Gue mati rasa.
Tapi gue juga berhak punya rasa.
Ada rasa sendu penuh harap akan bertemu di penghujung waktu? Berharap titik temu yang selama ini semu.
Apa itu rindu?
-Saga
[bahasa semibaku, semi nonbaku]
[storyby sucirahma303, dont copy paste, cause...
Hari ini, sekolah masuk seperti biasa. Meskipun gudang dan beberapa tempat masih di pagari dengan police line. Juga masih ada beberapa polisi yang berjaga dan menyelidiki tempat kejadian.
Sebelum mulai jam pertama, semua siswa dikumpulkan di lapangan upacara. Ada upacara penghormatan terakhir kepada pak Waluyo yang sudah berpulang kepada Tuhan.
Semua berdiri dengan hikmat. Tak ada raut celelekan dari siswa siswa tukang banyol. Semua serius mendengarkan kata-kata kepala sekolah yang sedang berpidato di depan.
"Sebagai penghormatan terakhir kita kepada pak Waluyo Hendraningrat guru SMA Angkasa, mari kita berdo'a bersama..... semoga pak Waluyo ditempatkan di sisi terbaik Tuhan Yang Maha Esa. Berdoa mulai," papar Pak Gideon, kepala SMA Angkasa.
Semua mengikuti instruksi pak Gideon. Suasana berkabung masih menyelimuti suasana di SMA Angkasa.
Setelah itu upacara selesai dan seluruh siswa kembali ke kelas.
Jam pertama, kelas Hana kosong. Bu Indah sedang tidak masuk, alhasil seisi kelas terperangkap dengan setumpuk tugas. Tapi, bukannya mengerjakan seisi kelas malah sibuk dengan aktivitas masing-masing.
Ada yang mengerjakan, dan itu termasuk populasi terkecil. Mungkin cuma 2%. Kemudian 40% ada yang konser di belakang kelas. Ada 30% yang ngerumpi dan main hp. Ada 18% yang milih tidur, karena sekolah adalah rumah kedua. Dan 10% ada yang melamun, seperti Hana.
Semalam, Hana senang bukan main saat Saga merespon chat darinya. Rasa takut yang mengganjal hatinya sejak kemarin siang luruh begitu saja saat Saga mengatakan 'gua baik'.
"Kamu kenapa deh, Han? Senyam-senyum sendiri gak jelas, kayak dapet album sama tiket konser EXO gratis aja," celetuk Mika yang duduk di sampingnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hana tersentak, "aku gak senyum kok. Emang wajah aku kayak gini kan Mik."
"Elah pake boong lagi. Mukamu itu kayak abis ketemu gebetan. Malu-malu meong," sahut Mika yang sibuk dengan ponselnya.
"Enggak kok."
"Halah, lagu lama. Pake boong segala," Mika masih terfokus pada ponselnya, tiba tiba mulutnya ternganga, "Han!!!! Kamu udah tahu belum?"
"Apaan?"
"Di mading, ada berita yang bakal bikin seisi sekolah gempar tau gak? Aku sih yakin istirahat nanti bakalan rame," Mika menutup mulutnya tak percaya.
"Kamu tau dari mana?"
"Grup line sekolah, kamu belum gabung?"
Hana menggeleng, "emang berita apa?"
Mika bergeser sembari memperlihatkan layar ponselnya yang berisi foto kertas yang ditempel di mading sekolah.