Hal yang banyak orang dambakan disebut impian.
Semua orang mempunyai impian masing masing termasuk saya sendiri. Saya mempunyai banyak sekali impian. Mimpilah setinggi langit selagi itu tidak memberatkan mu. Tidak ada salahnya untuk bermimpi. Wujudk...
Raya dan Agil hari ini berangkat keAustralia. Papah mamah dan adik adik Raya mengantar nya kebandara. Berbeda dengan Sayna dan Zaky mereka tidak bisa mengantar nya kebandara karna pekerjaan Zaky yang tidak bisa ditinggalkan. Sayna dan Zaky hanya singgah sebentar dirumah Raya itu juga pas Raya sama Agilnya mau otw kebandara.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . . . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"See you Ray, nanti kapan kapan gue tengokin" Sayna sedikit berteriak. "Dadah dadah dadah" Agil dan Raya melambai lambaikan tangannya dimobil. Mobil itu kini meninggalkan pekarangan Rumah Raya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dibandara. "Raya baik baik disana yak, jagain cucu mamah jangan sampai kenapa kenapa lagi. Pokoknya sering sering kabarin mamah sama papah disini yah" tentu saja mamah Raya terharu karna anak sulungnya itu akan pergi meninggalkan dia beberapa bulan atau tahun. "Iya mah Raya janji bakal jagain cucu mamah papah. Doain Raya terus ya mah pah" Mata Raya sedikit berkaca kaca. "Udah jangan sedih sedihan gini dong. Nanti papah sama mamah jengukin Raya kok kesana kapan kapan" ucap papah Raya. "Sering sering aja pah mah" Raya memeluk kedua orang tuanya itu. Walaupun akan ada Agil bersamanya tetap saja dia akan merasa berbeda nantinya disana. "Agil jagain Raya disana jangan ditinggal terus" kata mamah Raya dia khawatir kejadian kemarin terulang lagi. "Iya mah Agil janji mamah sama papah jangan khawatir" ucap Agil meyakinkan kedua mertuanya itu.
*** Dipesawat. Tentu orang tuanya Agil tidak ingin calon cucunya itu tidak nyaman dipesawat. Mereka khusus diruang VVIP yang mungkin baru pertama kali Raya rasakan walau dia sudah sering naik pesawat tapi belum pernah diruangan VVIP. Rasanya kelihatannya tidak dipesawat tapi seperti dikamar hotel Raya bisa beristirahat dengan nyaman disana karna kondisi nya belum begitu pulih sekarang. Itulah maksud sang ayah Agil agar Raya bisa beristirahat walaupun itu dipesawat.
Tok..tok..tok.. Seorang pramugari membuka pintu ruangan Agil dan Raya.
"Maaf mengganggu kenyamanan anda, pesawat kita dalam keadaan darurat sekarang karena ada badai. Tolong dengarkan perintah dari kami nanti selanjut nya. Mohon maaf" kata pramugari tersebut. Agil dan Raya hanya diam mematung medengar perkataan pramugari tersebut. Raya meneteskan air matanya. Agil yang baru sadar dari keterkejutannya itu langsung memeluk sang istri dan membawanya duduk memakai sabuk pengaman serta mendengarkan dan menaati peraturan dipesawat itu.
"Jangan nangis sayang" hanya itu yang dapat Agil ucapkan dia juga bingung dan tidak bisa berfikir jernih. "Kita gimana Gil. Nyawa kita anak kita gimana" Raya menangis memikirkan yang akan terjadi. "Kita gak bakal kenapa kenapa Raya percaya sama aku" kata Agil memeluk Raya erat takut kehilangan. Hiks hiks hiks.Raya tidak bisa berkata kata lagi dia sangat panik dengan keadaan ini. Agil terus memeluk Raya dan menyuruh Raya memejamkan matanya untuk tidur agar ia tidak terlalu memikirkan ini. Raya memejamkan matanya dan efek obat dokter yang dia minum tadi pagi pun bekerja dia pun tertidur dalam dekapan sang suami. Agil juga ikut memejamkan matanya dan berdoa dihatinya agar diselamatkan dari musibah ini.
Twkhrrrrrhh.... Suara itu membangunkan Raya dari tidurnya. Suara petir itu sangat dahsyat dan entah menurutnya saja pesawat yang ia tumpangi terasa oleng. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Nah hayo gimana nih? Uuhhh😂 Jangan lupa vote dan comment nya ya😊. Thnksforreading 😍
