Lyla membuka pintu apartemennya lalu tersenyum ketika melihat Fathir yang kelihatan letih berdiri di hadapannya, membawa dua bungkus tentengan besar.
"Bawa apa?", tanya Lyla sambil mempersilahkan Fathir masuk.
Fathir melangkah ke dalam lalu meletakkan bungkusannya di atas meja, "Yang ini ada bakso, mie ayam, gorengan. Satunya buah-buahan, kulkasmu kosong."
"Hmmmm perhatian sekali. Setelah kau membawakan aku makanan yang berkolesterol tinggi lalu kau membawakan aku buah untuk menetralkannya begitu ?", Lyla berjalan ke dapur mengambil piring, mangkok, sendok serta garpu.
Fathir hanya tersenyum mendengar komentar Lyla. Malam ini malam minggu. Fathir memang sudah berjanji akan berkunjung ke apartemen Lyla karena hari ini dirinya tidak bisa menjemput Lyla seperti biasanya. Ada pekerjaan yang menumpuk di kantornya. Mungkin besok Fathir masih harus lembur di kantor walaupun besok hari minggu.
"Aku pikir kau tidak jadi mampir kesini, sudah hampir jam sembilan malam sekarang.", Lyla membuka bungkusan makanan yang dibawa Fathir lalu mewadahinya.
Fathir mengusap wajahnya, "Banyak pekerjaan di kantor, seharusnya aku harus lembur malam ini tapi aku putuskan besok saja."
"Emir juga lembur?"
Fathir mengangguk, "Tadi aku bilang kalau mau kesini, dia titip salam."
"Kana kemarin meneleponku. Dia sudah tahu hubungan kita."
"Dia marah?"
Lyla menyerahkan bakso yang sudah ia wadahi kepada Fathir, "Tidak. Awalnya dia kesal karena aku banyak menyimpan rahasia, tetapi setelah aku ceritakan semuanya, dia malah mendukung sepertinya."
"Kana tahu kau berada di tangan yang tepat."
Lyla tertawa, "Begitu yah?"
Fathir mengangguk, "Kau tadi pulang bawa mobil?"
"Aku diantar Fifi, Fifi langsung ke gedung resepsi untuk mengecek dekorasi pernikahan besok."
"Fifi tidak menginap malam ini?"
"Katanya tidak, dia mau pergi dengan kekasihnya."
"Ada cerita hari ini?"
Lyla mengerutkan dahinya, "Cerita tentang apa?"
"Mantanmu dan isterinya, mereka tidak menganggumu lagi setelah hari itu?"
Lyla menggeleng, "Syukurlah mereka sudah tobat."
"Kalau mereka menganggumu lagi ceritakan kepadaku."
"Iya tuan siap! Kau mau minum apa? Kopi?"
Fathir menggeleng, "Air dingin saja."
Lyla menuangkan air ke dalam gelas lalu menyerahkannya kepada Fathir, "Kau tadi makan siang ?", Lyla sekarang sudah tahu kalau Fathir biasanya malas makan kalau sedang banyak pekerjaan.
"Makan, tapi terlambat. Aku baru ingat makan sekitar jam lima sore tadi. Kau makan siang?"
Lyla tidak menjawab pertanyaan Fathir, "Mengapa kau suka sekali terlambat makan? Kau bisa kena maag."
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY MIRACLE ( MIRACLE SERIES #3 ) (COMPLETED)
Roman d'amourNamanya Lyla, wanita mandiri yang sedang patah hati~~ Jangan ganggu dia lagi, dia tidak ingin kembali patah hati~~ Dirinya sudah hampir selesai mengerjakan apa yang telah ia mulai, membangun tembok untuk menjaganya, menjaga dari trauma masa lalunya...