CA •8

439 73 7
                                    

Aria kini  tengah menangis di belakang perpus, tempat biasah Woochan menyendiri, entah kenapa ia menuju tempat itu.

Ia berjalan tanpa tujuan dan berakhirlah disitu.

Dengan mengelus telinganya yang terasa panas dan serasa hampir copot ia menumpahkan air matanya sembarangan.

"Sakiit,, hikss... tau gini hikkss
Seharusnya gua itu nggak berangkat,"

"Jahat emang Hikks Achilo tuh"
"Gue salah apa,? Paling cuma hikss telat harus ya,? Di hikkss jewer sambil ditarik tarikkk hikss"

Biasah ngedrama lu, nangis ae sambil ngedrama kek Wulandari, wulandari mah emang cengeng tapi dia kan cwantek untung Romannya juga gwanteng waqaqa...

"Akhhhh" aria meringis ketikA merasakan sakit dan perih pada telinganya, itu tadi Achilo jewernya sekenceng apa sih,? Sekenceng cinta saia pada Lee Gyehun kali ya waqaqa...

Ia melihat tangannya ternyata terdapat sedikit darah dari sudut telinga bawahnya. Wuhhh...

Aria membuka tasnya dan mengambil Tisu berniat memberaihkan Darahnya.

"Akhh, Sakit Anjir" ringis Aria.
"Ini tanggung-tanggung garap Tugas kalu ujung-ujungnya gua Gini." Kata Aria yang menyesal.

Aria sudah berhenti menangis namun wajahnya masih sangat terlihat Merah dan sembab.

Ia membuka ponselnya berharap Hanyu datang.

Klik

Aria menunggu beberapa menit, kemudian ia clingak-clinguk mencari sesuatu.

Yang ia inginkan tak kunjung Datang.
Iya, dengan mengelus kembali telinganya Aria berharap Hanyu datang menghiburnya, fikirannya Tengah Kacau dan kecewa. Kacau karna tugas-tugasnya dan kecewa karna Perlakuan Achilo, Aria tak pernah di perlakukan seperti itu sebelumnya oleh Achilo.

Aria tek berniat memanggil Hanyu, seperti biasah ia berharap Hanyu datang sendiri dengan seenak dengkulnyA, namun,?

60 menit telah berlalu, Aria tertidur di kursi tersebut. Ia sudah bolos pelajaran selama 2jam pelajaran hari ini.

Disisi lain

"Aria ga berangkat, Ternyata" kata Haesa.

"Dia kenapa,?" Tanya Jenie

"Ga tau, biasanya pake surat ijin, tapi ini ngga" Narra

"Gua kira dia bakal telat" Jenie.

"Yodah kantin hyukk" Haesa

"Kuyy" Narra

"GAES,... GAESSS ITU KENAPA UCHAN MASUK BK NJIRR,? MASA DIA BISA MASUK BK SIH,?" Kata Dewa tiba-tiba dengan hebohnya.

"Semua orang juga bisa masuk Bk kali, kan ada pintunya, tinggal masuk ae apa susahnya" celetuk Narra

"Uchan,? Kok bisa" Reren

"Ehh Narra, sekarang gua nanya sama lo, pernah Masuk Bk ga lo?" -Dewa

"Gua mah anak teladan, jadi mah gapernah masuk Bk, masuk bk itu ga ena, masuk Hol baru ena iaia" Anjir Lucknut sipp!

"Goblok lu cewek su" -Dewa

"Kenapa Dia,?" Tanya Jenie

"Gua juga gataw"

"HEH KALIAN SAMOA, PADA LIAT SIRKUS KAGA TADE,?" Tanya Jaenyu tak kalah Heboh dari Dewa

"Sirkus dimana,?" Tanya Haerun

"Itu di Tivi" jawab Jaenyu

"Asurr!" Umpat Haerun kemudian cabut Kekantin.

__

Aria membuka matanya, ia tersadar jika ia tertidur di Belakang perpus. Dengan memosisikan tubuhnya untuk duduk Aria merasakan berat pada telinganya.

"Aduuhh," ringis Aria, kemudian meraba telinganya. Ia merasa ada yg beda, seperti ada plaster yang menempel di sudut telinganya.

"Njirr, ini apa?" Setelahnya Aria melihat dri kaca ponselnya.

"Siapa yang nempelin plaster di telinga gue ini ,?" Aria clingak-clinguk.

"Hanyuuuu!" Panggil Aria tiba-tiba,
"Hanyu, lo disini,?" Tanya Aria seakan-akan bertanya pada Hanyu
"Han" lo dimana,?

Aria bangkit dari duduknya, wajahnya masih terlihat sembap, ia beranjak dari tempat itu.

Ia berjalan menuju kelasnya dengan menuduk, Aria baru tau, ternyata jam sudah menunjukan pukul 9 siang semua siswa sudah berbondong-bondong menuju Kantin.

"Anjurin,? Udah istirahat" batin Aria "sip! Auto malu gua"

Aria berjalan menuju kelasnya, dengan was-was ia takut jika ketemu guru.

"Kamu itu siswa berprestasi Chan di sekolah ini, kamu yang akan membawa sekolah ini ke bintang nomor satu nanti" kata Seorang guru penuh penekanan. Itu bu Seulgi guru Bk.

Aria berhenti seketika mendengar itu.

Ia berdiri dibelakang pintu ruang bk, berniat menguping.

"Itu kenapa Uchan di marahin bu seulgi,?"

"Nggak usah kepo!" Kata  Human tiba-tiba

Aria reflek kaget,
"Ngagetin aja lo jin" kata Aria.

"Ngapain lo,? Disini mending cabut sana!" Usir Hyunjin.

"Gu-gue it-tad tadi!" Aria terbata-bata

"Cabut aja sih apa susahnYa!" Kata Hyunjin menjadi sinis.

Aria merasa takut saat itu, jadi ia langsung cabut.

Dalam prjalanan menuju kelasnya tanpa Aria sadari ia meneteskan Air matanya, entah kenapa akhir-akhir ini teman-temannya bersikap kasar padanya dari mulai Achilo, Hanyu, kemudian jugA Hyunjin.

"Ri lo kenapa nangis,?" Tanya Xinlong tiba-tiba ketika Aria berada didepan kelasnya

Tanpa menghapus air matanya Aria menjawab. "Gue lagi cengeng Long" jawabnya

Xinlong terkekeh "apaan sih lucu tau ngga" kata Xinlong kemudian langsung menghapus air mata Aria.

"Jan cengeng dong" Aria tersenyum.

"Loh!!" Xinlong seketika kaget setelah melihat plaster yang menempel di sudut telinga Aria "telinga lo kenapa,?" Xinlong menyentuh plaster di telinga Aria perlahan, kemudian mengusap

"Sakit ya,?" Tanya Xinlong, "emang ini kenapa,?"

"Itu-it-tad-"

"Yaudah gapapa, bentar lagi juga sembuh, jan nangis ahh, gitu aja nangis" rayu Xinlong dengan memotong omongan Aria.

"Nanti bulang bareng gimana,?" Tanya Xinlong

"Nan-nanti,?" Tanya Aria, Xinlong mengangguk.

"Bo-boleh" jawab Aria.

"Yaudah aku kekelas dulu byee"

Heh tai udah g nangis, malah senyum-senyum kek lagi jatuh cinta... iaiz
Aria memasuki kelasnya, suasananya sepi tak ada satupun teman yang masih dikelasnya.

"Telinga gua masih sakit  njir,? Eh btw yang ngobatin telinga gua siapa,? Kok gua gatau?"

"Jangan-jangan Hanyu,? Dia kan gitu sama gua suka perduli Tapi kan dia lagi marah sama gua"

"Tapi kalo bukan,? Apa jangan-jangan setan?"

Aria mendongak dan memejamkan matanya dengan terduduk dengan sisa-sisa isakan tangisnya yang mengiringi.

Bruuukkkk...

Bersambung...

COGAN ANDROID •JIA HANYU {BS} |Lengkap|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang