Bab 2

77 3 0
                                    

" Ketika Getaran Datang "

Tik.. Tik.. Tik.. Suara ketikan terdengar nyaring di tengah larut malam. Aku sedang sibuk menyelesaikan tugas kuliah ku dari dosen terkiller, dia adalah Pak Donni.

Tok.. Tok.. Tok,

"Ayy, buka pintu nya, mama bawain biskuit nih" suara mama terdengar bergema malam itu.

"Iya bentar ma"

"Mamaa, mama hobby banget sih bikin aku gendutan.."

"Yaa ini kan biar kamu gak bete aja, biar ada temen gitu"

"Mama kok udah malem gini belum tidur? Istirahat gih ma.."

"Mama tadi kebangun, tiba-tiba denger suara ketikan kamu, iya ini juga mau. Jangan begadang terus Ayy, nanti takut sakit.. "

"Iya siap, Ma.."

***

Jam menunjukkan pukul 7 kurang 2 menit, lagi-lagi Aku kesiangan, dan terbangun karena suara Rania di samping jendela kamar. Aku kira, ini hari Senin dan untung nya ini hari Minggu. Awalnya aku janji ke Rania pukul setengah 7 untuk olahraga pagi ke alun-alun kota, tapi karena aku begadang, aku kesiangan lagi dan lagi.

"Sorry banget yaa, Ran, aku sering banget kesiangan hehe"

"Kalem coyy, kita kan sahabat. Lagipula aku juga telat kann.."

"Iya juga sih"

Begitulah obrolan kami, sampai-sampai gak kerasa udah ada di alun-alun kota karena rumah kami kebetulan sekitar 1 km an.

"OMG Ayyy!!" Rania tampak terkejut. Dan langsung kegirangan melihat si maling green tea.., eh maksudnya Sandio.

"Apaan sih, b aja dong..!!" jawab aku agak jijik.

"Sandio Ayy, ituu Sandio.. "

"Iyaa terus kenapa?"

"Cool banget gak sihh!!"

"Idiihh!! Makan yuk,,laper nih"

"Yaudah ayoo!!"

Kami memutuskan untuk makan bubur di warung langganan kami.

"Bang bubur dua ya. Ga pedes satu.."

"Siap neng"

"Oke bang!! Eh Ran, emang si Sandio itu kenapa sih kok bisa sehitz itu? Padahal ya, kalo kata aku sih dia biasa aja ah.."
Tanya ku penasaran.

"Nih ya Ayy, dia itu kan cool, ya otomatislah cewek-cewek di kampus pada suka sama dia"

"ohh, gitu yaa"

"Eh bentar-bentar, kamu kok tiba-tiba nanyain Sandio? Cie cie suka yaaa, eh jangan deng..nanti aku tambah banyak dong saingannya hahaha" jawaban Rania membuatku enek seketika.

"Ih apaan sih, nggak ah biasa aja. Aku cuma pengen nanya aja. Lagian, makan sana makan Sandio nyaa"

"Ehem.. Ehem.. Baru pertama loh kamu kayak penasaran gitu Ayy ke cowok, hahaha"

"Ihhh udah ah,"

Percakapan kami terpotong oleh abang-abang tukang bubur..

"Nih neng udah jadiii, spesial buat neng..!

"Makasih ya bang."

Karena hari semakin siang dan panas, akhirnya Aku dan Rania memutuskan untuk pulang.
Aku baringkan tubuh ku ke kasur di kamar. Entah kenapa aku memikirkan saat tadi melihat Sandio dan jantung ku berdetak deg.. deg.. deg... Dan getaran itu datang. Enggak-enggak aku harus bersikap biasa aja..
.
.
.
Hai, makasih yaa yg udah baca,  masih banyak kekurangannya maklum masih beginner hehe😀 jangan lupa vote dan comment guyssss 😂
See you🙋🌈

SENJA SENDU KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang