Kirana:
Gue terbangun. Gue melirik jam baru pukul 4:56 pagi. Gue merasa lapar pada saat ini. Melihat Reyhan masih tertidur dengan pulasnya."Kayakannya dia baru tidur deh. Lucu banget pas dia tidur," batinku.
Berlebihan? Emang sih. Reyhan tetep ganteng walaupun sedang tidur. Wajahnya yang tampan tidak mengubah apapun.
"Udah ah, ke dapur aja cari makanan. Laper banget sudah," batinku lagi.
Gue pun keliar dari kamar dan menuruni tangga menuju dapur. Gue membuka kulkas, di dalamnya ada buah jeruk. Gue mengambil dan mengupas jeruk itu. Dari pada gue kelaperan mending makan buah buat ngeganjel kan.
Gue memakan buah jeruk itu dengan lahap. Tiba tiba ada bayangan yang menghampiri gue. Gue gak tau itu siapa.
"Orang jahat kah?" tanyaku dalam hati.
"Siapa disana?" tanyaku namun tidak dijawab.
Gue pun berusaha untuk tetap tenang. Gue masih berfikir fikir siapa itu.
Tukk...
Lampu pun dihidupkan. Ternyata itu adalah Reyhan.
"Ngapain kamu subuh subuh di dapur?" tanyanya.
"Em, laper aja mau makan hehe," jawabku terkekeh.
"Makanya, lain kali makannya banyak dikit jangan takut gemuk," ujar Reyhan.
"Kalau aku gemuk nanti jelek dong," kataku tak mau kalah.
"Nggak lah, yang penting jangan sampe kelaperan kayak gini," kata Reyhan memperingatkan.
"Iya deh, lain kali gak lagi," jawabku pelan.
"Yasudah, tuh habisin jeruknya," perintah Reyhan.
"Udah kenyang, Rey aja yang habisin," kataku.
"Udah mana sini," katanya.
Lalu gue memberikan sisa jeruk gue yang belum gue makan. Bisa dihitung dengan jari jaruk yang belum gue makan.
"Baru makan dikit aja sudah kenyang," ledek Reyhan.
"Terserah kamu lah mau bilang apa," kataku lalu meninggalkan Reyhan.
Reyhan:
Setelah gue menghabiskan jeruk milik Anna, gue langsung menyusulnya masuk ke kamar. Gue melihat dia sedang mengotak ngatik ponsel miliknya. Gue pun mendekatinya."Ngapain?" tanyaku dan sepertinya mengagetkannya. "Fokus amat sih."
"Gak ngapa ngapain kok," jawabnya santai.
Gue yang langsung kepo pun merebut ponselnya.
"Reyhan balikin!" teriaknya.
"Nggak," jawabku.
Dia terus ingin merebut ponselnya kembali. Gue pun dengan isengnya menarik tangannya dan tiba tiba dia jatuh ke dalam pelukan gue. Gue terguling di atas kasur dengan Ana diatas gue.
"Em, Rey," katanya pelan.
"Kenapa?" tanyaku heran.
"Tolong, gue mau berdiri," jawabnya pelan.
"Kalau gue mau peluk kamu gimana?" tanyaku.
Tanpa basa basi lagi, gue langsung memeluknya.
"Rey, lepasin," berontaknya.
"Gak mau tuh," kataku sambil terkekeh.
Kirana:
Reyhan memelukku dengan erat. Sangat erat. Seakan gue akan pergi dari hidupnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Love [✔]
Romance[COMPLETE] Bagaimana jika dizaman sekarang masih ada yang namanya perjodohan? Kirana anak SMA kelas 3 Elementary School dijodohkan dengan CEO dari Global Warp perusahaan nomor 1 di dunia. Reyhan, CEO yang dingin dan cuek. Dinikahkan tidak didasarkan...