Rensya Falker Seorang gadis berparas cantik, bermanik mata cokelat serta rambut berwarna coklat keemasan. Hidup sendiri, orang tuanya meninggal saat kecelakaan tiga tahun yang lalu. Ia hanya anak tunggal dari keluarga Falker, ia seorang gadis blasteran Indonesia-Inggris. Ia tinggal disebuah rumah yang tidak terlalu besar peninggalan milik orang tuanya, dulu keluarga Falker adalah keluarga terpandang tapi perusahaan milik ayahnya bangkrut karena tertipu oleh rekan bisnis ayahnya. Rensya bisa bertahan hidup karena ia masih memiliki warisan dari keluarganya dan tabungan miliknya sendiri. Ia juga masih berstatus mahasiswi di universitas terkenal di lndonesia, ia juga memiliki satu sahabat yang sangat setia terhadapnya bernama, Kimberlin Himawan sahabatnya keturunan dari keluarga berada dan Kim memiliki kaka lelaki bernama Jenan Himawan, Rensya sudah sangat dekat dengan keluarga Kim. Bahkan keluarga Kim sudah menganggap Rensya seperti anaknya. Rensya berkerja di restoran milik keluarga sahabatnya sebagai pelayan.
Rensya terkadang kerap di panggil dengan sebutan Rens oleh orang terdekatnya. Ibu Rensya berasal dari lndonesia sedangkan ayah Rensya berasal dari Inggris. Setiap kali ia menggingat kejadian tragis kecelakaan mobil yang ditumpangi oleh orang tuanya hati Rensya sangat terpukul. Ia sangat sayang terhadap orang tuanya, Rensya sudah mengikhlaskan kepergian orang tuanya. Karena ia tau jika takdir tidak bisa dihindari, Rensya menghela nafasnya. Ia menatap restoran yang sangat ramai malam ini.
Rensya melihat pintu restoran terbuka dan masuklah seorang lelaki berpakaian formal. Ia tahu siapa lelaki yang tengah berjalan menghampirinya, lelaki tersebut memberi senyuman manisnya kepada Ren seperti biasanya. Sedangkan Ren hanya menggeleng kepala lalu terkekeh, Ren tipikal gadis ramah dan mudah tertawa Ren juga gadis yang mandiri, juga humoris. Lelaki tersebut memencet bel yang berada diatas meja kasir.
"Ada yang bisa saya bantu, Tuan." ucap Ren terkekeh
"Ayolah, Ren. Jangan memanggilku dengan sebutan tuan. Itu terlihat seperti aku sudah tua, sedangkan aku masih muda." balasnya
"Oke-oke, maafkan aku, Dema. Jadi kau ingin pesan apa hari ini ?" tanya Ren
Dema Rajendra, teman lelaki Rensya yang ia punya setelah Jen dan Gema, lelaki blasteran Bali - Amerika itu memiliki wajah yang tampan dan juga manis ketika tersenyum. Tetapi Dema memiliki sikap dingin, banyak para kaum wanita mengaguminya. Dema hanya bersikap baik kepada Rensya dan juga Kim, ia peduli kepada Ren, tidak kepada gadis lainnya. Dema juga memiliki kembaran bernama Gema Rajendra sikap dan sifat mereka berdua tidak jauh berbeda. Tapi Rensya lebih dekat dengan Dema.
"Aku ingin ice black coffe saja. Dan aku tunggu ditempat biasa." Dema berjalan kearah tempat duduk
Ren mengangguk paham. Karena Dema sering kali datang ke restaurnt hanya untuk makan atau bersantai. Biasanya Kim juga ikut hadir bersama Jen, tapi malam ini mereka sedang ada acara dengan keluarganya. Sebenarnya Kim sudah mengajak Ren untuk ikut datang tapi Ren menolaknya. Ren berjalan membawa pesanan Dema, lelaki tersenyum melihat Ren.
"Terima kasih, Nona cantikku." ucap Dema
"Sama-sama, Tuan." balas Ren
"Terserah kau saja, oh ngomong-ngomong dimana kim ?" Tanya Dema
"Kim sedang ada acara bersama keluarganya. Jadi malam ini aku sendiri tidak ada teman, tapi ada kau." kata Ren terkekeh
"Oh rupanya kau bisa modus juga."
"Kau ini apa-apaan, memang faktanya kau sedang berada disini, Dema." ucap Ren
"Apa kim datang kemari sebelumnya ?" Dema menyuruput minumnya
"Kim dan Jen, datang kemari sebelum mereka pergi. Kenapa kau tidak menghubunginya langsung saja, jika kau suka terhadap Kim atau menyimpan perasaan ungkapkan saja." balas Ren
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgettable
Teen FictionSikap dingin dan acuh tak acuh, tapi sebenarnya hatinya sangat lembut saat itu juga sikapnya berubah menjadi sikap mudah khawatir dan peduli. Yah, lelaki bernama lengkap Genan Haldern lah yang mempunyai sikap dingin dan acuh tak acuh tapi semuanya b...