20

8 3 0
                                    

Dikamar Raya dan Agil.

Sampai detik ini Raya tidak berbicara sepatah katapun kepada Agil. Agil bingung dengan tingkah istrinya itu. Agil melepas texedo yang tadi dia pakai diacara pernikahan Sayna dan Zaky. Raya kini sedang memakai piama tidurnya didepan cermin.
Agil memeluk Raya dari belakang dan meletakkan dagu nya dibahu Raya serta tangan yang mengelus lembut perut istrinya itu.

"Sayang kok dari tadi diem mulu sih" tanya Agil manja.
"Hmm" jawab Raya.
"Kamu kayak Sabyan deh hmm hmm terus" Agil berusaha mencairkan suasana.
"Agil.." panggil Raya lirih tentunya Agil mendengar itu.
"Iya istri ku sayang" kata Agil mengarahkan wajahnya kepipi Raya.
"Kamu akhir akhir ini pulang larut malam terus gara gara Fanya ya?" Tanya Raya sinis lalu meninggalkan Agil yang berdiri terpaku.
"Enggak sayang" Agil kembali mendekati Raya yang berbaring dikasur.
"Kenapa kamu gak cerita kalo sekertaris baru kamu itu Fanya?" Seperti ada petir halilintar geledek menerjang telinga Agil wkwk.
"Bukannya aku gak mau ceritain sama kamu sayang, aku mau ngasih tau kamu diwaktu yang tepat akhir akhir ini kan kita sibuk ngurusin pernikahan Sayna" ucap Agil yang hanya dijawab anggukan oleh Raya.
Hiks hiks. Entah kenapa Raya menangis.
"Sayang kok kamu nangis siih. Aku gak bakal macem macem kok sama dia, aku kan udah punya kamu sayang, aku juga udah minta pindah tugas biar gak kerja bareng dia lagi sayang, tapi kita juga harus ikut pindah" jelas Agil panjang lebar ia tidak ingin istrinya itu salah paham.
"Janji kamu gak bakal macem macem sama dia atau apapun itu" kata Raya masih sambil menangis.
"Janji sayang. Yaudah sekarang kamu tidur kasian dedenya kalo kamu nangis terus" Agil mengelus perut Raya dan mencium pipi Raya.


***

Pagi hari dimeja makan semua sibuk membicarakan keberangkatan Agil dan Raya keAustralia besok lusa. Jadi Agil mau dipindahin kerjanya keAustralia, kata Ayah dan mamanya Agil,Raya harus melahirkan disana.
Entahlah itu kemauan orang tuanya Agil dan Agil tidak bisa menolak itu toh dia juga yang mau pindah. Untung saja mamah dan papahnya Raya setuju dengan permintaan besannya itu.

"Nanti mamah bantu siapin semuanya Ray" ucap mamah Raya.
"Raya pasti kangen mamah papah" manyun Raya seperti anak kecil.
"Kita bisa vidiocall kan Raya" kata papah Raya.
"Iya sayang ini jaman udah canggih" setuju Agil.
"Iya ya hehe" kata Raya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

*
Raya dan Agil memasukkan semua barang barang mereka kedalam koper. Tidak banyak yang mereka bawa toh disana pasti sudah lengkap keperluan mereka.

"Sayang hari ini boleh gak aku kekantor perpisahan sama yang lain" Agil sebenarnya takut mengatakan itu.
"Boleh tapi aku ikut ya" girang Raya.
"Kamu mau ikut?" Tanya Agil.
"Yaudah kalo kamu gak mau aku ikut" rajuk Raya.
"Yaudaah gitu aja marah iihh" Agil mencubit pipi Raya gemas.

Mereka berangkat kekantor yang dulu Agil pimpim tapi kini digantikan oleh Zaky.
Semua mata tertuju kepada Raya disamping Agil. Ya iyalah tumben kan pengeran bawa permaisyuri nya kekantor wkwkk.

Tumben bawa..
Lho tumben..
Cocok poll..
Kok gendutan yak..
Terakhir liat boss ganteng..
Perpisahan ini mah..
Dsb.

Begitulah komentar yang bisa didengar oleh Raya. Agil hanya menanggapi dengan santai dan masih tetap menggandeng erat Raya.

Bruuk..
"Selamat siang boss baruu plus pengantin baru dengan tugas tugas yang baruuu" Agil membuka ruangan Zaky tanpa mengetuk nya.
"Buset dah Agil bisa gak ketuk pintu dulu" kaget Sayna, ya Sayna sedang bersama Zaky wajarlah pengantin baru.
"Ciee yang gak bisa bulan madu gak usah ngegas dong" ledek Agil.
"Ini semua gara gara elo Gil" sinis Sayna.
"Udah udah puyeng ni anak gue lo pada ribut" Raya mengelus perut nya.
"Iya udah udah kalian ribut mulu" kata Zaky.
"kita makan yuk laper nih hehe" ucap Raya.
"Makan mulu deh lo Ray" Sayna menggelengkan kepalanya.
"Maklum sekarangkan gue makan nya berbagi" Raya duduk disebelah Sayna.
"Yaudah kita makan yuk" Zaky berdiri.

Tok.. tok.. tok..

Ada yang mengetuk pintu ruangan Zaky.
Jeng jeng..

"Masuk" perintah Zaky.
"Pak ini ada surat penyetujuan dari perusahaan ***** tolong bisa ditanda tangani dulu" kata Fanya, sekilas pertama kali yang dia lihat adalah Agil yang kedua barulah Raya.
Tapi berbeda dengan Agil dia tidak menghiraukan keberadaan Fanya dia tetap Asyik dengan aktivitasnya mengelus perut Raya sambil memainkan pipi Raya tanpa menoleh sedikitpun kearah Fanya.
"Ini udah. Kalo ada yang nyari bilang gue makan siang" kata Zaky lalu menggandeng Sayna.
"Saya permisi" Fanya keluar ruangan Zaky.
"Ray lo tau gak sebel gue ngeliat tu Fanya" Sayna berjalan mengarah kepintu bersamaan dengan Raya Agil.
"Kenapa?" Tanya Raya dibelakang Sayna.
"Kecentilan!!!" Sayna mencubit pinggang Zaky.
"Aduuuh kok aku yang dicubit siiih" Raya dan Agil tertawa melihat sahabat nya itu.

"Aduuuh kok aku yang dicubit siiih" Raya dan Agil tertawa melihat sahabat nya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mama muda 😆

Papa muda 🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Papa muda 🤗









.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Heyy..
Temu lagi sama Ya 😂.
Maaf kalo ceritanya makin gaje.
Sulid nemu pencerahan nya 😆.
ThanksForReading 😘😚

DREAM OF REALITY ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang