Genan bangun dari tidurnya. Ia menggerjapkan matanya karena silau sinar matahari, ia melirik kearah jam besar ternyata pukul 08:00 ia bangun kesiangan. Untung saja hari ini tidak ada yang penting di kantornya, saat itu juga ia langsung menoleh kearah kasur ternyata Ren sudah tidak ada disana. Genan mengernyitkan dahinya, ia bangkit dari sofa dan mencari Ren di dalam kamarnya. Tapi tidak ada, ia bertanya-tanya dimana gadis itu sekarang Genan langsung keluar dari dalam kamarnya dan berjalan menuruni anak tangga. Terlihat para pelayan sedang sibuk dengan aktivitasnya, Johan menoleh kearah Genan yang baru saja turun dari tangga masih dalam keadaan berpakaian semalam.
"Selamat pagi, tuan muda" sapa Johan
Genan menoleh "Pagi kembali"
Genan hanya membalas singkat dan menggedarkan pandangannya ke segala sudut mansion. Johan mengerutkan dahinya, sepertinya tuan muda sedang mencari seseorang tapi siapa.
"Apa kau mencari seseorang, tuan ?" Tanya Johan
"Yah. Apa kau melihat seorang gadis yang semalam aku bawa kemari" tanya balik Genan
"Oh. Nona ren. Sedang berada dihalaman belakang bersama nona karlet" jawab Johan
"Karlet ? Apa dia tidak pergi ke kampus, johan" tanya Genan lagi
"Nn, karlet. Bilang kepadaku jika dia hari ini akan ada jam kuliah siang, tuan" ucap Johan
Genan mengangguk lalu ia pergi dari hadapan Johan. Ia melangkah kearah halaman belakang, disana terdapat sebuah kebun juga taman. Yah, Genan suka berkebun dan menanam yang lain seperti bunga contohnya. Karena itu semua, kemauan maminya dan dihalaman samping terdapat kolam renang yang cukup luas dan juga lapangan biasanya Genan dan tiga sahabatnya suka bermain sepak bola jika tidak sibuk. Dan juga ada tempat untuk bersantai, seperti untuk meminum teh.
Genan sampai dihalaman belakang, ia melihat ada dua gadis sedang asik bercengkraman seraya memetik buah. Genan terus memperhatikan Ren dari jauh, wajah Ren masih terlihat pucat tapi itu semua ditutupi oleh senyum cerianya.
"Seharusnya gadis itu beristirahat bukan berada disana. Wajahnya saja masih pucat, ada apa dengan gadis itu" Batin Genan
Genan langsung melangkah masuk kedalam kembali. Entah kenapa ada rasa penasaran dihatinya untuk mencari tau latar belakang keluarga Ren. Ia mencari Rio, sampai akhirnya mereka berpapasan di ruang tengah. Rio membungkuk badannya.
"Apa ada yang bisa saya bantu, tuan muda ?" Tanya Rio
"Yah. Tolong cari tau keluarga falker, rio. Jika kau sudah mendapatkannya langsung beritahuku" ucap Genan
"Baik. Saya permisi"
Saat Rio ingin melangkah pergi. Genan memanggilnya lagi.
"Rio. Tolong kau jaga ren hari ini. Aku akan ada urusan di luar" ucap Genan
Rio menatap bingung Genan. Ada apa dengan tuan mudanya itu, itu bukan Genan yang Rio kenal. Karena setahunya Genan sangat dingin terhadap seseorang yang tidak dia kenali apa lagi seorang gadis. Genan masih menutup rapat hatinya dan tidak mau lagi membuka hatinya untuk gadis lain, setelah kejadian yang lalu. Tapi Rio hanya bisa berdoa yang terbaik untuk tuan mudanya.
Setelah berapa 1 jam berada di dalam kamar. Genan keluar dari kamarnya dengan wajah yang fresh dan pakain santainya. Ia menggunakan pakaian casual, karena hari ini ia tidak ingin berangkat ke kantornya. Genan keluar dari dalam lift, sebenarnya di dalam mansion Genan ada tangga dan lift. Saat ia keluar, ia melihat Ren tengah membawa buah di dalam ranjang. Ren tersenyum saat melihat Genan.
"Hai, tuan. Oh iya terima kasih sudah membawaku kemari dan terima kasih sudah merawatku. Maaf jika aku merepotkanmu" ucap Ren antusias
Genan hanya mengangguk sebagai jawabannya. Ren menyodorkan dua buah apel kepada Genan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgettable
Teen FictionSikap dingin dan acuh tak acuh, tapi sebenarnya hatinya sangat lembut saat itu juga sikapnya berubah menjadi sikap mudah khawatir dan peduli. Yah, lelaki bernama lengkap Genan Haldern lah yang mempunyai sikap dingin dan acuh tak acuh tapi semuanya b...