Seperti hari-hari biasa nya, setiap kak Milo pulang sekolah pasti akan selalu nungguin aku sampai sekolah.
Sebelum aku on the way sekolah sebelum nya kak Milo udah memberitahu bahwa dia ingin mengajakku makan siang di kantin sekolah, jadi yaa aku harus berangkat lebih cepat dari biasanya nya
"yangg? " ucap kak Milo.
"apa sayang? "
"nanti makan siang di kantin yukk"
"mmm okee dehh"
"okee di tunggu ya sayang, hati hati otw nya love you"
"iya sayang bye... Love you too"
Aku langsung bersiap berangkat sekolah dengan semangat karena disekolah udah ada yang nungguin hahaha, aku berangkat sekolah tidak sendiri tetapi berdua sama temanku.
Sesampainya disekolah
"yangg? Dimana? Gue udah di kantin nih depan tukang bakso"
Ucap kak milo."iya sayang gue nyusul, ini masih di parkiran"
"yaudah gue nyusul ke parkiran ya"
"ngapain"
"bawel"
Tidak lama kemudian ternyata benar, kak Milo nyamperin ke parkiran sekolah.
"oyyy lama amat"
"sabar kali gak sabaran amat"
"biarin, kan kangen"
"kangen mulu lo mah hahaha"
"emang lo engga? "
"engga"
"boong"
"bener tuhh"
"oh oke" jawab singkat kak milo dengan raut yang amat sangat bete.
"hahahaa bercanda sayang, gausah sok ngambek ntar matanya tambah ilang haha"
"orang ngambek nya bohongan"
"ih najong tukang boong"
"biarin, lu juga hahaha"
"bodo" dengan nada yang sok jutek.
"lah malah dia yang ngambek hahaha ngaca noh hidung nya ilang" ucap kak milo meledek gue dan mencubit hidung gue.
"ihhh apaan sih garingg woo"
"biarin, yang penting lu sayang banget sama gue"
"kepedean, ayo ah laper"
"yoook"
"mau makan apa? " ucap gue.
"mau siomay ah"
"yaudah gue mau beli bakso pakdeh seperti biasa"
"yaudah, ntar minumnya gue aja yang bawain" ucap kak milo.
"ohhh okee"
Sambil menyantap bakso dan siomay kita berdua selalu berbincang bincang yang terkadang membuat kak Milo tertawa lepas, bahkan kalo dia ketawa banyak mata yang melirik ke kita hahaha
"eh yangg ngomong-ngomong kapan lu mau kerumah gue"
"kapann yaa? Terserah"
"gimana hari sabtu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Believe Me
Teen FictionMencintai seseorang bukan hanya tentang rasa ingin memiliki seutuhnya, tetapi juga tentang bagaimana menerima kenyataan dan mengikhlaskan nya. Cerita ini menceritakan suatu hubungan yang bertahan selama bertahun-tahun, dan selalu ada saja permasala...