Dirumah Sakit.
"Istri saya kenapa dok" ucap Agil ketika dokter perempuan itu keluar.
"Selamat Agil kamu punya anak" kata dokter perempuan itu. Dokter itu sudah mengenal Agil tentu saja rumah sakit ini kan punya Ayahnya.
"Beneran Dok yeay yeaaayyyy" Agil langsung masuk menemui Raya.
"Sayaaaaangggg aku bakalan jadi Papii" Agil sangat senang dia memeluk Raya mencium nya sana sini.
"Udah Gil, itu ada Sayna malu" ujar Raya karena tingkah Agil seperti tidak ada orang disana.
"Ehehee ada sepupu gue" Agil cengengesan.
"Selamat ya Ray" ucap Sayna lalu iya memeluk Raya.
"Makasih Na" kata Raya.
Raya sangat senang karena iya akan dipanggil ibu. Akhirnya impiannya dengan Agil menjadi kenyataan. Kini saatnya dia bukan hanya menjaga diri nya tetapi juga menjaga bayi diperutnya.Dreetdreeetdreet...
(Telpon Agil berbunyi)"Hallo. Sekarang? Oke"
Agil mematikan telpon itu.*
"Sayang aku langsung kekantor ya. Ada meeting mendadak" ucap Agil. Lalu iya mencium bibir Raya sekejap.
"Oh yaudah. Tapi aku mau kerumah Sayna ya" Raya meminta izin kepada Agil.
"Terserah. Lo jagain bini gue ya"kata Agil kepada Sayna.
"Iye iye" jawab Sayna.
"Awas lo kalo sampe anak gue kenapanapa lo gue giling" Agil berjalan keluar.
"Yaudah ayok kita kerumah lo Na" ucap Raya membangunkan badannya.
"Emang lo gak mau istirahat dirumah aja Ray?" Tanya Sayna.
"Males gue Na gak ada orang dirumah pasti mamah sama papah gue dirumah lo" jawab Raya. Raya dan Sayna kerumah Sayna.Dikantor.
"Kita meeting dimana?" Agil masuk keruangannya disitu Fanya sudah berdiri menunggunya.
"Disini" ucap Fanya dia berjalan kepintu lalu mengunci pintunya.
"Maksud lo?" Agil bingung.
"Kita meeting disini berdua sayang" Fanya melingkarkan tangannya dipinggang Agil.
"Jadi lo nipu gue" Agil menghempaskan tangan Fanya.
"Aduuh sakit Agil, kenapa? Bukannya kamu masih sayang sama aku? Gak usah muna deh Gil kamu juga mau kan? Sekarang...." Fanya kembali mendekati Agil memeluk nya dari belakang. Dan dia membuka kancing baju Agil satu persatu.
"Lo mau apa Fan, gue udah gak suka sama lo" Agil membalikkan badannya. Kini mereka saling berhadapan.
"Tapi aku masih suka sama kamu" Fanya memeluk Agil sangat erat.
"Lepas Fan. Gue mau pulang!!!" Agil mendorong Fanya. Kini dia sangat marah.
"Hahaha kamu gak bisa pulang kuncinya disini" ucap Fanya sambil menunjuk dadanya.
"Gila lo Fan, Sini kuncinya!!!" Terlihat wajah Agil sangat marah.
"Ambil" Fanya mengarahkan dadanya dihadapan Agil.
"Gue mau pulang!!! Gue mau jagain bini gue lagi hamil , lo tau kan gue udah nikah sama Raya" Agil menjauh dari Fanya.
"Iya ini ambil kuncinya" Fanya kembali mendekati Agil.
"Buka baju lo, itu kan yang lo mau" ucap Agil tiba tiba. Tentu saja Fanya langsung membuka semua pakaiannya dihadapan Agil.
"Sekarang kamu yang buka" Fanya mendekati Agil yang duduk dibangku nya.
Maafkan aku sayang -batin Agil.***
Raya sudah dikamarnya menunggu suaminya pulang. Ini sudah jam 10 malam tapi Agil belum pulang, sebelumnya Agil selalu pulang sebelum jam 8 malam. Hati Raya berkecamuk Raya sudah menelpon Agil tapi telpon Agil sepertinya mati. Satu tetes air matanya terjun begitu saja dia sangat khawatir dengan Agil. Raya meneguk air putih yang ada dimeja kamarnya tapi tiba tiba Raya tidak ada tenaga mengangkat gelas itupun Raya tidak sanggup dan..
Prakkk...
Gelas itu pecah dilantai. Raya semakin khawatir dengan Agil air matanya tidak dapat dibendungnya lagi."Sayang kamu kenapa" tiba tiba Agil datang dan langsung memeluk Raya.
"Kamu dari mana Gil hiks hiks hiks" Raya menangis dipelukan Agil kini ia memeluk suaminya itu erat.
"Maaf sayang" Ucap Agil.
"Aku khawatir hiks hikss" tagisan Raya bertambah.
"Sayang kamu perlu istirahat. Dedek bayi nya capek kayaknya" Agil mencium kening Raya lalu merebahkan tubuh Raya keranjangnya.
"Dedeknya jangan ditinggalin terus" Air mata Raya mulai mereda.
"Iya papi gak ninggalin dedek lagi" Agil mengelus perut Raya dengan lembut.
"Janji" pinta Raya dia memeluk Agil.
"Janji sayang" Agil membalas pelukan Raya. Agil mencium kening Raya. Raya tertidur dipelukan Agil.07:00
(Raya,Agil dan orang tuanya sarapan didapur)"Agil sekarang kamu gak usah kekantor lagi biar jagain Raya aja" ucap Mamah Raya.
"Gakpapa kok mah" suara Raya lemah. Memang kata dokter kandungan Raya lemah.
"Iya Gil, kamu jagain Raya aja" Papah Raya juga ikut bersuara dia juga khawatir dengan anaknya itu.
"Iya pah mah nanti Agil ngomong sama Ayah dulu" ujar Agil.
"Richard pasti setuju kok" kata mamah Raya sambil memakan sarapannya.
"Oh iya sayang gimana kalo kita keAustralia nemuin mama sama ayah?" Tanya Agil pada Raya.
"Hmmm... bisa" jawab Raya.
"Iya Ray" kata mamah nya.
"Udah makan dulu" ucap papah Raya.***
Dikamar."Sayang kita keMall yuuuk" pelas Raya.
"Tumben?" Kata Agil.
"Ya sayang. Aku pengen beli dress buat acara pernikahan Sayna besok" pinta Raya dengan mata dikedip kedipkan.
"Iya iyaaaa mamii" Agil mengelus perut Raya lembut.
"Yeayy, ayok sekarang" Raya menarik tangan Agil.
"Sekarang?" Agil bingung bersemangat sekali Istrinya ini.
"Iya sekarang, aku bosan dirumah terus" Raya langsung memakai tas dan sepatunya.
"Iya iya my wife kuuu" Agil memakai jaketnya.
Hampir seharian mereka diMall. Tentu hal yang membosankan bagi Agil karna harus menenteng belanjaan istrinya itu.
.
.
.
.
.
.
(Bumil kita nih mau keMall 🤗)
(Suami siap siaga 😍)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Nah loooo akhirnya Raya hamil jugaaa... uuuu author seneng bangeet, kalian seneng juga kan? Seneng aja deh wkwk.
Thanks for Reading ☺
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM OF REALITY ✅
RomansaHal yang banyak orang dambakan disebut impian. Semua orang mempunyai impian masing masing termasuk saya sendiri. Saya mempunyai banyak sekali impian. Mimpilah setinggi langit selagi itu tidak memberatkan mu. Tidak ada salahnya untuk bermimpi. Wujudk...