Lallu mengerling jahil "ternyata ketua osis ini suka nonton sinetron ya?"
Sean menggeleng cepat dan membekap mulut Lallu cepat.
"Enggak" katanya masih menyangkal.
•rules•
Di dalam kamarnya, Lallu hanya berkutik dengan ponselnya. Sedaritadi ia hanya menanggapi pesan konyol yang di kirim Sean padanya.
Belum lagi, paksaan sepupu laknatnya yang minta di temani untuk ke mall. Sudah di jawab berkali-kali bahwa ia tak mau tapi tetap saja sepupunya melakukan dengan segala ancaman.
Brukk..
"Ayoo beb" Eden yang tiba-tiba menerobos masuk tanpa mengetuk.
"Kan gue bilang gamau!" jawabnya sebal.
"Harus mau" di tariknya tangan Lallu agar bangkit dari kasurnya.
"Kenapa harus gue sih! Kayak gapunya teman aja lo, cari pacar makanya!" cibir Lallu yang akhirnya bersiap untuk pergi menemani sepupu nya yang pemaksa itu."Karena gue maunya lo"
"Yaudah sana keluar, gue mau ganti baju dulu" di dorong nya Eden agar keluar dari kamarnya.
"Perasaan, dulu kalau mau ganti baju gaperlu ngusir gue" ujar Eden.Lallu menatap Eden dengan tatapan jengah "oke lo diam di situ, liatin gue telanjang! Gak boleh kedip, deal?" tantang Lallu.
Eden gelagapan seketika "bercanda sayang" cengirnya lebar sambil berjalan mundur ke arah pintu keluar.
Lallu mencebikkan bibirnya sebal dan menutup pintunya setelah pria menyebalkan itu keluar.
Bukannya mengganti bajunya, Lallu malah kembali ke kasur nya dan meleha-leha dan menutupi tubuhnya dengan selimut tebal yang bergambar simpson.
Suhu ac ia turunkan sehingga kamarnya jadi terasa lebih dingin, terpejamlah matanya dengan tenang.
Tak sampai sepuluh menit ia damai dalam tidurnya, hujan kecupan di sekitaran wajah nya menghujamnya. Membuatnya mau tak mau membuka matanya.
"Ishhh.. Berhenti gak!" Lallu mendorong wajah sepupu nakalnya agar menjauh.
"Akhirnya bangun juga" Eden hanya menyengir lebar.
"Ganggu aja! Heran deh" Omelnya sebal sambil merapihkan rambutnya yang acak-acakan.
"Lagian di tungguin, malah di tinggal tidur"
"kan gue udah bilang, kalau gue gamau" omel Lallu sebal.
"Llu, please.. Gue traktir deh" mohonnya.
Di tatap wajah sepupunya jengah, di singkapnya selimut tebal miliknya.
"Yaudah sana tunggu luar, 5 menit gue siap-siap" katanya tanpa beban.
"Enggak, ntar kayak tadi" Eden menggeleng cepat.
"Bawa hp gue buat jaminan" Lallu menyerahkan ponselnya pada Eden sebagai jaminan ia tak akan melakukan hal tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rules
Teen FictionPERINGATAN ⚠ [Dilema memilih] Berpacaran bukan karena sayang dari awal tapi mencoba untuk sayang hingga akhir. Tak ada hubungan bukan berarti tak memiliki perasaan, semua itu terjadi karena merasa masih ada perasaan terkunci dan tak saling jujur.