Vote & Comment yaaa, biar bubuy semangat lanjut cerita ini wkwk
.
."Gak peduli! Aku tetap antar kamu, ayo!" Sean mengamit jari-jari Lallu ke arah parkiran.
Lallu tak dapat mengelak, pria ini memang dari awal pertemuan tak dapat di larang. Sekeras apapun ia menolak, pria ini pasti memaksa.
•rules•
Mereka telah sampai di sekolah elit Pelita Angkasa atau biasa di sebut PA.
"Lo tunggu sini, gue gak lama" pinta Lallu pada Sean saat di dalam mobil.
"Kalau kamu di godain co..- Bacot ah" Lalu langsung memotong cepat, dan keluar dari mobil Sean.
Lorong yang mulai sepi, karena para penghuni sekolah ini sudah masuk jam KBM. Lallu mencari ruangan ibunya, rupanya cukup sulit menemukan ruangan itu. Sampai akhirnya, ia melihat seorang pria yang sedang merapihkan rambutnya di depan kaca perpustakaan.
"Bunga Mawar baru di petik, di petiknya sama orang Cina. Hei eneng cantik.. Mau kemana?" tanya pria itu menggunakan pantun nya.
Lallu berdecih pelan "ruang kepala yayasan" jawab Lallu malas.
"Pake koyo di oles lontar.. Ayo aku antar" kata pria itu menyisir rambut dengan jari-jarinya.
Pria itu mengantar Lallu ke arah ruangan kepala yayasan.
"Makasih" ucap Lallu yang langsung masuk ke dalam ruangan itu.
Lallu masuk ke dalam ruangan itu, tak lama ia menutup pintu. Eden masuk dan mendekati Lalu dan tantenya.
"Kalian tau kenapa saya panggil ke sini?" tanya Alina pada Lallu dan Eden.
Keduanya menggeleng polos tak tahu.
"Eden, kamu pindah sekolah ya ke Kante." pinta Alina pada Eden.
Keduanya terkejut dengan penuturan Alina."Tapi tan, aku udah kelas tiga. Apa gak tanggung buat pindah sekolah?" tanya Eden mencari alasan.
"Gak masalah, karena ini masih semester awal. Tante minta tolong sama kamu jagain Seyra dan Lallu." pinta Alina.
"Ck, ibu apasih! Aku bisa jaga diri sendiri, ga perlu di jagain Eden" jengkel Lallu.
"Sayang, ada orang yang gak suka sama kemajuan bisnis kita. Ibu cuma takut mereka nyakitin anak-anak ibu" lata Alina menyentuh tanan anaknya lembut.
"Ibu tau, kamu bisa bela diri. Kali ini ibu mohon sama kamu, buat jaga diri kamu dan Seyra. Dia gabisa bela diri kayak kamu, ibu mohon banget nak" pinta Ibunya tulus.
"Ibu jangan minta sesuatu yang gak mungkin, gak sudi aku jagain dia!" Lallu mengeraskan rahangnya kuat.
"Lallu sayang, ibu minta tolong cuma itu. Kamu bisa minta apa aja ke ibu, gak akan ibu larang kamu" seru Alina cepat.
Lallu terdiam sebentar untuk berpikir.
"Aku mau pindah ke apartemen" pinta Lallu cepat.
Alina tampak terkejut "sayang, itu malah buat ibu tambah khawatir sama kamu." ujar nya.
"Ya Terserah ibu, aku cuma minta itu" Lallu mengangkat bahunya acuh.
Alina nampak berpikir dengan permintaan Lallu "tapi kamu benar mau jaga Seyra?" tanya Alina.
Sebenarnya Lallu sebal karena Alina seakan memenuhi permintaan semata karena gadis mengebalkan itu.
"Iya" kata Lallu singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rules
Teen FictionPERINGATAN ⚠ [Dilema memilih] Berpacaran bukan karena sayang dari awal tapi mencoba untuk sayang hingga akhir. Tak ada hubungan bukan berarti tak memiliki perasaan, semua itu terjadi karena merasa masih ada perasaan terkunci dan tak saling jujur.