+1Demian : Been through

63 9 0
                                    

"Ikutlah denganku!" ucap lelaki dewasa itu sembari terus mendekati Demian yang tengah memetik ukulelenya.

Orang itu sedari tadi mengikuti langkah Demian yang menghampiri mobil demi mobil.

"Gak mau," sahut Demian kecil yang kala itu masih berumur 6 tahun.

"Kau punya orangtua?"

"Entah."

"Kau tinggal dimana?"

"Entah."

"Kau sudah makan?" pertanyaan itu mampu menghentikan langkah mungil Demian.

"Kau mau memberiku makan?"

"Asalkan kau ikut denganku.... Okey?"

Demian terdiam sejenak, "kenapa aku harus ikut?"

"Kau istimewa."

"Kenapa aku istimewa?"

"Aku melihatmu seharian ini," ucap orang itu tenang, matanya menusuk lurus manik Demian, "kau jenius."

Bermula dari situlah Demian kenal sosok Sudra. Orang yang pertama kali memungutnya dari jalanan. Orang yang memberinya makanan. Dan dari Sudralah ia merasakan bagaimana rasanya dipeluk orangtua.

"Kau sudah membaik?" suara itu memecah lamunan Demian.

"Ah...sepertinya iya," jawab Demian sembari sebisa mungkin menampilkan kondisi terbaiknya.

"Syukurlah. Luka tembak di perutmu tidak terlalu fatal, semoga lekas sembuh ya."

"K-kau siapa?" buka Demian menatap satu wanita yang terus bertanya padanya.

"Aku Zia," jawab wanita itu sambil tersenyum.

"Kau-?"

Zia tersenyum, "kau hebat. Kau Demian kan?"

Demian mengangguk. Pandangannya berubah sayu nan pilu. "Bagaimana kondisi bang Saga dan beliau?"

Zia langsung tersenyum, "doakan saja yang terbaik...."

"Aku terlambat datang... Ah...bahkan aku sudah tau ini akan terjadi. Aku tidak berguna," rancau Demian.

"Jangan begitu. Jangan bicara seperti itu...,"  Zia menggenggam tangan Demian erat, "kau istimewa."

"Aku-"

"Dia sudah sadar?" potong Hana yang masuk membawa nampan berisi makanan.

"Iya Han."

"Syukurlah," Hana meletakkan nampan itu di nakas.

"Han? Hana?" Demian teringat sesuatu. "Itu kau?"

Hana sedikit bingung, namun pada akhrinya ia mengangguk.

Demian buru-buru merogoh saku jasnya.

"Bang Saga menyuruhku memberimu ini," Demian membuka genggaman tangan Hana dan meletakkan kalung itu di sana.

"Maaf jika aku terlalu banyak tanya, tapi kau kenal Saga seberapa dekat?" kali ini Zia bertnya sembari memegang bahu Demian.

Demian tertunduk lesu.

"Usia 6 tahun aku diadopsi seseorang. Untuk pertama kalinya aku rasanya punya seseorang yang disebut orangtua. Waktu itu aku bahagia, hingga...."

Seseorang lelaki mendekati Demian yang tengah menyantap es krim favoritnya di kedai pinggir jalan.

"Kau Demian kan?" tanya orang itu.

"Iya. Kenapa?"

"Wah... Kau benar-benar pemberani ya."

you call me, MONSTER! ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang