Vote dulu dong, comment nya baru boleh di tengah ceritaa wohohoho...
Lallu mengerjapkan matanya berkali-kali terkejut melihat seseorang yang sedang melakukan pembayaran di kasir bersama seorang wanita di samping nya.
•rules•
Langsung ia menghampiri orang itu, namun dua orang itu keburu pergi. Lallu mengejar lagi sambil tergopoh-gopoh membawa keranjang belanjaan nya sampai keluar pintu.
"Maaf mbak, belanjaan nya belum di bayar" tubuhnya langsung tercegah oleh petugas di sana.
"Kak, ada apa?" tanya Enzie yang terkejut melihat Lallu yang berusaha mengejar seseorang.
"Tadi itu dia, gue yakin. Persis! wajah nya mirip bangett, gestur nya pun benar-benar persis" ucap Lallu masih memandang ke arah luar.
"Dia siapa kak?" tanya Enzie kebingungan entah siapa orang di maksud kakak sepupunya itu.
"Tama" jawab Lallu.
Enzie memandang Lallu horror "kak, apasih! Kak Tama udah lama gaada, kakak cuma halu. Mungkin kakak lagi kangen sama kak Tama" ujar Enzie mengelus bahu Lallu.
"Lo nyangka gue gila ya?" sinis Lallu.
"Gue kenal Tama dari siapapun, dan tadi yang gue liat itu Tama" ucapnya emosi.
Enzie menghela napas, rasanya seperti mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu. Saat awal depresi, Lallu juga mengatakan hal yang seperti ini. Ia takut, hal itu terjadi lagi pada kakak sepupu nya ini.
"Mbak, mohon melakukan pembayaran lebih dulu" petugas itu mengarahkan Keduanya untuk membayar belanjaan mereka.
Selepas belanja, mereka kembali ke apartemen. Namun nasib Malang terjadi pada Eden, di saat Lallu dan Enzie kembali. Vera dan Eden bertepatan keluar dari kamar apartemen Eden.
"Astaga, mati gue" Eden bergumam pelan.
Enzie bersiap, jalan nya lebih cepat dari perkiraan Eden. Membuat Eden semakin panik tak karuan.
"Kak Veee, kok bisa ada di sini? Yaampun" Enzie berbinar tak percaya.
"Haii Enzie, iya lagi sama teman" seru Vera sambil tersenyum.
Eden melongo tak percaya dengan kejadian ini.
"Teman? Kak Eden teman nya kak Vee? Bukan pacar kan? Gaboleh pacaran loh!" Enzie menyorot kan ancaman.
"Loh emang nya kenapa?" tanya Lallu menyambar.
"Nanti jadi mempersulit hubungan aku sama Varo lah" ucapnya lantang.
"Eh? Ck.. Engga... Engga, belajar dulu. Masih 3 smp udah pacar-pacaran" omel Eden.
"Ishh kak Eden kayak gak pernah muda aja" balas Enzie.
Eden memutar bola matanya, lalu sekarang Enzie menganggap Eden apa? Leluhur? Uzur?
"Lo gak ada niat bilang ini ke bunda kan?" tanya Eden takut-takut.
"Bilang apa?"
"Gue bawa Vera ke dalam kamar" jawab Eden.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rules
Teen FictionPERINGATAN ⚠ [Dilema memilih] Berpacaran bukan karena sayang dari awal tapi mencoba untuk sayang hingga akhir. Tak ada hubungan bukan berarti tak memiliki perasaan, semua itu terjadi karena merasa masih ada perasaan terkunci dan tak saling jujur.