"Masuk" Agil mempersilakan orang itu.
"Hey Agil" ucap perempuan itu mungkin dengan gairah.
"Fanya ngapain kamu disini" Agil mengenali perempuan itu ternyata namanya Fanya.
"Aku sekertaris baru kamu" Fanya mendekati Agil dan sekarang dia duduk dipangkuan Agil sambil memainkan rambut Agil.
"What!!!!" Agil sangat terkejut mendengar ucapan Fanya itu.
"Iyaah.. kan kamu udah setuju sayang, akhirnya kita bisa kayak dulu lagi sayang" Fanya menggoda Agil bahkan sekarang dia masih duduk dipangkuan Agil sambil melingkarkan tangannya dileher Agil.
"Lo udah gila. Sekarang lo keluuaaar!!!" Ucap Agil sangat marah dia langsung menjauhi Fanya.
"Gak bisa gitu dong sayang. Aku udah jadi sekertaris selamanya disini" Fanya kembali mendekati Agil.
"Astaga kenapa gue tanda tanganin" Agil baru ingat dia sudah menyetujui Fanya jadi sekertaris dikantornya.
"Jangan marah marah dong sayang, sini aku pijitin" Fanya memijat mijat bahu Agil.
"Jauhin tangan lo. Gue udah punya bini Fan, lo gak usah goda goda gue lagi" kata Agil lalu ia pergi keluar meninggalkan Fanya.
"Kamu mau kemana" Fanya sedikit berteriak.
"Pulang!!!" Ucap Agil sambil membanting pintu ruangannya.*skip 😂.
Gengs disini Author kasih tau ya.
Fanya itu mantan nya Agil waktu SMP. Sampai sekarang dia tergila gila dengan Agil. Btw Fanya itu mantan Agil yang dia tinggalin waktu dijodohin sama Raya. Kasian ya pasti ngenes 😂-Author jahat. Lanjut 👇20:00
"Raya mana mah?" Agil yang baru pulang kerumah bertanya kepada Sarah (mamah Raya).
"Lho Raya gak sama kamu?" Sarah balik bertanya.
"Gak mah" sekarang Agil memutar otaknya karna Raya tidak mengabari siapapun.
"Kemana tu anak ngelayap sampai jam segini" Sarah melipat tangannya kedada.
"Coba Agil tanya Sayna mungkin dia sama Sayna" Agil berjalan menuju kamar. Tiba tiba..
"Assalamualaikum" Raya sudah datang.
"Dari mana kamu? Jam segini baru pulang itu siapa?" Sarah menunjuk laki laki yang dibawa Raya.
"Neil" Agil bersuara.
"Ini Neil mah" Raya melalui mamah nya yang masih bingung siapa itu Neil.
"Hallo tante apa kabar?" Sapa Neil.
"Neil.. ooooh Neil astaga maaf tante lupa duduk duduk" Sarah berbincang dengan Neil. Sedangkan Raya dan Agil mereka kekamar.Dikamar.
Raya tidak berbicara sepatahkata pun dengan Agil entah kenapa setelah dia melihat Agil sangat benci. Agil juga tidak berbicara dengan Raya dia hanya sibuk dengan laptop didepannya. Raya tidak suka dengan suasana diam seperti ini."Gil kamu kok diem dari tadi?" Raya bertanya Dia mendekati Agil.
"Gakpapa aku cuma capek" jawab Agil tanpa melihat kearah Raya.
"Kamu marah ya sama aku?" Raya memanyunkan bibirnya.
"Enggak kenapa aku harus marah" Agil masih tidak melihat kearah Raya.
"Maaf aku gak ngasih tau tadi jalan sama Neil. Handphone ku mati" ucap Raya.
"Ooh gitu" jawab Agil singkat. Kemudian merebahkan badannya dikasur.
"Kamu kok cuek" Raya kembali mendekati Agil. Kini dia merebahkan kepalanya didada Agil.
"Aku capek Ray" Agil terlihat tidak memperdulikan Raya. Sebenarnya dia cemburu dengan Neil tapi dia berusaha menyembunyikannya.
"Agil maafin aku. Tadi aku cuma nemenin Neil aja, Neil besok mau pulang keLondon dia dijodohin sama orang tuanya" Raya duduk diatas perut Agil.
"Hah beneran" Barulah Agil menatap Raya. Dia salah paham dia menyangka Neil akan merebut Raya ternyata tidak.
"Iya tadi dia cerita sama aku Gil......" Raya menceritakan pembicaraannya dengan Neil dicaffe tadi.
"Ooohh gitu. Besok kita anter Neil kebandara gimana?" Agil bersemangat sekali. Bagaimana pun Neil adalah teman sekolahnya dulu.
"Bisa" ucap Raya kemudia dia mencium bibir Agil sangat lembut dan dan dan panas panas sudah wkwkk.*skip ya 😉
Jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Raya dan Agil sudah siap ingin mengantar Neil. Kata Neil dia berangkat jam 10 pagi. Agil sudah memberitau Neil bahwa dia akan mengantarnya kebandara.
"Sayang kamu duluan aja kebandaranya sama Sayna aku mau jemput Nugraha sama Reihan kata nya mereka mau ikut nganter Neil" ucap Agil. Dia ingin menjemput dua teman SMP nya dulu.
"Ooh yaudah kalo gitu aku sama Sayna duluan ya" Raya mencium kening Agil lalu meninggalkan Agil dikamar. Sayna sudah menunggunya diruang tamu.
"Na kita duluan aja Agil mau jemput Nugraha sama Reihan dulu" Raya manarik tangan Sayna.
"Oh yaudah yuk, btw mamah sama papah lo mana?" Tanya Sayna.
"Biasa lah mereka sibuk" Orang tua Raya memang sering dikantor akhir akhir ini.***
Raya dan Sayna menjemput Neil dirumahnya.
Kini Neil dan Raya duduk dijok belakang. Sedangkan Sayna menyetir mobil nya."Gimana keputusan kamu El" tanya Raya pada Neil.
"Aku akan nurut dengan orang tua ku" jawab Neil. Dia menggenggam tangan Raya.
"Ray jaga diri kamu ya" ucap Neil tiba tiba. Membuat Sayna kaget.
"Harusnya aku yang ngomong kayak gitu El" Raya sedikit tertawa.
"Hmmm... Ray aku boleh gak jujur sama kamu" ujar Neil semakin melihat Raya lekat lekat.
"Ya boleh" Raya menunduk.
"Aku masih sayang sama kamu sangat sulit bagi ku melupakan mu" ucap Neil tanpa memperdulikan keberadaan Sayna.
"Emm.." Raya tidak bisa mengatakan apa apa dia hanya melepas genggaman tangan Neil.
"Maaf Ray" Neil merasa tidak nyaman sekarang.
Diperjalanan menuju bandara mereka hanya diam.Dibandara.
"Saayaang!!!" Agil memanggil Raya. Ternyata dia sudah sampai dengan kedua temannya.
"Itu Agil Ray" tunjuk Sayna kearah Agil dkk.
"ayok kesana" ucap Neil mendahului Raya dan Sayna.
"Hallo bro" Agil memeluk Neil tanda persahabatan.
"Reihan.. Nugraha kalian disini juga?" Neil sangat senang karna dia bisa bertemu ketiga sahabatnya itu.
"Yoi bro gue kangen sama lo" ucap Nugraha.
"Hahaha gue ngangenin kan" Neil tertawa.
"Halah masih gantengan dan ngangenin gue kok" kata Reihan mereka berempat tertawa. Raya dan Sayna hanya ikut tertawa tidak ikut berbicara.
"Neil 2 hari lagi Sayna mau nikah sama Zaky, lo dateng ya" ujar Agil.
"Wah wah wahh kok lo gak ngasih tau gue Na" ucap Neil melihat kearah Sayna.
"Hehe gue kira lo udah tau" kata Sayna polos.
"Oke gue pasti dateng kok. Hari ini gue mau ngurusin sesuatu dulu maka nya pulang bentar keLondon" Neil melirik Raya.
"Gil jagain Raya ya" ucap Neil sambil menepuk bahu Agil.
"Pasti gue jagain lah bini gue" Agil bingung dengan ucapan Neil.
"Bro kalo lo balik kesini bawain gue cewek satu ya hahaha" kata Reihan lalu semuanya tertawa. Reihan memang humoris.
"Alah lo gak berubah Rei" Neil memeluk Reihan.
"Tetep gantengkan" ucap Reihan. Kini Agil dan Nugraha juga memeluk Neil bergantian.
"Gue pamit" ujar Neil lalu iya berjalan meninggalkan semuanya.
"El hati hati" ucap Raya sedikit berteriak. Neil menoleh dan mengangguk kemudian berjalan lagi.
"Ekheem" dehem Sayna. Untunglah Sayna tidak bercerita kejadian dimobil tadi.
"Ayok pulang" ajak Agil dia menggandeng lengan istrinya itu.
"Yang punya bini mah bebas" Ucap Nugraha dibelakang Agil dan Raya.
"Makanya cepetan kawin" Sayna meledek Nugraha.
"Mentang mentang mau kawin" ujar Nugraha.
"Kita kawin yuuk" Reihan berbicara seperti wanita dan membelai belai Nugraha.
"Jijik deh gue" Nugraha dan Reihan seperti anak kecil berlari larian dibandara.*skip 😉.
Mereka berlima makan direstoran. Jarang jarangkan Reihan dan Nugraha itu ngumpul dengan mereka. Saat makan mereka tidak ada henti hentinya tertawa karena lelucon Reihan."Sayang kamu kok pucat banget" tanya Agil melihat Raya sangat pucat.
"Kepala ku sakit Gil" jawab Raya sambil memijit mijit kepalanya.
"Yaudah sekarang kita kerumah sakit ya" Agil menuntun Raya.
"Reihan, Nugraha gue duluan ya kayaknya Raya sakit deh" ucap Agil sambil berjalan menggandeng Raya.
"Oh oke.." jawab Nugraha dan Reihan.
Sayna mengikuti Raya dan Agil dia juga khawatir dengan sahabat nya itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Heyyy.. jgn pelit votenya dong ☺. Biar aku semangat nulis nya 😉.
Awas typo berhamburan.
Thanks for reading 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM OF REALITY ✅
RomanceHal yang banyak orang dambakan disebut impian. Semua orang mempunyai impian masing masing termasuk saya sendiri. Saya mempunyai banyak sekali impian. Mimpilah setinggi langit selagi itu tidak memberatkan mu. Tidak ada salahnya untuk bermimpi. Wujudk...