lo gimana masih sakit?" Tanya Woochan, yang langsung mendapat tatapan dalam dari Aria.

Mungkin Woochan salah ngomong.
"Maaf" kata Woochan.

"Lo yang ngobatin telinga gue?" Tanya Aria.

"bukan"

"Terus apa lo juga yang ngumpulin semua Tugas Struktur gue?" Tanya Aria.

"Bukan"

"Jujur sama gue" kata Aria tepat berada didepan Woochan, jarak keduanya hanya 15 cm.

"...."

"Kenapa lo bolos pelajaran?" Tanya Aria.
"Jidat lo kenapa?" Tanya Aria lagi.
"Perlu gue obatin?" Lanjutnya.

Aria menatap Woochan dalam, ia melihat Wajah Woochan yang masih terlihat tampan, meski ada luka di sudut bibirnya dan dahinya.

"Lo ada masalah apa?" Tanya Aria dengan memengang kedua lengan woochan.

Namun Woochan langsung melepaskan tangan Aria dari lengannya
"Seharusnya gue yang nanya, lo ada masalah apa?" Tanya Woochan.

Aria terdiam.

Aria tak menyadari, jika sedari tadi ada yang memperhatikannya...

BERSAMBUNG....

COGAN ANDROID •JIA HANYU {BS} |Lengkap|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang