25. Her

1K 80 9
                                    

Vote dulu dong, comment nya baru boleh di tengah ceritaaa wohohoho...

Sean memilih bungkam dan mengunyah camilan yang berada di dalam mulutnya.

•rules•

Telat bukan lagi hal yang tak wajar bagi Lallu, dengan santai nya ia berjalan santai ke arah kelasnya. Daerah lorong sudah terlihat sangat sepi di karena kan jam pelajaran sudah mulai sejak 45 menit yang lalu.

"Lalluna, sudah berapa kali saya peringatkan untuk tidak telat lagi. Harus dengan cara apa saya bicara sama kamu, sampai berbusa mulut saya bicara sama kamu. Tolong buka telinga kamu, kalau seperti ini terus point kamu makin bertambah. Kamu mau di drop out dari sekolah? Hah?"

Guru yang terbiasa menghadapi murid telat, menggempur dan memarahi Lallu habis-habisan karena sulitnya mengatur Lallu.

Guru itu melihat satu lagi murid yang telat dengan wajah memar di mana-mana di bawa oleh salah satu orang guru piket hari ini.

"Dan ini lagi murid yang suka tawuran, bolos pelajaran, sering telat pula. Kamu udah jadi pemecah rekor muri Edelio, kamu itu kalau saya nasehatin kenapa masuk kuping kanan keluar kuping kiri sih. Kamu beneran minta saya skors ya? Iya! Biar tau rasa gak ketemu Falsaa." ucap guru itu yang mengetahui bagaimana kedekatan keduanya.

"Ibu apa-apaan sih bawa-bawa Falsaa" sergah Elang cepat.

"Remaja kalau di gertak masalah pacar, langsung emosi" cibir guru itu.

"Falsaa bukan pacar saya bu" seru nya mengelak cepat.

"Ah terserah!! Saya mau kalian berdua berubah, kenapa sih kalian itu sulit banget buat di bilangin. Saya pikir dengan adanya kamu sama Falsaa yang menjadi contoh baik, kamu akan berubah menjadi lebih baik. Dan Lalluna yang bersama dengan Sean siswa teladan sekaligus ketua osis bisa merubah Lalluna. Tapi ternyata gak memberikan dampak apapun, malah semakin rusak aja kalian. Saya malah takut kalian mencemari otak Falsaa dan Sean." oceh guru itu panjang lebar.

Keduanya menunduk lalu mendongak menatap guru itu intens "setiap manusia punya pribadi yang berbeda bu, kalaupun nanti Sean berubah menjadi lebih baik atau lebih buruk itu salah dia sendiri. Gaada yang minta dia untuk berubah, niat berubah juga niat dari diri sendiri, kalau berubah untuk orang lain ya gak akan bertahan lama. Dan tolong jangan ungkit nama siapa pun, karena ini masalah saya bukan orang lain" tekan Lallu mulai marah dengan sikap guru itu yang akan tiba-tiba mengaitkan sikap nya dengan orang lain.

Perdebatan itu kalau di lanjutkan mungkin akan membakar emosi yang lain. Pada akhirnya keduanya di beri hukuman membersihkan aula yang kemarin baru saja selesai di pakai oleh acara sekolah.

Tapi di banding toilet Lallu lebih memilih membersihkan Aula, ya walaupun perbandingan ukuran nya yang berbeda jauh dan harus mengeluarkan tenaga extra untuk membersihkan nya. Ini lebih baik daripada mencium bau toilet yang rasanya sampai tertelan pahit ke dalam tenggorokan.

Elang hanya diam mengerjakan, sesekali Lallu melirik pria itu.

"Lo istirahat aja" suruh Lallu, karena melihat keadaan wajah pria itu mengenaskan.

Lallu tak tahu perihal sumber memar wajah Elang, menurut Lallu itu bukan urusan nya.

"Apaansih!" tanya Elang dengan tatapan sinis.

RulesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang