Sepuluh ~ Masa Lalu Lyla (3)

6.5K 726 31
                                    


Fathir mematikan mesin mobilnya ketika mereka sudah sampai di parkiran apartemen Lyla, "Jadi aku ikut turun menemanimu?", Fathir bertanya sekali lagi, berusaha memastikan.

Lyla hanya mengangguk lalu membuka pintu mobil dan keluar. Lyla menunggu Fathir turun, "Kita bisa bersandiwara?", tanya Lyla.

"Bersandiwara tentang?"

"Bersandiwara seolah-olah kita ini pasangan kekasih."

Fathir terdiam sebentar kemudian tertawa terbahak-bahak, "Maaf? Kau ingin kita bersandiwara? Jangankan bersandiwara, sungguhanpun aku mau."

Lyla memukul bahu Fathir, "Aku serius!"

Fathir menghentikan tawanya, "Iya aku mau. Memangnya siapa yang menunggumu? Mengapa kita harus pura-pura seperti ini?"

"Sudah diam saja, pokoknya nanti kalau aku bilang kau kekasihku, kau jangan meralatnya, kau paham?"

"Siap nona, terserah apa maumu."

Lyla masuk ke lobby apartemennya bersama Fathir, Lyla melihat ke sekitar, tidak ada sosok pria itu. Sudah Lyla duga, pria itu tidak mungkin menunggunya di lobby apartemen. Pria itu pasti menunggunya di depan pintu apartemennya, sambil berjongkok dan menunduk lesu. Lyla amat sangat paham tekhnik memelas seperti itu. Lyla segera menuju lift dan menekan tombol lima, dimana apartemennya berada.

"Kau gugup?", tanya Fathir ketika melihat ekspresi Lyla.

Lyla menghela nafas, tentu saja dia gugup. "Biasa saja.", elak Lyla, lalu keluar dari lift dan segera menuju apartemennya.

Langkah Lyla pelan, dari jauh sudah bisa ia lihat sosok itu. Persis seperti yang ia bayangkan, pria itu berjongkok di depan pintu apartemennya sambil menunduk lesu. Kedua tangannya bertumpu di lututnya, bukan hanya sekali ini Lyla melihatnya seperti itu. Lyla seperti mengalami de-javu. Semua kejadian-kejadian di masa lalu masuk lagi ke dalam otak Lyla. Seketika kebencian dan kemarahan menguasai pikiran dan tubuhnya. Seluruh tubuh Lyla seolah dibalut dengan berbagai macam emosi, namun kemarahanlah yang paling mendominasi.

"Ada apa?", tanya Lyla ketus ketika ia sudah sampai di hadapan pria itu. Fathir berdiri di belakang Lyla, berusaha menjaga jarak namun tetap bisa membaca situasi.

Pria itu mengangkat kepalanya, menatap Lyla yang berdiri di hadapanya. Matanya merah dan sayu, seperti habis menangis atau habis mabuk-mabukkan, Lyla tidak perduli. Wajahnya masih sama seperti yang terakhir kali Lyla ingat. Hanya saja ia jauh lebih kurus sekarang dan persis seperti orang yang tidak diurus.

"Sayang...", sapa pria itu sambil berdiri. Lyla mundur sedikit ketika pria itu berdiri di hadapannya.

Lyla yakin pasti Fathir sudah paham siapa pria ini ketika ia menyapa Lyla. Lyla ingin muntah mendengar sapaan itu.

"Ada apa?", tanya Lyla lagi, kali ini jauh lebih ketus.

Pria itu melirik ke arah Fathir sekilas, "Aku ingin bicara."

"Bicara disini, cepat dan segera pergi. Jangan pernah berusaha menemuiku lagi atau datang kesini lagi."

"Apa kita tidak bisa bicara di dalam?"

Lyla menggeleng, "Cepat! Waktuku tidak banyak."

Apa yang dilakukan pria itu kemudian membuat Lyla begitu tersentak, pria itu bersujud di hadapan Lyla lalu mencium ujung sepatu Lyla membuat Lyla mundur beberapa langkah, "Apa yang kau lakukan?"

YOU ARE MY MIRACLE ( MIRACLE SERIES #3 ) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang