1. Peringatan

2.7K 157 4
                                    

Baru kelas X semester akhir sudah banyak catatan pelanggaran yang di miliki Lallu. Pakaian yang di crop, hidung yang di tindik, rambut yang terkadang warna-warni.

"Llu, nanti jadi kan?" tanya Sali pada Lallu.

"Kemana?" tanyanya.

"Ishh, masa lo lupa! Kerja kelompok lah." ucap Sali.

"Oh."

Sali hanya menghela napasnya, jengah dengan jawaban Lallu.

"Nanti gue nebeng sama lo ya?" Lallu hanya mengangkat ibu jarinya ke atas.

Lallu berjalan ke kantin bersama Sali, saat baru sampai di pintu kantin. Minuman seorang gadis tumpah mengenai bajunya, membuatnya langsung naik pitam. Tanpa berpikir dua kali, ia menampar sang pemilik minuman itu dengan tangannya. Jadilah, mereka menjadi pusat perhatian.

Gadis yang di tampar oleh Lallu langsung menyentuh pipinya perih.

"Ma.. Maaf gue gak sengaja." ucap gadis itu sedikit meringis dan menahan tangisnya.

"Bacot!" Lallu melirik sebentar dan menumpahkan balik sisa air tepat di seragam milik gadis itu.

"Lallu.. Lo apain teman gue?" Seyra tiba-tiba datang membela gadis yang menabrak Lallu.

Lallu mendelik, merasa tak punya urusan dengan Seyra ia lantas pergi menuju salah satu meja yang kosong.

"Lo gapapa?" tanya Seyra pada temannya.

"Gapapa.." gadis itu tersenyum tipis.

"Pipi lo kenapa?" Seyra menyentuh pipi temannya yang memerah.

Gadis yang di tampar Lallu cepat-cepat menarik Seyra pergi dari kantin, seakan tak ingin memperpanjang urusan.

Disaat sedang asyik menikmati makanannya, tiba-tiba ada yang menggebrak mejanya kencang.

Membuat Lallu emosi siapa yang berani sekali menggebrak mejanya.

"Lo beraninya nampar Falsaa depan umum, cuma karena dia gak sengaja numpahin minuman ke baju lo!" cercah seorang pria dengan raut wajah marahnya.

Lallu tersenyum remeh, sepertinya pria ini kekasih dari gadis yang tadi ia tampar.

"Lo cari masalah sama Falsaa, berarti lo berurusan sama gue! Gue bakal kasih lo peringatan." ucap pria itu mendelik tajam.

Sambil mengaduk minumnya sesekali tertawa pelan namun tak menanggapi ucapan pria itu.

Lallu berdiri menabrak tubuh pria itu dan teman-teman nya yang menghalangi jalan keluarnya.

Pria itu berhasil membuat selera makannya hilang. Dengan di susuli Sali di belakangnya membuat Lallu jengah.

"Berhenti ikutin gue!" ucapnya pada Sali.

"Lo mau kemana? Mau bolos?" tanya Sali menatap Lallu.

"Habis ini jadwalnya apa?" tanya Lallu.

"Matematika."

"Lo ke kelas duluan, nanti gue nyusul." titahnya cepat langsung meninggalkan Sali sendiri.

Kakinya melangkah ke arah tangga menuju rooftop, tangannya meraih sekotak yang berisi tembakau yang siap di bakar.

Bibirnya menghisap benda itu sampai pipinya berubah menjadi cekung. Asapnya mengepul ke udara, matanya terpejam sesekali menikmati rasa manis di dalam kandungan benda itu.
Sejak kepergian kakek, ayah kemudian sahabatnya, membuatnya tak ada pondasi untuk melanjutkan hidup. Sehingga ia jadi berani menyentuh benda ini karena bingung harus mengutarakan mood nya dengan apa.

RulesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang