Hal yang banyak orang dambakan disebut impian.
Semua orang mempunyai impian masing masing termasuk saya sendiri. Saya mempunyai banyak sekali impian. Mimpilah setinggi langit selagi itu tidak memberatkan mu. Tidak ada salahnya untuk bermimpi. Wujudk...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Wellcome to Indonesiaaaaaa" Sayna berlari menghampiri Raya yang baru saja datang. "Iissh.. gak berubah ya lo" ucap Raya sambil memeluk sahabatnya itu. "Yaiya dong gue kan masih tetep cantik" Sayna mengedipkan sebelah matanya setelah melepas pelukan dari Raya. "Jijik gue, btw Zaky mana?" Tanya Raya tumben saja Zaky tidak menjadi buntut Sayna hari ini. "Zaky kerja Ray" jawab Sayna sumringah. "Kerja dimana Na?" Tumben Raya kepo wkwk. "Diperusahaan laki lo" Sayna mengarahkan mata nya kearah Agil. "Lho kamu kok gak bilang" Raya bertanya kepada Agil. "Kamu gak nanya" jawab Agil polos. "Ja..."Raya belum sempat berbicara sudah diputus oleh mamah nya. "Cepetan dong mamah capek niih" ujar Sarah (mama Raya) didepan mereka duduk dikopernya seperti anak kecil. "Kalian duluan aja Agil mau langsung kekantor" ucap Agil. "Lho kamu gak mau istirahat dulu?" Tanya Raya. Dari maldives ke Indonesia menurut nya perjalanan yang melelahkan. "Nanti aku istirahat dikantor aja sayang. Mau ngechek kerjaan karyawan baru" jawab Agil sambil melirik kearah Sayna. Karyawan baru = Zaky. "Aku duluan ya Sayang" Agil mencium bibir Raya singkat. "Weee awas lo ya kalo ngerjain Zaky" ucap Sayna kencang karna Agil sudah berjalan menjauhi mereka. "Mau disini terus atau mau pulang" tanya Tyo (papah Raya). Semua berjalan kearah pintu keluar mereka langsung dijemput mobil Sayna. . . . . . . . . . . . . . . . . Dikamar Raya. Raya dan Sayna sibuk membereskan isi koper koper Raya dan Agil kelemari. Banyak sekali pernak pernik,baju baju,oleh oleh yang dibawa Raya untuk dibagikan kepada teman nya atau adil adik sepupunya.
"Ray lo beliin gue apa?" Tanya Sayna. "Tu didalem tas gue" Raya menunjuk tas nya. "Wuuuaaa bagus banget Ray" Sayna membuka kotak yang ada ditas Raya. "Spesial buat lo" ucap Raya kemudian duduk dikasurnya menghadap kearah Sayna. "Lo sahabat gue yang paling cantiiikkk" Sayna memeluk Raya. "Hmmm" gumam Raya. Tentu saja Raya membelikan sesuatu yang spesial untuk sahabat nya itu. Selain Sayna adalah sahabatnya dia kini juga menjadi sepupunya, tentu Raya sangat berterimakasih dengan Sayna karna dia Raya mengenal Agil suaminya, disaat semua orang menjauhi Raya Sayna tetap menemani Raya. Sebuah anugrah tersendiri bagi Raya mempunyai sahabat seperti Sayna. "Oh ya Ray gue mau ngasih lo kabar gembira" Sayna melepaskan pelukannya dari Raya lalu menggenggam erat tangan Raya. "Apa?" Tanya Raya. "Minggu depan gue resmi jadi istrinya Zaky" jawab Sayna mata Sayna jelas berbinar bahagia mengatakan itu. "Hahh.. beneran Na? Lho kapan lo tunangan nya? Raya bingung karna tidak ada berita bahwa Sayna dan Zaky bertunangan tiba tiba minggu depan menikah. "Menurut gue sama Zaky tunangan itu gak penting yang pentingkan nikahannya. So gue sama Zaky kan gak kayak lo yang dijodohin makanya pake tunangan segala" Ucap Sayna menahan tawanya. "Somplak" Raya menoyor kepala Sayna. "3 hari setelah lo sama Agil diMaldives gue dilamar sama Zaky. Maaf ya gue gak ngasih kabar sama lo. Gue takut ganggu ena ena lo sama Agil" kata Sayna polos. "Otak lo ada saringannya gak sih. Kok omongan lo gak difilter" Raya meninggalkan Sayna keluar malas dengan omongan Sayna yang bisa saja kepo tentang apa itu malam pertama. Wkwk