#19

23 6 0
                                    

Setelah melewati drama yang lumayan membuat aku senam jantung beberapa jam, akhirnya aku dan Milo kembali akur.

"yangg?" ucap Milo lembut.

"iyaa? Kenapa? "

"gapapa, gue sayang sama lo"

"macaciiii"

"gitu kaan"

"hehehe iyaa gue juga, maaf yaa soal tadi"

"iyaa gapapa, yangg laper nih" ucap Milo memelas.

"mau dimasakin apa?"

"seperti biasa"

"i know... Pasti telor mata sapi yang asin. Yakan? Hmm"

"nahhh tuh tau"

"bikin sendiri gih, gue ajarin deh"

"gabisa yangg, kemarin nyokap gue pergi aja gue sama bokap gue masak telor malah gosong"

Hahahahaha sebegitu gak bisa masak nya Milo dan bokap nya, membuat ku tertawa cekikikan hahahahha

"yaudah sini dulu gue ajarin"

Milo pun nurut ikut ke dapur untuk memasak

"ambil noh telor nya, terus pecahin di wajan" ucapku sambil mengajari nya.

"minyak nya segimana yang? "

"dikit aja"

"lo aja yang ngituin minyak nya, gue geli sama minyak hiiihhh"

Oiya aku belom kasih tau kalian, FYI, selain Milo itu suka telor mata sapi yang asin, dia juga geli sama minyak. Aneh bukan? Milo emang laki-laki aneh, tapi aku cintaa.... Uwwww luuuvvvv

"yaudah sini"

"sekalian lo yang buatin aja yaa yangg, udah lama nih gak dimasakin telor ceplok sama lo kan kangen"

"alasannnnn"

"nanti malah gak enak yangg kalo gue yang masak"

"yaudah gue bikinin dulu yaa"

"yang garing yaa sayang"

"iya garing kaya lo"

"tapi lo sayang kan"

"tetep aja lo lebih sayang sama gue hahaha" ucapku menggoda Milo.

"emang."

Selagi aku masakin Milo telor mata sapi yang pinggiran nya garing dan asin, Milo nemenin aku di dapur, bahkan dia melukku dari belakang.

Tau rasanya? Rasanya seperti ingin ku berhentiin waktu seketika saat aku lagi berdua dengan Milo.

Kenapa aku bisa sejahat itu sama Milo yaa, padahal jelas-jelas Milo udah nunjukin kalo Milo bener-bener sayang dengan gue. .

Bodoh kau Lusy!!!

"yanggg.... Peluk nya udah bisa ga? Gerah tauu" ucapku.

"gak mauuu"

"gerahhh ihhh..."

"yaudah dehhh" jawab Milo menunjukan muka melas.

Tidak lama kemudian, telor mata sapi sudah jadi, Milo langsung melahap nya, karena memang dari pagi kayanya dia belom makan.

Setelah selesai makan, Milo dan aku duduk di sofa, tiba-tiba Milo membahas tentang kejadian tadi.

Aku pikir ini sudah selesai, ternyata Milo masih memikirkan nya.

"yang? Jangan begitu lagi yaa sama gue, gue mau kita berdua pertahanin hubungan kita, jaga hubungan kita, jangan sampai ada orang ke tiga lagi" ucapnya serius, yang tetap menatapku.

"iyaa iyaa maaf"

"jangan iya iya aja yanggg"

"terus apa"

"janji?" Milo menjulurkan jari kelingking nya, agar gue berjanji padanya.

"iyaa janji" gue pun menjulurkan jari kelingking ke jari Milo.

Tanpa omongan apapun, Milo langsung mengecup keningku pelan.

Dan aku merasakan ketulusan, dari semua yang dia lakuin untukku.

Please, Believe MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang