Fathir tidak mampir lagi ke toko setelah mengantar Lyla dari sarapan mereka pagi itu. Tidak enak meninggalkan pekerjaan lama-lama katanya. Lyla tidak memaksa. Fathir bilang ia ingin menjemput Lyla sore nanti, padahal Lyla bawa mobil sendiri. Fathir bilang mobilnya biar dibawa pulang Fifi, Fathir ingin mengajak Lyla menonton malam ini. Lyla tidak bisa menolak. Sekali-kali biarlah ia mengikuti kemauan Fathir, selama ini selalu dia yang menentukan kemana tujuan mereka.
Fifi langsung menyambut Lyla ketika Lyla masuk ke dalam toko. Sahabatnya itu langsung menarik tangannya masuk ke belakang, berusaha menjauh dari beberapa pembeli yang mulai datang ke toko.
"Ada apa Fi?", tanya Lyla kebingungan.
"Istri Bima pagi tadi melabrakmu?", tanya Fifi.
"Kau tahu darimana?"
"Riska yang cerita. Benar La? Kau juga ditampar?"
Lyla hanya mengangguk.
"Sialan! Wanita anjing!"
"Hus! Dia sedang hamil besar."
"Persetan! Dasar anjing betina, dia yang merebut Bima malah dia yang merasa direbut! Seharusnya aku tadi ke toko bersamamu, jadi ketika wanita itu menghampirimu aku bisa menendangnya lalu mengijak-ijak wajahnya!"
Fifi memang memiliki temperamen tinggi, kadang kalau sedang bertengkar dengan kekasihnya, Fifi tidak sungkan-sungkan memukul bahkan mencakar kekasihnya.
"Sudah sudah tidak apa-apa, anggap saja tadi pagi aku sedang sial.", Lyla berusaha mengelus punggung Fifi. Agak aneh, seharusnya ia sekarang yang dibuat sabar, mengapa malah Lyla yang meminta Fifi untuk sabar?
"Bimanya ada tadi pagi?"
Lyla menggeleng, malas untuk menjawab pertanyaan Fifi jika menyangkut seseorang yang ia benci.
"Yang satu anjing betina, satunya anjing jantan, cocok kan bertemu? Sama-sama anjing!"
"Apa salah anjing sih Fi dipanggil-panggil terus dari tadi?"
"Aku benar-benar gemas Lyla, seharusnya ada aku tadi. Kalau wanita itu berani datang lagi, aku buat wajahnya hancur!"
"Fifi! Sudah ah, jangan berbicara hal yang mengerikan seperti itu. Aku sudah tidak memikirkannya lagi. Kalau sekali lagi dia berani datang dan melakukan kekerasan lagi, aku akan melaporkannya ke polisi."
"Memangnya kenapa dia sampai menuduhmu merebut Bima? Dia waras?"
Lyla mengedikkan bahunya, "Dia bilang kemarin melihat aku jalan dengan suaminya, padahal kan kemarin aku jalan dengan Fathir. Mungkin dia pikir aku masih mencintai suaminya, padahal sudah tidak lagi!"
Fifi merangkul Lyla, "Kau tidak perlu sedih. Aku akan selalu ada disini menemanimu. Tidak perlu kau pikirkan lagi si Bima dan istrinya, oke?"
Lyla memeluk Fifi, "Terima kasih Fi. Aku tidak akan memikirkan mereka lagi. Sudah cukup mereka berdua menghancurkan hidupku, aku tidak mau lagi masuk ke dalam jurang yang sama."
"Kau benar-benar harus segera mencari pendamping hidup agar mereka berhenti mengganggumu La."
Lyla melepas pelukan Fifi, "Apa? Tidak ada hubungannya, tidak nyambung!"
Fifi menyengir lebar, "Riska bilang tadi kau pergi bersama 'pria tampan yang sedang mendekati mbak Lyla' yah?"
"Riska sebut Fathir begitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY MIRACLE ( MIRACLE SERIES #3 ) (COMPLETED)
RomansaNamanya Lyla, wanita mandiri yang sedang patah hati~~ Jangan ganggu dia lagi, dia tidak ingin kembali patah hati~~ Dirinya sudah hampir selesai mengerjakan apa yang telah ia mulai, membangun tembok untuk menjaganya, menjaga dari trauma masa lalunya...