Lyla membuka pintu apartemennya dan disambut oleh Fifi yang sepertinya sudah dari tadi menunggunya. Fifi memang akan menginap malam ini. Sekarang sudah hampir jam sepuluh malam dan Fifi masih sibuk mengerjakan pekerjaan mereka di toko.
"Belum tidur?", tanya Lyla sembari mengikuti Fifi ke ruang tengah.
Fifi tersenyum sumringah, "Belum. Aku masih mendata dan mengonsep beberapa klien yang menggunakan jasa hias kita."
Lyla meletakkan tasnya lalu ikut duduk di sebelah Fifi, "Ada masalah?"
"Tidak ada ibu bos. Aku sudah selesai malahan.", jawab Fifi sambil mematikan laptopnya dan menutupnya, "Bagaimana?", sambungnya masih dengan senyum lebar.
Lyla mengerutkan dahinya, "Bagaimana apanya?"
"Kencanmu hari ini. Sepertinya sampai lupa waktu."
Lyla menjitak kepala Fifi, "Tidak ada yang spesial, kami hanya jalan-jalan. Aku pulang malam karena tadi terjebak macet."
Fifi cemberut, "Kalian jadi ke Dufan?"
"Jadi."
"Hanya ke Dufan?"
"Setelahnya aku ajak ke Seaworld."
"Seaworld?", tanya Fifi histeris.
"Iya, memangnya kenapa?"
Fifi menghembuskan nafasnya, "Dia tidak protes?"
Lyla hanya menggeleng.
"Astaga Lyla, kau mau mengerjainya atau mau mengujinya?"
"Bukan dua-duanya. Hanya saja aku ingin jalan-jalan, memangnya salah? Kalau aku ajak dia nonton atau shoping, aku sudah bosan."
"Lalu kemajuan apa yang kalian dapat?"
Lyla mengerutkan dahinya, "Tidak ada. Kita hanya jalan-jalan, makan, ngobrol, seperti itulah."
"Dia memegang tanganmu atau merangkulmu?"
Lyla menggeleng lagi.
"Jadi?", tanya Fifi semakin frustasi.
"Kita jalan Fifi. Dia tidak melakukan apa-apa kepadaku, untung saja dia tidak mencuri kesempatan untuk memegangku, kalau dia melakukan itu aku bisa langsung ilfeel. Dia cukup sopan dengan menjaga jarak di antara kami."
"Kau tidak memberinya kesempatan untuk berbuat nakal kepadamu?"
Lyla memukul fifi dengan tasnya mendengar pertanyaan wanita itu, "Kau gila. Tentu saja tidak! Memangnya aku wanita murahan."
Fifi tertawa keras, "Astaga, bisa aku bayangkan kencan kalian tadi. Begitu datar dan membosankan. Kalau setelah ini tiba-tiba Fathir menjauhimu, jangan salahkan dirinya. Aku tahu pasti apa penyebabnya."
Lyla terperangah mendengar komentar Fifi, "Apa sebegitu menyeramkannya kisahku hari ini?"
"Lyla, sayangku. Kalian itu sudah sama-sama dewasa, bukan lagi anak sekolahan yang baru melakukan kencan pertama. Fathir melakukan pendekatan dengan harapan kalian bisa tambah dekat, membangun hal romantis di antara kalian berdua. Kau malah memperlakukannya seolah-olah dia itu kakakmu bukan calon kekasihmu."
"Fathir tadi bilang jangan-jangan aku ini keponakannya yang terperangkap di dalam tubuhku ketika aku mengajaknya ke Seaworld."
"Dia bilang begitu?", tanya Fifi lalu kembali tertawa terbahak-bahak. "Sudah pasti dia menganggapmu anak-anak bukan wanita dewasa."
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY MIRACLE ( MIRACLE SERIES #3 ) (COMPLETED)
RomansaNamanya Lyla, wanita mandiri yang sedang patah hati~~ Jangan ganggu dia lagi, dia tidak ingin kembali patah hati~~ Dirinya sudah hampir selesai mengerjakan apa yang telah ia mulai, membangun tembok untuk menjaganya, menjaga dari trauma masa lalunya...