#6

8.1K 266 10
                                    

Reyhan:
"Dy, kok sekarang jarang banget ya ada tugas?" tanya gue.

"Ya, mana saya tau. Kan tergantung berapa banyak proyek yang kita dapat. Bapak sudah menyelesaikan semuanya jadi sekarang cuman proyek proyek biasa aja yang hanya membutuhkan tanda tangan dari bapak," jawab Andy panjang lebar.

"Yasudah kalau gitu, gue mau pergi jemput Ana aja dah, bosen udah disini gak ada kerjaan," ujar gue.

"Yaudah bapak pergi aja, nanti kalau ada apa apa gue urus," kata Andy.

"Yaudah, nanti tolong tanganin ya," lanjut gue.

Gue langsung keluar dari ruangan itu. Gue langsung pergi ke basemant. Karna emang gue memarkirkan mobil gue disana. Gue langsung masuk ke dalam mobil dan melaju dengan cepat untuk pergi ke sekolahnya Ana.

☆☆☆

Sesampainya gue disana, masih terlihat gerbang sekolah tertutup dengan rapat. Berarti belum jamnya mereka pulang sekolah. Gue bersabar menunggunya di dalam mobil gue.

10 menit kemudian, sudah terlihat gerbang mulai dibuka. Ada beberapa murid yang sudah keluar gerbang tetapi belum terlihat batang hidungnya Ana.

Saat gue nunggu lagi, gak beberapa lama, terlihata Ana yang sedang berjalan keluar bersama dengan temannya. Gue tanpa menunggu langsung keluar mobil saat dia mulai ke lapangan parkir depan.

"Mau pulang gak?" tanya gue.

Kayaknya gue mengagetkannya. Emang sih gue gak bilang dulu, kalau gue mau ngejemput dia.

"Lo ngapain kesini?" tanyanya.

"Mau ngejemput lo. Salah ya?" tanya gue balik.

"Nggak sih, tapi kayakny lo salah waktu. Hari ini gue mau pergi bareng sahabat gue," jawabnya.

"Terus? Gue boleh ikut kan?"

"Yahh pasti boleh dongg. Siapa juga yang ngelarang cowok seganteng lo gak ikut. Malahan gue seneng banget," ujar sahabatnya.

Kirana:
"Mau pulang gak?" tanyanya.

Ngapain dia makek jemput aku? Kan gue gak nyuruh dia terus ngapain dia kesini ya?

"Lo ngapain kesini?" tanya gue.

"Mau ngejemput lo. Salah ya?" tanyanya balik.

"Nggak sih, tapi kayaknya lo salah waktu. Hari ini gue mau pergi bareng sahabat gue," jawab gue.

"Terus? Gue boleh ikut kan?" tanyanya lagi.

"Yahh pasti boleh dongg. Siapa juga yang ngelarang cowok seganteng lo gak ikut. Malahan gue seneng banget," ujar Naila tiba tiba.

Huftt, padahal gue gak mau kalau dia ngikut. Dia itu nyebelin banget gak bakalan santai kalau ada dia.

"Tuhh, temen lo aja bolehin gue ngikut. Masak lo gak ngizinin gue ngikut sih," katanya.

"Iya, iya, gue ngizinin lo ngikut," jawab gue terpaksa.

"Ehh, Na, sejak kapan lo kenal cogan gini. Apa lagi lo gak kenalin lagi ke gue. Jahat banget lo," kata Naila tiba tiba."Btw hubungan kalian apa ya?"

"Emm, kami cuman temene kok," jawab gue.

"Yakin lo gak bohong?" tanyanya lagi.

"Iya lah," jawab gue lagi.

"Btw nama lo siapa?" tanya Naila kepada Reyhan.

"Pekernalin nama gue Reyhan Aditya Pratama. Panggil aja gue Reyhan" ucap Reyhan sambil menjabat tangannya dengan Naila.

My Love [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang