CA •4

605 96 10
                                    

Seperti sebelumnya Aria ditugaskan untuk mencatat di papan tulis. Untuk disalin teman sekelasnya, tapi apa daya? Semua temannya hanya sibuk sendiri-sendiri dalam kelasnya.

Ada yang Main Ponsel terutama cowok main apa lagi kalu bukan ML, ada yang pacaran, ada yang berlari ria, kejar-kejaran misalnya, ada yang ngumpul sambil main Abc dll..

"EH YAUDAH DONG... NYATET! GUA UDAH NYAMPE SATU PAPAN TULIS INI Yawlah" -Aria.

"Yaudah hapus ae" kata Narra sambil main ponselnya, ngapain lagi kalu bukan baca Ff Nc 21+

"Anjirr lo, gue udah capek-capek ini, WOYYYY" -Aria.

"FOTO KOPI AE WOYY... FOTO KOPI" teriak salah satu temen sekelas Ria dari belakang yaitu Juno.

"Di foto ae pake kamera Hape, nanti gua salin dirumah" kata yang lain.

"Bener tuh kirim ke grub" kata Juno lagi.

"Eh nyatet Oyy... nanti dimarahin!" kata si Ketua, siapa lagi kalu bukan Runan? dengan menatap Ponselnya.

"Idih ketua kelas macam apa lu? Nyuruh nyatet tapi malah Ml-an." -Narra.

"Yakan gua bosnya, disini" saut Runan.

"Eh Udah, nyatet gih." Kata Aria dengan ekspresi kesalnya.

Aria berdiri di depan papan tulis dengan memegang Buku di tangan Kirinya dan Spidol di tangan kanannya. Posisinya Aria menatap seluruh warga kelas 9D dengan kesal, yang keadaan yang ala kadarnya.

Sreeeet...
"Eh ini???" -Aria

Aria kaget setelah tangan kirinya ditarik Woochan keluar kelas.

"Chan?? Lu mau? Kemana?" -Aria.
Woochan tidak menjawab pertanyaan Ria, ia hanya fokus berjalan entah kemana?

"Chan?? Mau kemana??" Tanya Ria lagi. Namun Lagi-lagi Woochan tidak menjawab.

"Woochan!??" -Aria, mungkin Woochan lagi Bolot jadi g denger.

"Chan lu mau bawa gua kemana? Ini sakit tangan gua" -Aria

"Chan" -Aria

"Chan! gua bukan Anjing!" Kata Aria yang hampir menangis, kemudian Woochan berhenti, saat itu juga Aria melepaskan tangannya dari genggaman Woochan dengan kasar.

Woochan menatap Aria.

"Sakit tau gak?" Kata Aria hampir menjatuhkan air matanya dengan memegang tangannya.

"Maaf" kata Woochan. Hanya kata maaf yang keluar dari mulut Woochan dengan menatap Aria.

"kok lo nangis?" -Woochan.

"Lo gimana sih?? Gue tadi udah bilang tangan gua sakit, gara-gara lo!" -Aria.

"Kan gua udah minta maaf" kata Woochan tanpa ekapresi.

Aria tidak menatap Woochan, ia hanya memegang tangannya dan menunduk.

"Gue ga bermaksud bikin lo nangis ko" -Woochan.

Kini Aria dan Woochan berada di belakang Perpus tempatnya, memang dia itu selalu sepi. Namun entah apa tujuan Woochan membawa Aria ke belakang perpus.

"Masih sakit?" Tanya Woochan.

Kini giliran Aria yang tidak menjawab.
10 detik tidak mendapat jawaban dari Aria, Woochan langsung menarik Aria untuk duduk di kursi kayu yang terdapat di tempat itu.

"Minta maaf itu gampang, sulitnya bagaimana  cara agar kita bisa memaafkan? Terlebih lagi kesalahan yang diperbuat sangat merugikan diri kita sendiri?"

"Maaf, gue ga bisa ngobatin luka," kata Woochan dengan memegang tangan Aria.
Aria masih terdiam. Kemudian melepaskan tangannya dari Woochan.

"Tapi itu lukanya gara-gara gue, gue bisa kurangin rasa sakitnya" kata Woochan kembali mengambil tangan Aria, dan memgelus serta meniupi tangan Aria yang merah itu.

Aria menatap Woochan, antara kaget dan bingung karena Sikap Woochan yang serius meniupi dan membelai tangannya.

Sudah pernah Saia jelaskan bukan Woochan itu orangnya Bodo amat, gabisa romantis apalagi humoris tai kan emang... ato jan-jan saia salah menjelaskan ya?

"Gue, ga maksud mau bikin lo nangis" -Woochan.

"Gue ngajak lo keluar kelas biar lo ga kaya tadi dikelas" -Woochan.

"Sejak kapan lo perduli sama gue?!! Dan bisa kan kalo lo ga kasar sama cewek?" -Aria.

Woochan menatap Aria "lo kan pacar gua" -Woochan.

"Kita udah putus kok" kata Aria.

"Sejak kapan?" -Woochan.

"Gue udah pernah bilang ya, gue ngga bakal mutusin lo" -Woochan.

"Maksud lo apa?? Lo mau nyakitin hati Cewek??" -Aria.

"Siapa yang bilang??" Kata Woochan dengan santainya.

"Hah!! Basi! Niat lo apa sih macarin gua? Udah jelas-jelas gue ga suka sama lo" -Aria.

"Bukan ga suka, belum suka" -Woochan.

"Lo percaya diri banget ngomongnya, seolah gue bakal aja suka sama lo?" -Aria.

"Ri, gue minta maaf" Kata Woochan.

Kemudian Aria pergi meninggalkan Woochan sendiri.

Aria berjalan menuju Toilet hendak membasuh wajahnya.

"Dih?? Cengeng banget gue masa??" Kata Aria didepan cermin setelah membasuh wajahnya.

"Sampe nangis segala gegara ditarik woochan??"

"Emang sakit sih, tapi sakitnya mah gak seberapa, tapi pengen banget gua nangis tadi" -Aria.

Aria menatap tangannya lewat cermin.
"Tadi beneran Woochan bukan sih?? Beda banget?"

"Woyy udah gila ya mbaknya??" Kata Hanyu tiba-tiba.

"Elo lagi," -Aria.

"Dih muka lo kenapa mbak? Jelek amat?" -Hanyu.

"Gausah kepo, mending lo pergi sono" -Aria.

"Hahaha... gua tau, pasti gara Cowok tadi kan? Na-ma-nya-aaa?? Jo-woo..chan iya Jowoochan kan??" -Tebak hanyu.

"Tau dari mama lu?"

"Taulah... dia pacar lu kan?"

Aria tidak menjawab.

"Gua tadi Nguping pembicaraan kalian, di belakang perpus" kata Hanyu.   Aria hanya diam, 15 Detik kemudian Hanyu menatap Tajam Aria.

"Lo ga papa?" Tanya Hanyu serius dengan menghadap Aria.

"Gua??" -Aria.

"Tangan lo mana?" Tanya Hanyu.

"Gua gapapa!" -Aria.

"Lo jan bohong!" -Hanyu.

"Dih lebae banget lu njir..." -Aria

"Gua tau, gua juga liat lo tadi nangis tadi"  kata Hanyu. Aria kembali Diam. Hanyu menatap Aria semakin serius.

'Fuufhh' Hanyu meniup Wajah Aria.

"Dih apa sih? Mulut lu bau" -Aria.

"Biar air mata lo kering" -Hanyu.

"Gue udah ga nangis kali" -Aria.

"Putus aja sih sama dia, cowok Modal gituan banyak, gua aja yang lebih ganteng"

"Tai...."

#Bersambung...

COGAN ANDROID •JIA HANYU {BS} |Lengkap|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang