Ia meninggalkan Elang di dalam kamar itu sendiri dan tak lupa mengabarkan Shakira bahwa ia mebawa tamu ke dalam rumahnya.
•rules•
Malam itu harusnya menjadi malam yang biasa saja untuknya. Matanya benar-benar tak dapat terpejam hanya karena memikirkan ucapan bodoh Elang padanya. Di tambah ia juga menyentuh bibirnya karena kejadian tadi.
Lallu mencoba memejamkan matanya berkali-kali, mencoba untuk tidur tapi sangat sulit. Sampai suara ketukan pintu di kamar Shakira terdengar. Lallu berdiri dan membuka pintu, dan di sana nampak Shakira yang sedang di papah berjalan oleh pria. Yang ia yakini bahwa pria itu adalah teman Shakira.
Lallu memberi intruksi untuk meletakkan Shakira di kasur queen size berwarna merah muda.
"Makasih" kata Lallu sambil membuka high heels yang di kenakan Shakira.
"Sama-sama, nama gue Jason." katanya seakan meminta kenalan.
Lallu hanya menatapnya tak tertarik sama sekali. Jason hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Gue cabut kalau gitu." pamitnya pada Lallu.
Lallu melihat wajah Shakira yang masih penuh make up, akhirnya berinisiatif untuk membersihkan nya. Bahkan tanpa basa-basi ia menggantikan baju yang di kenakan Shakira saat itu. Tak mungkin ia meminta para ART untuk melayani Shakira di jam segini. Manusia punya waktu untuk istirahat setelah bekerja seharian.
Akhirnya ia berjalan ke arah meja belajar Shakira untuk mengisi kegabutan nya dengan membaca sesuatu di meja belajar milik Shakira. Lembar demi lembar ia buka, sampai matanya mulai terasa berat dan mengantuk. Alhasil ia jadi ketiduran di atas meja belajar.
Tapi ia harusnya patut bersyukur karena malam itu cepat berlalu, karena terlalu sulit untuknya tidur.
Sinar matahari menyerobot masuk lewat jendela kaca kamar Shakira.
Tokk.. Tokk..
Lallu perlahan mengerjapkan matanya, berusaha mengumpulkan nyawanya. Ia berjalan ke arah pintu kamar, saat berjalan ia melirik ke arah kasur melihat Shakira masih tertidur pulas.
"Non, temannya yang semalam udah sadar." lapor ART itu.
"Tolong buatin minuman pereda mabuk ya mbak, buat 2. Satu letakin di kamar Kira, yang satu ke kamar yang teman saya tempatin" ART itu mengangguk menurut.
Lallu berjalan memasuki kamar itu dan langsung di tampilkan dengan wajah Elang yang terkejut.
"Udah enakan?" tanya Lallu.
"Udah" jawabnya.
"Kalau udah enakan, silahkan pergi dari sini" pinta Lallu menatap nya datar.
Membuat Elang berubah ekspresi, ia sudah mengingat kejadian semalam.
"Maaf, buat yang semalam" kata Elang.
Lallu hanya diam.
Apa pula harus di bahas lagi, mati-matian ia mengenyahkan ingatan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rules
Teen FictionPERINGATAN ⚠ [Dilema memilih] Berpacaran bukan karena sayang dari awal tapi mencoba untuk sayang hingga akhir. Tak ada hubungan bukan berarti tak memiliki perasaan, semua itu terjadi karena merasa masih ada perasaan terkunci dan tak saling jujur.