Lima Belas ~ Sweet Thing that Makes me Happy

6.4K 666 21
                                    

Fathir memarkirkan mobilnya ketika mereka sudah sampai di apartemen Lyla.

"Mau aku antar ?", tawar Fathir dengan senyum sumringahnya.

"Kau tega aku ke atas sendirian ?", goda Lyla.

Fathir menyengir lebar, "Aku kira kau sudah bosan bertemu denganku."

"Jangan salah sangka, aku cuma minta kau untuk mengantar bukan mampir.", kemudian Lyla tertawa melihat Fathir cemberut mendengar komentarnya. "Jangan cemberut. Ayo turun.", ajak Lyla.

Lyla melepaskan seatbelt nya dan bersiap ingin membuka pintu ketika tangannya ditahan Fathir. Lyla menoleh ke arah Fathir, "Ada apa?"

"Sebentar.", Fathir mencondongkan tubuhnya lalu meraih kepala Lyla dalam satu tarikan dan menarik Lyla ke arahnya.

Lyla memejamkan matanya secara refleks ketika Fathir mencium bibir Lyla. Ciuman itu tidak terlalu lama namun cukup membuat jantung Lyla melompat-lompat di dadanya. Lyla tahu Fathir masih berusaha menjaga sopan santun di depannya.

"Kalau diteruskan bisa kebablasan.", komentar Fathir santai.

Wajah Lyla memerah mendengar komentar itu, ini memang bukan ciuman pertama Lyla, tetapi tetap saja rasanya aneh melakukannya dengan Fathir. Pria yang selama ini tidak pernah ia bayangkan akan menjadi kekasihnya.

"Turun sekarang ?", Lyla akhirnya bersuara lagi ketika sudah bisa mengendalikan detak jantungnya.

"Oke.", Fathir turun dari mobil lalu membukakan pintu untuk Lyla.

Lyla meraih tangan Fathir ketika turun dari mobil. Fathir menggenggam tangan Lyla dan berjalan mengantar Lyla ke dalam apartemennya.

"Besok kerja pagi ?", tanya Lyla berusaha memecahkan kecanggungan di antara mereka.

"Iya. Besok kalau sempat aku mampir ke toko yah."

"Kalau sibuk jangan dipaksakan. Katamu Emir sudah protes kan karena kau bolos terus?"

Fathir menyerngir santai, "Tidak masalah. Dia pasti mengerti rasanya kalau orang sedang kasmaran lagipula aku selalu membereskan pekerjaan yang aku telantarkan."

Lyla tertawa mendengar komentar Fathir kemudian langkahnya terhenti ketika mengenali seseorang yang berdiri di tengah lobby. Fathir pun menghentikan langkahnya ketika mengetahui siapa yang sedang menunggu disana.

"Brengsek !", Lyla mendengar Fathir mengumpat dengan kasar di sampingnya.

Lyla menegang ketika pria yang sedang menunggunya itu melihat kedatangannya. Emosi Lyla memuncak ketika ia mengetahui masalahnya belum juga selesai.

"Tidak usah memperdulikan dia, kita jalan terus saja sampai lift.", bisik Lyla.

Fathir mengencangkan genggaman tangannya, "Malam ini semuanya harus selesai."

Lyla tidak tahu apa maksud Fathir. Fathir mengenggam erat tangan Lyla lalu menghampiri Bima.

"Mau apa lagi?", tanya Fathir tanpa basa-basi.

Bima berusaha bersikap ramah kepada Fathir, namun senyumnya tidak dibalas sedikitpun oleh Fathir, sedangkan Lyla berlindung di balik badan Fathir, "Aku hanya ingin bicara dengan Lyla."

"Apalagi ? Kau masih mau menganggu Lyla ?", desis Fathir tidak sabar.

Bima tetap tersenyum hangat, "Urusanku bukan denganmu tapi dengan Lyla."

YOU ARE MY MIRACLE ( MIRACLE SERIES #3 ) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang