Empat Belas ~ One Step Closer

6.7K 656 35
                                    

Sejak kejadian malam minggu di apartemen itu, jujur saja sekarang Lyla memandang Fathir dengan pandangan yang berbeda. Lyla sekarang jauh lebih terbuka dan lebih memberi perhatian kepada pria itu. Fathir di mata Lyla ternyata tidak seburuk dugaannya selama ini. Lagipula selama mereka menjalin hubungan, tidak sekalipun Fathir pernah membuatnya terluka bahkan terhina. Fathir selalu menghargai dan menghormati Lyla. Walaupun sibuk dengan pekerjaannya, Fathir selalu menyempatkan diri mengabari Lyla. Bahkan jika Fathir ada waktu luang, pria itu akan menemui Lyla di toko, walaupun dengan waktu yang terbatas.

Jadi ketika mereka sama-sama kosong di hari minggu, kesempatan itu tidak akan disia-siakan Fathir untuk berkencan dengan Lyla. Hari ini Fathir mengajak Lyla makan di Recheese Factory. Bukan tanpa alasan Fathir mengajak Lyla makan di tempat seperti itu, ini semua disebabkan oleh keponakan Fathir yang sudah jauh-jauh datang dari Surabaya dan minta dibelikan makanan cepat saji itu. Sebenarnya Fathir ingin mengajak Lyla makan di tempat lain, tetapi ketika sudah sampai di restoran itu, Lyla jadi ikut-ikutan ingin memesannya, jadi Fathir terpaksa harus mengalah lagi.

"Memangnya keponakanmu sudah ada berapa?", tanya Lyla sambil menuangkan saus ke piringnya.

"Baru ada dua, anak adikku. Tetapi mereka tinggal di Surabaya. Adikku mendapat pekerjaan disana, jadi dia memboyong anak serta isterinya kesana. Kebetulan dia ada tugas di Jakarta dua minggu ini, jadi sekalian saja mereka kesini. Keponakanku sedang libur sekolah juga, mereka kumpul di rumah orang tuaku."

Lyla manggut-manggut mendengar penjelasan Fathir, "Keponakanmu masih kecil?"

"Paling tua kelas satu SMP, paling kecil kelas tiga SD."

"Kenapa kau tidak tinggal dengan orangtuamu Fathir?"

"Aku kan kemarin sempat menikah Lyla, aku memutuskan tinggal di apartemen berdua mantan isteriku. Ternyata pernikahan kami tidak berhasil dan Meta memilih keluar dari sana mengingat apartemen itu aku beli dengan uangku sendiri tanpa campur tangannya."

Ada perasaan tidak enak di hati Lyla ketika Fathir menceritakan tentang mantan isterinya, ini disebabkan karena Lyla juga merasakan kepahitan yang diucapkan Fathir setiap ia menyebutkan mantan isterinya.

"Memangnya kau punya berapa saudara?", tanya Lyla lagi.

"Hanya dua. Aku dan adikku. Untungnya pernikahan dia berhasil, jadi ibuku tidak perlu menodongku kapan harus memberinya cucu."

Aku tertawa mendengar jawaban Fathir.

"Kau sendiri punya berapa saudara?", tanya Fathir.

"Ada tiga, aku anak kedua. Kakakku yang pertama tinggal di Belgia, ikut suaminya bekerja disana. Adikku yang terakhir, laki-laki, kuliah di Singapura ikut orang tuaku."

"Orang tuamu tinggal di Singapura?"

Lyla mengangguk, "Dari aku SMP, ayahku ditugaskan disana sampai sekarang. Tetapi saat aku SMA aku mau pindah kesini saja, ikut dengan tanteku. Lima tahun lagi ayahku pensiun dan akan pulang lagi kesini."

"Berarti kau sering mengunjungi orang tuamu kesana?"

"Lumayan. Kalau aku tidak sibuk biasanya satu bulan sekali aku ke Singapura."

"Sudah lama aku tidak ke Singapura, mungkin aku boleh ikut kesana kapan-kapan?"

Lyla mengangguk, "Ayo kita kesana. Tidak butuh libur lama-lama ke Singapura. Tiga hari cukup."

YOU ARE MY MIRACLE ( MIRACLE SERIES #3 ) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang