27

9 4 0
                                        

Dikamar.
Raya melamun.

"Udah jangan dipikirin Ray. Gissel udah dewasa dia tau yang mana yang bener dan yang salah kan. Mungkin dia cuma perlu waktu untuk sendiri" ucap Agil. Karna dia tau pasti Raya memikirkan Gissel.
"Tapi dia pergi kan gara gara aku Gil. Andai aku gak disin-" perkataan Raya terputus. Agil meletakkan jari telunjuknya dibibir Raya mengisyaratkan agar Raya tidak meneruskan ucapannya.
"Shuutt. Sekarang gak usah mikirin dia lagi. Oh iya kata mama kamu harus mengikuti kursus mengurus anak biar nanti kamu bisa" Agil baru memingat bahwa bulan ini memasuki bulan ketiga kandungan Raya.
"Oh iya ya. Tapi kamu juga harus ikutan kursusnya" Raya tidak mau ditinggalkan Agil dia mencari alasan agar Agil tetap disampingnya.
"Lho disanakan ibu ibu semua yakali cuma aku cowoknya" tentu saja Agil menolak karna pasti dia akan menjadi bahan tertawaan disana.
"Pokoknya kamu harus ikut biar kamu bisa juga ngurus baby nya. Kalo aku kecapean atau sakit gimana? Masa papinya gak bisa ngurus anak" Raya memanyunkan bibirnya.
"Yaudah iya iya. Udah jangan cemberut gitu dong sayang. Kita mulai kursusnya dari hari ini kata mama" Agil tidak bisa menolak permintaan istrinya itu bagaimana pun caranya menolak pasti tidak ada gunanya.
"Oke sekarang kita siap siap" Raya dan Agil berganti pakaian dan berangkat ketempat kursus tersebut.







***
Oh astaga ternyata bukan cuma gue disini yang ikut istri istri nya hahaha. Berarti gue gak perlu malu deh sekarang. - batin Agil

"Agil ayok turun kamu ngapain bengong" Raya mencubit pipi Agil karna Agil melamun.
"Oh ayok ayok" Agil turun dan membukakan pintu untuk Raya.
"Lho itukan Reihan" tunjuk Agil kepada seseorang yang menurutnya Reihan.
"Lho ngapain dia disini?" Raya mencoba mengingat untuk apa Reihan ditempat kursus bayi.
"Oh astaga istri Reihan kan tinggal diAustralia Gil" ucap Raya mengingat bahwa Reihan beberapa bulan lalu menikah.
"Ya ampun iyaya. Waduh cepet bener yak hamilnya" tertawa dan mendapat injakan dari Raya.
"Ngomong apa kamu hah. Cepetan sekarang kita kesana" Raya menarik tangan Agil.

*
"Woy bro" sapa Agil keReihan.
"Lho Agil, Raya lo disini ngapain?" Tanya Reihan yang terkejut melihat Agil dan Raya.
"Gue mau ngurut kucing gue" jawab Agil asal asalan Reihan dan Istrinya pun tertawa. Agil tentunya mendapat pelototan Raya.
"Gue mau kursus disini Rei" ucap Raya.
"Lho sama dong. Gue sama istri gue juga mau kursus disini. Btw ni cecunguk mau kursus juga" kata Reihan sambil senyum senyum melihat kearah Agil.
"Paan sih lo Rei. Yaiyalah gue ikut kan gue bapak yang baik" Agil mencoba membela diri agar Reihan tidak menertawakannya.
"Halah gantiin popok ponakan lo aja gak bisa haha" Reihan tertawa.
"Makanya gue belajar tapir" Agil mengetok kepala Reihan.
"Udah udah kita masuk sekarang" ucap Raya menyudahi mereka.

Diruang kursus.
Ternyata disini dipisahkan antara ibu ibu dan bapak bapak. Hari pertama mereka hanya diberi materi tidak ada praktek dan Agil tidak suka materi.

"Ngomong ngomong bini lo pendiam bener" Kata Agil agar tidak terlalu bosan mendengar celotehan ibu ibu didepan.
"Dia belum terlalu ngerti dan fasih ngucapin bahasa Indonesia Gil makanya diem aja" ucap Reihan.
"Ooh gitu. Terus lo tinggal disini atau gimana?" Tanya Agil.
"Yaiya gue tinggal disini bini gue gak mau ninggalin orang tuanya terus gue juga udah kerja disini" jelas Reihan.
"Wah bagus dong kalo lo udah kerja disini. Gue juga kerja disini diperusahaan bokap gue" ucap Agil.
"Oh jadi sekarang lo tinggal disini?" Kata Reihan bisa dibilang sebuah pertanyaan.
"Iya gitu deh bonyok gue gak mau mantunya kenapa kenapa lagi diIndo lagian lo tau kan Fanya gimana" Agil mencoba mengingat kejadian buruk kemarin.
"Nah bener tu bonyok lo" ucapan Reihan terhenti saat dia ditanyai oleh ibu ibu yang mengajari kursus ini.
-Author:Rasakan maka nya Rei kalo orang ngomong didepan dihargain.
-Reihan:diem lu thor gue jual ntar tu mulut.
-Author: berani lu sama gue Rei. Gue tendang lo dari DOR.
-Reihan: ampun nyai. Jahat bener lu.
-Author: gitu dong sekarang lu balik kedunia lu Twing.

*skip.

Setelah selesai kusus mereka berempat makan siang bersama. Oh iya Author mau kasih tau nama istrinya Reihan itu Melya sekian 😁.

"Oh aku baru inget nih Gil kamu harus baca tu buku panduan ayah mengurus baby" Raya menyerahkan buku itu kepada Agil.
"What!!! sayang lagian kan nanti juga ada dijelasin disana" Agil tidak terlalu suka membaca apalagi buku itu 3 kali tebal buku twiligh beuh bisa bayangin kan gimana.
"Oooh jadi kamu gak mau Yaudahh!!" Raya memanyunkan bibirnya.
"Oke oke mau sayang" Agil akhirnya menuruti kehendak istrinya itu.
"Jinak juga harimau sama pawangnya haha" Reihan tertawa melihat Agil yang dulu tidak ada yang bisa melawan kehendaknya sekarang Agil bak tersihir oleh Raya.
"Ngomong apa lo tapir" Agil mengetok kepala Reihan lagi.
"Aduduu sakiitt sayang dia jahat sama aku sayang" ucap Reihan meminta perhatian istrinya itu.
"Sini aku tambahin" kata Melya sontak itu membuat Raya dan Agil tertawa terbahak bahak.

*skip.

Dikamar.
Agil dan Raya sudah sampai dirumah mereka sangat kelelahan hari ini karna setelah makan siang mereka belanja kebutuhan anaknya nanti pasti kalian tau kan itu kemauan ibu ibu hamil itu 😄.

"Sayang" bisik Agil ditelinga Raya dan Raya tau apa maksud Agil.
"Aku capek Gil" titah Raya dia tetap memejamkan matanya tanpa menghiraukan tangan Agil yang mulai menjelajahi badannya.
"Ayolah sayang sekali aja ya ya ya" pinta Agil seperti anak kecil.
"Aduh emang nya kamu gak cape" Raya membuka matanya karna menurut vidio ceramah diyoutube istri tidak boleh menolak ketika suami hendak melakukan hubungan intim. Dan Raya tidak mau menjadi istri durhaka.
"Ini panggilan dedek kecil sayang" kata Agil berbinar karna sepertinya istrinya itu mengizinkannya.
"Hmmm" Raya kembali memejamkan matanya. Seperti mendapat izin Agil langsung mencium bibir Raya leher dan turun turun kebawah. Tapi ditengah tengah gelora asmara mereka Raya menghentikan permainan mereka.
"Eiitss stop. Gil kamu ingat kan kata dokter kandungan kita kalo mau berhubungan badan itu kamu harus pake kond*m biar gak ganggu kehamilan aku" ucap Raya panjang lebar mengingatkan Agil. Agil langsung berlari mengambil sesuatu diplastik dia ingat pernah diberi alat itu saat konsul kedokter. Dan kegiatan mereka pun berlanjut.

Twengtwengtweeng.
Alarm Raya berbunyi. Dia mematikan alarm itu dan terkejut melihat keadaannya sekarang tanpa sehelai benang pun dan dia teringat saat malam pertama dia dengan Agil. Raya senyum senyum mengingat itu.

"Selamat pagi sayang" sapa Agil yang ternyata dia sudah mandi.
"Pagi sayang. Lho tumben kamu udah bangun?" Tanya Raya.
"Lho kan kamu yang bilang aku harus baca buku ini. Nanti kan kita kursus lagi takutnya gak sempet baca" jawab Agil. Tentu itu membuat Raya tertawa dia sangat senang dan bahagia melihat kelakuan suaminya itu.
"Kamu kok ketawa ish" Agil menarik hidung Raya.
"Aduh sakit. Kamu gak mau nyapa baby kita?" Tanya Raya manja.
"Uuu selamat pagi baby papi sekarang baby mandi ya sama mami,mami nya udah bau" tentu itu mendapat jitakan dari Raya.
Raya berlenggang kekamar mandi tanpa peduli keadaannya tanpa memakai pakaian.
"So perfect" ucap Agil melihat istrinya itu.

Dreetdrettderrt.
Hp Agil berdering ada yang memanggil.

"Hallo hah!!! Oke saya kesana sekarang" Agil bergegas pergi dan memberitau mama nya dia akan kekantor.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Uwu uwu nah lo sekarang muncul lagi meski mungkin itu tidak diharapkan 😣.
Oh tenang Ya sudah terbiasa seperti itu. Dweerrr Lebay ewkwk.
Happy reading yo gaessh. Typo dimaklumin yah 😙

DREAM OF REALITY ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang