#17 SAD

20 6 0
                                    

Entah sudah berapa bulan setelah aku selesai PKL, mungkin sekitar 2/3 bulan ternyata sahabatku Putri dan Rendi resmi Jadian.

Jujur aja aku shock dong, sahabat sendiri pacaran sama sahabat sendiri, aaahh... Pasti kalian ngerti maksud ku.

ooOOoo

Seiring berjalan nya waktu, setelah 2 tahun aku menjalani hubungan dengan Milo, rasa bosan dan jenuh ini mulai tumbuh di diri ku. Ini karena aku nya saja yang kurang bersyukur.

Aku tau, kalian pasti akan marah dan kesal setelah baca ini, kalian akan menganggapku entahlah apa.

Tetapi bukan kah bosan adalah sifat yang manusiawi?

Kalian ingat kata kataku di part 16. "Tidak ada persahabatan antara laki-laki dan perempuan yang murni."

Entah bagaimana ini bisa terjadi, sahabatku sendiri Rio. tiba-tiba dia bilang sama aku

"gue nyaman sama lo"

"hah?"

"ya gue gatau kenapa bisa nyaman sama lo"

Jujur aja, pertama kali aku mendengar itu dari mulut Rio sendiri, aku rada kaget.

"whaaat?"

"kalo lo?"

Hah? Dia nanya balik? Oh my lord. Jujur aja yaaaa... Emang aku nyaman sama dia, karena selain dia pendiem dan tidak banyak omong, aku dan dia juga udah sering jadi patner selama PKL.

Kalian boleh marah denganku.
Aku tahu disini aku yang salah.
Aku yang udah ngancurin hubunganku dengan Milo.

BODOH! yaaa, aku tau kalian pasti bilang itu.

Kalian ngerti ga sih gimana perasaan kalian saat ditanya "kalo lo gimana perasaan nya sama gue"

Pasti kalian bingung kan mau jawab apa?

"iya gue juga nyaman sama lo"

Oh my god. Maaf Milo maaf.

Entah semenjak itu, Rio selalu bersikap baik dan perhatian denganku, bahkan melebihi perhatian Milo ke aku saat ini.

(menurut pandanganku saat itu)

Coba deh bayangin, kalo jadi posisi ku.

Ada laki-laki lain yang udah tau seluk beluk kalian, lebih perhatian sama kaliam dan selalu ada buat kalian.
Gimana kalian ga baper sama dia coba?

Tapi beda, kalo pasangan udah saling percaya, dia gak akan terjerumus masalah ini.

Maklum anak SMA masih labil.

Dengan ada nya Rio di hubunganku dengan Milo, sekarang hubunganku hancur. Aku lebih sering berantem, aku tidak ingin mendengarkan penjelasan apapun dari Milo, padahal Milo gak salah apa apa. Aku nya aja yang selalu nyari masalah sama Milo.

ooOOoo

Hari ini dimana hari aku, Rio, Putri, Rendi main dirumah ku. hanya untuk menonton film di laptop atau pun memasak mie rebus utuk makan siang.

Dirumahku hanya ada kami ber 5. Karna kedua orangtua ku semuanya bekerja. Adikku yang kecil di rumah baby sisternya, dan adikku yang SMP masih di sekolah nya.

Saat kami ber 5 sedang asyik tertawa, entah apa yang kami tertawakan saat itu.

Tiba-tiba ada suara motor berhenti depan pagar rumahku.

Kalian tahu siapa?????

ITU MILO!

entah kenapa dia tidak menghubunginku dulu saat dia mau kerumah.

"Assallamualaikum" ucap Milo

"Walaikumsallam" ucap kami ber 5.

"yangg? Ko ga bilang mau kerumah?" ucap gue.

"di chat dari tadi aja ga di bales"

"maaf yaa lagi di charger"

"iya gapapa, lagi pada ngapain rame amat"

"masak mie"

"mmmm gitu"

"bentar yaa yangg gue mau ke dapur"

"iyaa"

Dan tiba-tiba Milo bilang :

"RIO GUE MAU NGOMONG EMPAT MATA SAMA LO" ucap Milo tegas.

"iya kenapa?" ucap Rio.

Mereka berdua ngobrol 4 mata di sofa ruang tamu. Sedangkan Aku, Putri, Rendi, barna ada di dalam dapur, kami ber 4 merasa deg-degan karena terlihat jelas dari mata Milo yang penuh kecewa dan amarah.

Tiba-tiba saja gue nangis
"Puttt gimana? Gue takut Rio di apa-apain sama Milo"

"engga bakal, ada kita ko"

"ini semua gara-gara gue putttt"

"udah lo jangan nyalahin diri sendiri"

"tapi emang ini salah gue"

Tak bisa menahan tangis, akhirnya aku memutuskan untuk menyamperi Rio dan Milo di ruang tamu.

"ngobrolin apa?" ucapku.

"engga ko cuma ngobrol biasa aja" ucap Milo santai, menenangkan perasaan gue.

"masak nya udah?" lanjut Milo

"belom sih"

"yaudah lanjutin aja gih nanti kematengan"

Akhirnya aku kembali kedapur, bukan untuk memasak, tapi untuk menangis. Karena yang ngurus mie rebus Rendi dan Putri.

Aku hanya bisa nangis.
Aku tidak tahu harus apa.

Aku sayang Milo.
Tapi aku juga nyaman dengan Rio.

Aku harus apa?

Miloooooo!! I'am sorry.

Milo maaf kalo gue pernah khianatin hubungan kita.

Milo, maaf untuk semua sifat gue yang selalu buat lo sedih dan bahkan nangis depan nyokap gue maupun depan gue.

Milo maaf kalo gue selalu buat lo cemburu.

Milo maaf, gue gak bisa jaga kepercayaan lo yang begitu besar untuk gue.

MAAF MILO MAAF!!!

Please, Believe MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang