#26

6.1K 157 3
                                    

Kirana:
Pagi harinya, gue terbangun dan masih di dalam pelukan Reyhan. Gue merasa tidur gue sangatlah nyaman. Tidak ada gangguan dari mana pun. Terlihat Reyhan yang masih tidur dengan pulasnya.

"Dia gak ngerasa keberatan apa?" tanyaku pelan. "Kan gue itu berat, emang gak sakit apa badannya?"

"Gak kok," jawabnya pelan dan membiatku kaget.

"Eh, lo udah bangun, kok diem diem aja sih," kata gue jengkel.

"Asal lo ada dideket gue, gue udah seneng. Lagian lo itu ringan mana ada berat," kata Reyhan pelan.

"Gue berat ya, berat badan gue aja udah naik sekilo," protes gue.

"Baru sekilo belum 10 kilo," kata Reyhan lalu terkekeh.

"Ihh, dasar lo, ledekin aja gue terus," kata gue kesal.

"Siapa yang ledekin? Kan emang bener baru sekilo belum 10 kilo," kata Reyhan membela diri.

"Terserah lo deh. Sekarang lepasin gue, gue mau mandi," kata gue sambil berusaha melepaskan pelukan Reyhan.

"Sebentar lagi aja, sama morning kissnya belum," kata Reyhan sambil tersenyum.

"Apaan morning kiss. Gak ada ya," tolak gue.

"Kalau gitu gak perlu dilepasin deh," kata Reyhan mempermainkan gue.

"Kata lo kemarin cuman meluk, sekarang kok jadi cium sih. Dasar suami yang suka mengambil keuntungan," kataku kesal.

"Biarin, yang penting gue punya istri yang cerewet, suka marah marah, kadang nyebelin, kadang baik tapi jarang," ejek Reyhan.

"Serah lo deh, lepasin gak," berontak gue.

"Bentar lagi aja," kata Reyhan santai.

"Ihh, lepasin Reyhan," kata gue yang mulai kehabisan energi.

"Cium dulu," kata Reyhan sambil menunjuk nunjuk bibirnya.

Gue dengan terpaksa menciumnya. Awalnya gue hanya ingin mencium sekilas tetapi, tangan Reyhan menahan kepalaku agar terus bertahan.

Setelah lama berciuman gue pun memaksakan untuk melepaskannya. Gue kehabisan nafas oleh Reyhan. Gue rasa, sekarang pipi gue udah merah.

"Udah, sekarang lepasin," kata gue kaku.

Reyhan pun melepaskan pelukannya. Sebelum gue beranjak berdiri, tiba tiba saja Reyhan mencium pipiku.

"REYHANN!!!" teriak gue histeris.

"Apa?" tanya Reyhan santai seperti tidak ada kesalahan.

"Huh, udah lah, gak peduli gue," kata gue pasrah.

"Yaudah, sana mandi kalau gak gue yang mau mandi," kata Reyhan santai.

Gue pun beranjak dari kasur dan membuka koper. Gue mengambil beberapa baju yang cukup hangat. Suhu disini mulai naik perlahan. Untung saja gue gak lupa membawa mantel. Bisa jadi nanti dipakai.

☆☆☆

Reyhan:
Saat Ana pergi mandi, gue diam diam membuka ponselnya. Terlihat beberapa chat yang masuk. Dan gue gak menyangka, chat milik gue di pin kan.

Gue diam diam melihat isi isi chat yang sudah dibukanya. Gue pun beralih ke akun instagram miliknya. Terdapat banyak sekali followers. Foto foto yang dipostingnya rata rata dia dan teman temannya.

Terakhir kali itu kemarin, pemandangan dari tempat makan kami. Dia memfoto Menara Eiffel dari jauh.

"Reyhan gue sudah," kata Ana yang mengagetkanku.

My Love [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang