" I Always Be There "
"Pulang tlah tiba-pulang tlah tiba, hatiiku gembiraa". Jayyy malah nyanyi haha..
Sore ini langit tak semendung kemarin. Tak serumit siang itu. Tak ada jejak bayangan Sandio ataupun Nandy. Terasa bebas memang hidup sehari tanpa kedua orang itu.
Tapi siapa sangka, baru ku pikirkan hal itu dan kaki baru berani melangkah, Sandio menepuk halus pundakku. Beruntung saja jantung ku tak lepas dari tempatnya. Dasar bucin!
"Pulang bareng yuk!" ajak Sandio sambil tersenyum dengan wajah tanpa dosanya itu.
"Nggak usah repot-repot, aku naik angkot aja" tolak ku.
"Kamu kok sendiri? Rania mana?"
"Ngerjain tugas di perpus"
"Yaudah yuk, bareng aja! Kamu kan langsing, jadi gak bakal ngempesin ban lah" Sandio terkekeh. Mendengarnya saja aku sudah geli.
"Apaan sih, udah deh lain kali aja ya" aku langsung beranjak meninggalkan organisme bucin ini. Haha.
"Yaudah deh, tapi minggu ini cfd yuk!" ajaknya lagi.
Langkah ku terhenti. Sandio memang pejuang keras. Dia tidak mau kalah sedikitpun. Heuhh, menyebalkan!
"Gatau, liat nanti!" jawabku singkat.
"Liat apa? Udahh, mau ya mau?" Sandio tetap memaksa. Bagaimana aku menanggapinya Tuhan?
"Kenapa sih, maksa terus ih!" emosi ku meningkat.
"Lagian kamu kenapa gak mau terus?" Sandio mengelak halus.
"Ya gimana aku dong!" jawab ku singkat.
"Ya gimana aku juga dong. Kalo kamu bisa nolak, aku juga bisa maksa!" Sandio terus memperkuat argumen nya. Sambil terkekeh membuat perut geli saja.
"Iya iya, tar minggu!" sambarku pelan.
"Hehehe, oke sampai nanti ya!" Sandio tertawa bangga, lalu melangkahkan kaki ke arah berlawan dengan ku.
"Ih gajelas!" ketus ku dalam hati.
.
.Sepi juga gak ada Rania pulangku kali ini. Gadis gila itu emang nyebelin tapi tanpa dia sehari saja rasanya setaun tak ada hiburan.
Tangan ku yang menggenggam handphone bergetar pelan, tertera nama Rania disana.
Rania : "Ayy, dimana? Kalo masih di kampus pulangnya bareng ya!"
Ayyara : "Iya ni di depan, ayo cepetan!"
Rania : "Otw"
Setelah Rania datang, beberapa menit kemudian angkot menghampiri.
Rania nampak tidak seperti biasanya. Wajah riangnya berubah pucat. Mata nya sayu layu. Tak ada senyuman. Tak ada ucapan yang terdengar.
"Tumben diem? Kenapa?" tanyaku mengawali.
"Rendraaa Ayy" singkat Rania pelan.
"Kenapa dia?"
"Gak nyangka gue"
"Iya kenapa? Jangan setengah-setengah gitu dong" ujarku penuh tanya dan sedikit emosi.
"Masa tadi dia ngajak ketemuan di perpus. Trus pas gue dateng, dia malah berduaan sama si Selly cewek so hitz itu!" jelas Rania sambil merengek sebal.
Seluruh pandangan mata diangkot itu tertuju pada kita. Apapun itu, biarlah. Yang terpenting aku harus mendengarkan Rania.
Oh iya, Selly adalah cewek populer yang dikenal orang karena dia suka merekomendasikan produk kecantikan dan memiliki followers instagramnya yang banyak. Katanya sih, followers bayaran. Haha entahlah. Dan aku juga pernah melihatnya memberi sebotol minuman saat Sandio sedang bermain basket, sayang tatapan Sandio terlihat jijik terhadapnya.