Hari ini kondisi Rensya sudah pulih kembali dan dia bisa beraktivitas kembali seperti biasanya. Hari yang lalu ia selalu ditemani oleh Dema dan Genan, tetapi bergantian jika salah satu dari mereka sibuk. Bahkan Kim dan Jen juga ikut menemani Ren dirumah selama kondisi Ren belum membaik. Saat malam dimana Rensya dan Genan berdua, entah kenapa hati Ren begitu tenang dan nyaman saat berada di dekat Genan. Ia tau dan sadar diri jika dirinya hanya gadis asing yang baru menggenal Genan tanpa sengaja.
Tapi jika dirinya tidak tau Genan atau tidak menggenalnya mungkin sampai saat inipun Ren tidak akan kenal atau bisa bersama Genan. Terkadang dalam hati ia tersenyum saat mengingat semua kejadian yang pernah ia alami saat bertemu dengan Genan. Rensya berjalan keluar dari ruang keluar kelasnya, karena siang ini jam kuliahnya sudah habis dan tidak ada jam kuliah lagi. Ren melihat jam tangannya ternyata sudah jam 15:00, artinya ia harus segera ke resturnt untuk berkerja. Memang seperti itulah kegiatan yang sering ia lakukan setiap hari. Saat Ren berjalan lewati parkiran mobil, Karlet berlari menghampirinya.
"Hai rensya" pekik Karlet
"Oh hai, karlet" ucap Ren tersenyum
"Aku rindu padamu, ren" ucap Karlet
"Haha kau ini ada apa. Kenapa kau tiba-tiba rindu denganku, bukannya kita selalu bertemu" balas Ren terkekeh
"Entahlah. Kita bertemu hanya di kampus, sedangkan diluar kampus kita jarang sekali ketemu bahkan tidak pernah" ucap Karlet
"Haha sudahlah. Sekarang kau sudah bertemu aku, jika kau rindu datanglah ke restaurnt milik kim atau ke rumahku" kata Ren
"Ah iya. Apa kau hari ini akan pergi berkerja, ren ?" Tanya Karlet
"Iya. Aku harus pergi dulu karlet" ucap Ren
Saat Ren ingin melangkah pergi. Lengannya dicekal oleh Karlet, sedangkan Karlet hanya memberikan senyuman kepada Ren.
"Akan ku antar. Ayolah, aku tak ingin kau kenapa-kenapa" Karlet menarik Ren menuju mobilnya.
Karlet sebenarnya tidak mau jika Rensya kenapa-kenapa dijalan. Karena Karlet sudah menganggap Rensya seperti saudaranya sendiri. Karlet sudah tau latar belakang keluarga Ren, itu karena ia tidak sengaja saat melewati ruangan milik Genan di mansion. Karlet penasaran saat melihat Rio dan Genan sedang membicarakan sesuatu, karena saat itu juga Rio menyebutkan nama Rensya. Tapi ia tidak lama mendengarkan semuanya, Karlet lebih memilih untuk menanyakan langsung kepada Genan.
Dan saat Karlet sudah mengetahui semuanya dari Genan. Ia tercengang dan sedih, karena kecelakaan orang tua Rensya bukanlah kecelakaan yang beredar dimedia atau berita lainnya. Melainkan ada dalang di balik itu semua, tapi dalang itu sangat pintar menyembunyikan semuanya. Sampai Rensya juga tidak tau jika, kecelakaan orang tuanya sudah direncanakan. Yang Ren hanya tau, jika orang tuanya kecelakaan karena takdir tuhan. Tapi untuk saat ini Karlet tidak ingin memberitahu Rensya dulu, karena ia juga mengerti pasti Ren akan syok mendengarnya.
Mobil berwarna merah terparkir rapih di area parkir restaurnt berbintang lima. Karlet dan Ren keluar dari dalam mobil, mereka berdua berjalan menuju pintu masuk restaurnt. Namun saat itu tiba-tiba ada seseorang yang menabrak tubuh Ren.
Bruukk...
"Awww!" Ringis Ren
Tubuh Ren tersungkur kebawah sontak Karlet langsung membantu bangun Ren. Ren berdiri di bantun oleh Karlet, jujur bokongnya nyeri karena terjatuh.
"Kalo kau ingin berjalan lihat dulu. Lihat lah pakaianku jadi kotor terkena air soda" bentaknya
Karlet menatap geram gadis yang berada dihadapannya. Sebenarnya yang menabrak bukanlah Rensya, melainkan gadis yang membawa minuman soda yang baru keluar dari dalam restaurnt.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgettable
Teen FictionSikap dingin dan acuh tak acuh, tapi sebenarnya hatinya sangat lembut saat itu juga sikapnya berubah menjadi sikap mudah khawatir dan peduli. Yah, lelaki bernama lengkap Genan Haldern lah yang mempunyai sikap dingin dan acuh tak acuh tapi semuanya b...