" Gombal or Gembel "
"Ran, lo udah maafin Rendra kan?" tanya ku pada Rania.
"Kenapa gitu?" jawabnya dingin.
"Abis, dia ngechat mulu. Nanyain lo terus!"
"Iya udah. Tapi gue masih males ketemu sama dia!"
"Yaaa lah oke, setidaknya beban lo hilang dikit lah ya!"
"Yaa lumayanlah. Makasih ya Ayy" Rania berusaha menggerakkan bibirnya yang semula enggan untuk tersenyum.
"Besok lo ke kampus kan? Jangan bilang karena males ketemu Rendra, lo jadi bolos?!"
"Ayy, kayanya gue gak masuk dulu deh. Soalnya pusing banget kepala gue." ku raba dahi Rania, memang terasa lebih panas.
"Yaudah, cepetan istirahat" perintahku. Rania hanya menganggukan kepala. Dan menutupi setengah badannya dengan selimut pinknya.
.
.Kantuk belum juga datang. Jam menunjukkan pukul 10.59, ya tepat 1 menit lagi pukul 11.00. Ah sial, bagaimana jika besok aku kesiangan?
Ku ambil benda elektronik persegiku, sudah kuduga pesan sebanyak ini siapa lagi kalo bukan dari Sandio.
Sandio : "Malem"
Sandio : "Ayy, lagi apa heh?"
Sandio : "Udah makan belum?"
Sandio : "Jangan lupa lusa kita jalan!"
Sandio : "Aku ada pertanyaan nih"
Sandio : "Apa bedanya kamu sama guci?"
Sandio : "Ayo ih jawab"
Ayyara : "Aku udah makan, semoga aja aku lupa lusa hari apa."
Ayyara : "Pertanyaan macam apa itu? Ya gak taulah, emang aku Google yang selalu tau."
Sandio : "Pasti inget lah."
Sandio : "Nih ya, kalo guci makin lama makin antik. Kalo kamu makin lama makin cantik.. Haha"
Ayyara : "Ih apaan sih, gembel aja!"
Sandio : "Emang aku gembel??"
Ayyara : "Ya gak tau!"
Sandio : "Ya itu tadi?"
Ayyara : "Gombal!"
Sandio : "Oh iya iya. Kamu lucu ya wkwk"
Ayyara : "Iiihh udah ah, udah malem. Ngantuk!"
Sandio : "Yaudah iya, see u!"
.
.
.
To be continued