Chapter 29

1K 33 0
                                    

   Rensya terus berlari-lari mengejar Kier yang sejak tadi berlari. Sesekali anak lelaki itu tertawa, saat dirinya terus menghindar dari Rensya. Sedangkan Rensya terus memanggil nama Kier agar anak lelaki mau berhenti namun, Kier malah mengerjai Rensya. Sejak tadi pagi, Kier sudah masuk kedalam kamar Rensya untuk membangunkan Rensya. Rensya bertanya kepada Kier, kenapa Kier masuk kedalam kamarnya sepagi itu. Dan Kier menjawab, jika Kier lapar Rensya tersenyum lalu berjalan keluar dari kamarnya bersama Kier. Dan setelah Kier sarapan pagi, Kier meminta kepada Rensya untuk menemaninya bermain dihalaman belakang mansion.

Genan berjalan kearah halaman belakang mansion-nya. Karna tadi ia mencari Rensya dikamarnya, namun sudah tidak ada. Lalu ia beralih mencari kekamar Kier, dan ia juga tidak menemukan Kier disana. Dan saat sudah keluar dari dalam lift, Genan bertemu dengan Johan. Johan memberitahu jika Rensya bersama Kier sedang berada dibelakang mansion. Genan sampai dihalaman belakang, ia melihat Rensya yang tengah terus mengejar Kier. Genan melihat Rensya tampak sudah kelelahan mengejar Kier, dan saat sedang asiknya berlari Kier menabrak tubuh Genan yang sudah berada dihadapannya.

"Aww!" Pekik Kier

Tubuh Kier terduduk dirumput yang sangat lembut. Kier mendongak menatap siapa yang ada dihadapannya. Rensya melangkah kearah Genan dan Kier. Kier berdecak kesal saat tau jika yang ada dihadapannya itu Genan.

"Paman! Kenapa kau menghalangiku, apa kau tidak lihat jika aku sedang berlari. Agar tidak tertangkap oleh, Kaka!" Gerutu Kier

Genan tersenyum lalu berjongkok, dan menatap Kier. Kier yang ditatap oleh Genan membuang muka kearah lain.

"Apa kau kesal ?" Tanya Genan

"Uh paman! Tentu saja" Balas Kier

"Coba kau lihat Rensya!" Titah Genan menyuruh Kier untuk melihat kearah Rensya yang berada dibelakang Kier

Kier menoleh kearah belakang, menatap Rensya yang tampak kelelahan. Rensya tersenyum saat Kier menatapnya seperti itu.

"Dia tampak kelelahan, paman!" Gumam Kier yang masih didengar oleh Genan

"Jadi kau tau kenapa aku menghalangimu ?" Ucap Genan

Kier mengangguk "Iya paman. Aku tau, maafkan aku sudah membuat dia kelelahan. Aku tidak bermaksud membuatnya lelah seperti itu, aku hanya ingin bermain saja!"

"Tidak apa. Lain kali jangan diulangi lagi, aku tau kaupun pasti merasa lelah, bukan! Jadi lebih baik kau istirahat" Ucap Genan seraya mengacak rambut Kier

Kier berjalan kearah Rensya, dan memeluknya. Rensya langsung mengangkat tubuh Kier.

"Kaka. Maafkan aku, aku lupa jika kau tidak boleh terlalu lelah. Maafkan aku!" Bisik Kier

"Tidak apa, sayang. Aku senang jika kau senang." Balas Ren

"Yasudah ayo sekarang kita masuk. Biar aku saja yang menggendong Kier!"

Genan mengambil tubuh mungil Kier dari gendongan Rensya. Dan mereka berjalan masuk kedalam mansion.

"Hm paman!" Panggil Kier

"Yah!!" Sahut Genan

"Apa kau sibuk hari ini ?" Tanya Kier

"Ada apa kau bertanya seperti itu, Kier ?" Tanya Rensya

"Hm Kaka. Aku hanya ingin bertanya saja, apa tidak boleh" Gumam Kier

"Tentu saja boleh. Hari ini aku tidak sibuk, memangnya kau ingin kemana ?"

Kier diam sejenak, sebenarnya ia bertanya seperti itu kepada Genan karna Kier ingin mereka mengajaknya jalan-jalan.

"Apa kau ingin jalan-jalan hari ini ?" Tebak Genan

UnforgettableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang