Hari berlalu. Lelaki paruh baya berjalan keluar dari perusahaan milik putra tunggalnya. Itu adalah David, ia berjalan keluar dan diikuti oleh Bino dan juga beberapa bodyguard. David baru saja selesai meeting dengan beberapa orang pentingnya. David menatap langit siang ini, tampaknya siang ini cuaca tidak bersahabat lagi. Langit tampak mendung, ia menghela nafasnya sebenarnya ia ingin sekali untuk pergi kesebuah panti asuhan. Bukan untuk mengadopsi anak, melainkan untuk bertemu dengan seseorang untuk ia bawa kembali kepada putranya. Karna David tahu jika Genan sangat mencintai gadis bernama Rensya, dan ia melihat dimata Genan ada kerinduan.
"Tuan. Sekarang kita ingin kemana" tanya Bino
David menoleh kearah Bino.
"Saya ingin pergi kepanti. Bawa saya kesana, sekarang" tukas David
Bino mengangguk. Lalu ia membukakan pintu mobil untuk David. Setelah itu Bino melajukan mobilnya, David memandang keluar jendela mobil. Tanpa sadar rintik hujan mulai turun, David membuang nafasnya gusar karena cuaca hari ini tidak mendukungnya.
"Saya lain hari saja untuk kesana. Cuaca tidak mendukung dan saya tidak ingin membuat istri saya khawatir, bino. Lebih baik pulang saja" kata David
"Baiklah, tuan" ucap Bino
Mungkin lain kali David akan kepanti asuhan itu. Karna David tidak ingin membuat istri tercintanya khawatir terhadap dirinya, apa lagi menunggu dirinya di mansion. Kondisi putranya pun belum cukup stabil, Genan masih sakit dia harus butuh istirahat total. Karena itu untuk beberapa hari kedepan David dan Zhel akan berada di lndonesia, sampai kondisi Genan benar-benar pulih kembali.
David terus memandang keluar jendela mobil. Melihat deretan toko-toko dipinggir jalan, dan juga tempat makan. Banyak orang yang berlalu lalang menggunakan payung. Ponsel milik David berbunyi, ia menoleh kearah ponselnya ternyata Zhel menelfonnya. Senyum David menggembang, ia menggangkat telfon Zhel.
"Are you okay, baby"
"Aku baik-baik saja, tenanglah aku akan kembali sayang."
"Ok. Aku hanya ingin memastikannya saja, david."
"Yah bersabarlah. Aku sedang dalam perjalanan pulang, ranzhel."
"Oke yasudah. Hati-hati dijalan, hujan sangat deras."
"Baiklah. Bagaimana kondisi genan"
"Dia masih seperti itu belum ada perubahan badannya masih tetap merasakan lemas, david"
"Ingatkan dia untuk selalu minum vitamin. Aku akan segera kembali, sayang"
"Baiklah. Sampai bertemu, aku sudah menyiapkan makanan untukmu"
David memutuskan telfonnya sepihak. Ia bersyukur memiliki istri seperti Zhel yang sangat khawatir juga sangat sayang terhadapnya dan Genan. David tak sengaja melihat kearah sebuah halte, ia melihat seorang gadis yang tengah berdiri sendirian disebuah halte.
"Bino stop!!" ucap David
"Ada apa, tuan" tanya Bino
"Gadis itu ? Tampak familiar. Apa gadis itu sama yang seperti ada difoto waktu karlet menunjukan kepadaku. Apa gadis itu bernama rensya?" tanya David dalam hati
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgettable
Teen FictionSikap dingin dan acuh tak acuh, tapi sebenarnya hatinya sangat lembut saat itu juga sikapnya berubah menjadi sikap mudah khawatir dan peduli. Yah, lelaki bernama lengkap Genan Haldern lah yang mempunyai sikap dingin dan acuh tak acuh tapi semuanya b...