05

26 7 0
                                        

Selesailah sekarang masa tegang didepan soal soal yang membuat semua siswa berfikir setengah hidup. Raya tinggal menunggu pengumumam kelulusannya iya sangat ingin segera lulus dengan nilai terbaik agar bisa kuliah diuniversitas yang ia inginkan.

***
"Ray lo sekarang jarang diojekin sama Arka kenapa?" Tanya Sayna karna memang benar sejak kejadian makan malam itu Arka tidak pernah mengantar atau menjemput Raya.
"Katanya sih sibuk biasa lah pacar gue kan dokter hahaa terus semalem kan kita UN jadi dia gak mau banyak ganggu gue katanya" celoteh Raya yang tak dihiraukan Sayna. Sayna hanya berfikir ada apa dengan Arka pasti ada sesuatu yang disembunyikannya.
"Sibuk pala lo orang gue kemarin liat dia sam..."ucap Sayna menggantung karena Zaky menutup mulutnya yang ember bocor.
"Apaan Na lo liat Arka ngapain wooy Na jangan tinggalin gue" Raya sangat ingin tau apa yang dikatakan Sayna tapi dia tidak bisa mengejar Sayna dan Zaky karna dia takut hanya jadi kambing conge pagi pagi.

Apaan apaan apaan... astatang Sayna ngeliat Arka ngapain? Ngeliat Arka bajak sawah? Ngeliat Arka jadi baby siter? Atau ngeliat Arka ena ena sama cewek lain. Wah gak mungkin gak mungkin Arka sebego itu gimana pun pasti dia bakal jaga nama nya sebagai Dokter.
Batin Raya.
Sepanjang hari Raya hanya memikirkan itu sudah berulang kali Raya menanyai Sayna tetap saja dia tidak menjawab apapun jawaban Sayna malah ngawur.

***
"Na pliis dong jawab gue bener bener lo liat Arka ngapain? Lo kan sahabat gue Na" ucap Raya memelas.
"Udah gue bilang gue liat Arka sama temen temennya mulung" jawab Sayna asal asalan.
"Benci deh benci gue sama lo Na.. iiish jahat jahat" kata Raya sambil mengerucutkan bibirnya.
"Emang kenyataannya gitu Ray hahaha.. oh ya gue sama Zaky besok mau kepantai lo ikut ya?"Sayna mengajak Raya kepantai untuk refresh otak sehabis ulangan.
"Eemm gimana ya kalo gue ikut lo entar gue jadi obat nyamuk lo dong" pikir Raya karna sekarang Arka sangat sibuk sampai sampai tidak ada waktu lagi untuk mereka berdua.
"Emang Arka gak bisa ikut Ray?" Tanya Sayna.
"Iya katanya ada pasien gitu" jawabnya sedikit sedih karna memang sekarang dia jarang sekali bertemu.
"Tapi lo mau kan ikut Ray.. kita happy happy otak gue udah tegang nih gara gara UN" Rayu Sayna.
"Sok sok an mikir lo dugong. Yaudah besok gue ikut jemput gue ya" kata Raya menerima karna ia juga memerlukan refresh otak.
"Oke besok gue jemput lo jam 8 jangan ngaret lo Ray"ucap Sayna lalu pergi dengan Zaky yang sudah menunggunya.

*****
Keesokan hari nya Sayna menjemput Raya ia sudah siap didepan pintu nya.

"Lama banget lo Na" sewot Raya karna ia sudah menunggu setengah jam diluar.
"Bacot lo Ray cepet masuk" perintah Sayna. Raya pun masuk dan duduk dibelakang ia melihat laki laki yang duduk disebelahnya. Bukan bukan Zaky sudah pasti Zaky yang nyetir dan Sayna disampingnya.
"Hey" sapa laki laki itu. Raya hanya menaikkan alis nya keatas seperti nya dia kenal orang ini tapi dia benar benar lupa sekarang.
"Ray kenalin dia Agil sepupu gue baru datang dari australi" Sayna mengenalkan Agil tapi dia bohong karna Agil tidak dari Australia.
"Raya" ucapnya lalu bersalaman dengan Agil.
"Agil" jawabnya dia tidak percaya Raya memang tidak mengingatnya sedikitpun.
"Zak cepetan jalan" perintah Sayna karna dari tadi Zaky melihat pemandangan yang tegang menurutnya.
"Iya sayang" ucap Zaki sambil mencubit pipi Sayna.
"Gak gak usah mesra mesraan dihadapan gue lo berdua. Seneng lo berdua ngeliat gue gak ada Arka" kata Raya ia tidak terima kalau hanya jadi penonton saja.
"Aelah tapir dasar ngiri aja" ucap Sayna lalu mencium pipi Zaky yang sedang menyetir.
"Damn" kata Raya lalu memalingkan wajahnya keluar.

***
Disaat lo sama gue masih aja lo inget Arka. Lo gak sadar kalo gue Agil tunangan lo Ray. Gue gak bisa kayak gini terus gue harus cari cara buat dapetin lo lagi.
Batin Agil.

"Ray kamu bisa gak main ini" Tanya Agil menunjukkan handphone nya.
"Gue gak bisa main game Gil" ucap Raya memalingkan wajahnya sebentar.
"Ooh.. coba deh sini gue ajarin" Agil mendekatkan tubuhnya dengan Raya dan mengajarinya.
"Tuh kan bisa Ray" kata Agil sambil menunjuk.
"Hahaha seru ya Gil entar kita main lagi" jawab Raya lalu turun karna sudah sampai dipantai.

*****
Dipantai Sayna dan Zaky selalu bermesraan mereka berempat mendirikan tenda untuk menginap malam ini dipantai. Janji Sayna dia satu tenda dengan Raya tapi mana mungkin sejak tadi saja Sayna selalu berdua dengan Zaky seperti perangko.

"Ray lo tunggu disini ya sama Agil gue mau nyari makan dulu" ucap Sayna lalu pergi dengan Zaky lari lari ala India.
"Wuanjir gue ditinggal mulu"kata Raya yang sedang memainkan handphone nya.
"Ngapain Ray?" Tanya Agil lalu duduk disamping Raya.
"Gak ngapa ngapain bete aja gue" jujur Raya karna sekarang dia benar benar bosan.
"Kita kesana yuk" ajak Agil lalu menarik lengan Raya pelan
"Hmmm" jawab Raya sambil mengikuti Agil.
"Duduk" suruh Agil.
"Gak ah kotor" ucap Raya yang disuruh Agil duduk dipasir.
"Sini" Agil duduk lalu ia mendudukkan Raya dipangkuannya.
"Ray lo punya impian gak?" Tanya Agil.
"Punya dong" jawab Raya kaku karna muka ia sekarang mungkin seperti tomat rebus wkwk.
"Kalo gitu sama dong, sekarang lo ucapin dalam hati impian lo apa terus teriak A kenceng kenceng" perintah Agil. Raya pun memejamkan matanya dan mengucapkan impiannya didalam hati begitu juga dengan Agil.
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa" teriak mereka bersama.
Lalu mereka kembali ketenda karna sudah senja sambil bercanda tawa.




19:00
Mereka berempat duduk didepan api unggun yang dibuat Zaky. Zaky memainkan gitarnya sambil bernyanyi dan Sayna hanya bergelayut disamping Zaky. Melihat pemandangan yang membosankan itu Raya memilih untuk membuat kopi.

"Ray mau kemana?"tanya Sayna dan Zaky bersamaan.
"Mau bikin kopi kalian mau?" Tanya Raya.
"Gak ah entar ada kasus kayak kopi jesicca hahaha" Sayna dan Zaky tertawa.
"Sini Ray gue bantu" ucap Agil dibelakang Raya.
"Iya" Raya menganggukkan kepalanya. Agil dan Raya membuat empat kopi. Mereka berempat meminum kopi itu tapi anehnya Zaky dan Sayna sekarang diam tidak banyak bacot lagi.

***
Sampai satu suara memecah keheningan.

"Ray lo lupa ya sama gue?" Ucap Agil tiba tiba membuat Sayna dan Zaky melotot.
"Iya gue inget kok" jawab Raya tanpa melihat kearah Agil.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jeng jeng...
Ada yang kepo gak nih hehehe. Sorry kalo part ini sedikit lagi broken heart aku tu.
Maaf kalo banyak typo atau semakin gaje ceritanya. Jgn lupa vote comment nya yah 😘.
Thanks for Reading 😉

DREAM OF REALITY ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang