14

11 7 0
                                    

Divilla.
"Mah pah" ucap Raya saat membuka pintu kamarnya.
"Anak bandel udah pulang" jawab Sarah sinis.
"Udah udah" Tyo menenangkan istrinya itu.
"Mah.. pah.. kita makan yuk" Agil mengajak mereka makan.
"Ayok. Perut aku udah bawel" Raya langsung menarik Agil.
"Urusan makan juara" Kata mamah Raya.
"Tapi kayak nya Raya gendutan deh Mah" Papah Raya mengomentari anaknya itu.
"Ya wajar dong Pah kan udah punya suami" Sarah dan Tyo sepanjang jalan mengomentari anaknya itu.
"Udah deh Mah Pah gak usah bully Raya terus" ucap Raya yang bosan mendengarkan komentar orang tuanya.
"Emang bener kamu gendut Rayaa" Kata Sarah sambil duduk,mereka sudah sampai direstoran.
"Sayang mamah jahat masa aku dibilang gendut" Raya meminta belaan kepada Agil,tapi apalah daya Sarah tidak bisa dilawan.
"Kamu cantik Sayang" Agil membelai rambut Raya. Bagaimana pun Raya dia adalah istrinya yang tidak akan pernah ia tinggalkan sampai kapanpun.
"Tuh kan Agil gak jawab,berarti kamu beneran gendut hahaha" mamah Raya memang sering menjadi netizen anaknya sendiri.
Raya memanyunkan bibirnya ciri khas sekali.
Mereka semua hanya tertawa melihat ekspresi Raya.


***
20:00
Agil dan Raya masuk kekamar mereka setelah makan malam dengan orang tuanya. Besok mereka semua pulang keIndonesia.

"Gil.. emmm" ucap Raya saat ia membaringkan tubuhnya dikasur.
"Iya sayang" Agil membalikkan badannya kearah Raya masih dengan aktivitasnya menyisir rambut.
"Aku beneran gedut ya?" Tanya Raya dia terus memikirkan perkataan mamahnya tadi.
"Kamu cantik sayang" Agil duduk disebelah Raya.
"Jawab dong Gil" Raya memang perlu jawaban Agil, menurutnya itu sangat bahaya bisa sajakan Agil selingkuh dengan perempuan lain kalau istrinya ini tidak cantik lagi (gendut).
"Eemm... denger ya sayang mau kamu gendut,kurus,besar,kecil apapun itu aku cuma sayang sama kamu. Kamu bukannya gendut tapi sexy semakin menggodaku" jawab Agil. Pipi Raya merah padam mendengar jawaban Agil.
"Awas aja kamu kalo sampe ninggalin aku" ancam Raya.
"Gak bakal, kamu satu satunya wanita ku" Agil mencium bibir Raya lembut. Sejak kejadian dia dengan Alena,Agil tidak mendapatkan jatah dari Raya dan malam ini saat yang tepat untuk menuntaskan semuanya wkwk.

*skip ya😅.
Dreetdreeetdreeet..
(Telpon Raya bergetar dimeja)

Raya terbangun karena telponnya berbunyi. Padahal dia sangat sangat lelah karena semalaman dia diserang Agil.

"Halo" Raya menjawab telpon itu tanpa melihat nama sipenelpon.
"Ray lo jadikan hari ini pulang?" Suara Sayna bergema ditelinga Raya.
"Aisssh..  iya gue pulang,kenapa lo kangen?" Raya menjauhkan telpon dari telinganya. Kalau tidak bisa saja gendang telinga nya pecah mendengar lengkingan suara Sayna.
"Ya iya lah gue kangen. Kabarin gue ya nanti gue jemput" Ucap Sayna. Terdengar dari suaranya saja ada yang tidak beres dengan sahabat Raya ini.
"Tumben lo baik? Pasti ada sesuatu nih?" Raya curiga dengan sahabatnya itu.
"Eheheee.. iya ntar gue ceritain kalo lo udah disini,makanya cepetan pulang" Sayna cengengesan.
"Sekarang aja kenapa sih" ucap Raya penasaran.
"Gak mau.. dadaaaah" Sayna memutuskan telpon nya sepihak.
"Ee eeee.. dasar kampreeeet" Raya meneriaki hp nya itu. Yang tentu membuat Agil bangun dari mimpinya.

*
"Good morning my wife" sapa Agil.
"Good morning too" Raya mencium pipi Agil sayang.
"Telponan sama siapa?" Tanya Agil curiga.
"Sama Sayna tau tu orang aneh" jawab Raya sambil menunjukkan hp nya kepada Agil.
"Ohh.. udah jam berapa?" Agil melihat kearah jam.
"Jam 7" jawab Raya santai.
"Whaaatt!!! Kita jam 8 otw Ya" Agil baru ingat kalau jadwal terbang mereka jam 8 pagi.
"Hahh astraga. Cepetan mandi" ucap Raya menarik tangan Agil kekamar mandi.
"Berdua?" Tanya Agil bingung karena mereka didalam kamar mandi berdua.
"Ya iya cepetan.. tapi jangan MACAM MACAM" Raya memperingatkan Agil karna pasti Agil memikirkan hal yang berbau kemesuman.
"Aih.. bini gue kayak MACAN" ucap Agil tertawa. Tentu kepala nya langsung mendapat lemparan botol sabun dari tangan Raya. Wkwk rasakan Gil 😆 -author jahat.


07:30
Mereka berempat sudah sampai dibandara. Dan tak lupa Raya memberitahu Sayna bahwa dia sebentar lagi berangkat.

"Udah gak ada yang ketinggalan lagi kan?" Tanya mamah Raya kepada semuanya.
"Gak ada kayaknya mah" Raya menjawab dan yang lain menggeleng.

08:00
Selamat tinggal maldives. Banyak pelajaran yang bisa ku ambil disini. Menghargai dan bersabar salah satu pelajaran yang dapat ku ambil. Alena maafkan sifat kekanakan ku terimakasih sudah memberitau sifat egois ku.
Batin Raya.
Dipesawat Raya menggandeng tangan Agil erat. Seperti ada rasa takut dihatinya saat ini. Hanya Agil yang dapat menetralisir perasaan takutnya itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hey...
Maafkan part ini sedikit membosankan.
Author broken heart lagi 😢.
Maafkan typo yang berhamburan.
Jgn lupa vote dan commentnya 😚 jadi author semangat nulisnya 😊

DREAM OF REALITY ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang