Setelah perpisahan sekolah kemarin, Milo sudah libur panjang, hanya saja tinggal menunggu ijazah sekolah keluar.
Pada saat liburan itu mungkin Milo mempersiapkan untuk melamar pekerjaan, Milo kekeh sekali ingin bekerja di Bandara.
Akupun selalu mendukung dan mendoakannya setiap waktu.
Namun belum juga mendapat pekerjaan yang pas.
***
Mungkin sekitar satu tahun Milo menganggur, akhirnya Milo mulai melamar pekerjaan di Bandara.
Milo mengikuti berbagai macam test saat itu.
Saat itu pula doaku semakin kuat untuknya.
"yang? Masa gue disuruh botakin rambut buat besok test, padahal mau gue panjangin ini rambut"
"hahaha serius? Yahh jadi cimol ini mah"
"malu gue nanti kalo kerumah"
"yaudah potong rambut dulu gih, keburu malem loh"
"iya sayang, gue potong rambut dulu ya"
"iya sayang"
***
"udah potong yang, pendek banget tau cuma disisain satu cm"
"ciyeeee tuyul"
"gamau kerumah dulu ah, nunggu panjang"
"gitu yaaa"
"malu yangg jelek banget ini"
"biasanya kan emang jelek"
"yakin? Kok mau?"
"khilaf kali hahaha"
"awas yaaa"
"hahaha besok semangat ya sayang"
"iya sayang, doain ya"
"always"
"yaudah tidur gih, biar besok ga kesiangan"
"bentar lagi yangg, masih belajar biar besok bener-bener lancar"
"yaudah gue temenin"
"kalo mau tidur duluan gapapa yangg"
"iya, nanti kalo gue udah ngantuk, bakalan tidur sendiri ko"
"udah malem loh yang, tidur aja gih"
"gamau"
"yaudah, temenin gue belajar aja yaaa"
"iyaa sayang"
Sekian lama berbincang-bincang, ternyata mataku meram sendiri tanpa sadar.
"yang? Udah selesai nih gue belajar nya"
"yanggg? "
"oyy"
"yangg? Udah tidur ya? "
"yaudah, good night sayang, love you"***
Pagi ini, Milo ada test di Bandara, dia yang test aku yang deg-degan.
"mamah, Milo hari ini lagi test di Bandara"
"doain Milo terus kak supaya dia keterima kerja disana"
"pasti mah"
"mamah juga doain Milo terus setiap sholat biar dia lancar test nya lulus semua"
"iya mah, aku aja deg-degan, tapi Lusy yakin sih dia bakalan di terima"
"kamu sholat malem kak, doain Milo supaya dia lolos sampe keterima kerja"
"iyaa mah"
***
Siang hari Milo memberi kabar, bahwasannya test pertama dia lolos, tetapi masih ada test fisik, dll.
Kalau hanya test fisik aku optimis kalau dia akan lolos, karena dia Tinggi, tidak perokok, apalagi narkoba, dan Milo juga olahraga futsal maupun badmintoon.
"yang, alhamdulillah test pertama gue lolos yang"
"serius? Alhamdulillah"
"iya yangg, tapi besok masih ada test fisik"
"semangat terus yangg, pasti lolos"
"iya sayang makasih yaaa, lu udah di sekolah? "
"udah, ini baru sampe"
"udah makan? "
"belum yang, nanti aja waktu istirahat"
"bener ya nanti makan"
"iyaaa"
Jujur, tak bisa dipungkiri, rasanya bahagia sekali dapat kabar itu.
Aku yakin Milo bisa!
ooOOoo
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Believe Me
Teen FictionMencintai seseorang bukan hanya tentang rasa ingin memiliki seutuhnya, tetapi juga tentang bagaimana menerima kenyataan dan mengikhlaskan nya. Cerita ini menceritakan suatu hubungan yang bertahan selama bertahun-tahun, dan selalu ada saja permasala...