Universe

87 9 0
                                    

I'll search the universe

Neol dasi chajeul ttaekkaji

Nohji anheul geoya tikkeul gateun gieokdo

Gyejeore saegyeojin uriui chueogeun dasi

Gieoi dorawa neol chajeul tenikka

Geuge saranginikka saranginikka

EXO-Universe

___

Untuk pertama kalinya
Aku merasa berguna
Terima kasih sudah terlahir ke dunia yang fana

__________

Setelah pulang sekolah, Hana sudah minta izin Hawa -ibu Hana- untuk mengantar Zia pulang dulu sebelum ke pulang ke rumah. Ia tadi menceritakan semua keadaan Zia, sehingga Hawa memberinya izin dengan mudah tanpa hambatan. Selancar jalan tol malahan.

Setelah memastikan Zia sudah tertidur, Hana berniat pulang. Zia nanti akan dijaga bik Inah. Jadi Hana tak perlu khawatir.

"Kami pamit, bik. Kalau Zia kenapa-napa hubungi Hana ya!" ucap Hana sesampainya di teras.

"Hubungi gue juga!" sahut Abri yang baru menyusul.

"Siap, den, non. Hati-hati ya, saya masuk dulu, tadi rebus air."

Hana mengangguk, "iya bik."

Bik Inah langsung kembali masuk meninggalkan Hana dan Abri yang masih berdiri di teras.

"Lo mau bareng gue?" tanya Abri.

"Hmmm, gak deh. Gakpapa kan?"

"Kenapa? Ini udah sore loh, bisa bahaya cewek pulang sore sendirian. Gakpapa kok, beneran deh Han. Udah gue anterin aja."

"Enggak usah. Aku dijemput kok, ini aku nungguin," dusta Hana.

"Dijemput siapa?"

Waduh, siapa coba!!!! Pake acara boong lagi!!

"Hah?"

"Dijemput siapa?" ulang Abri.

"Umb... Ibu aku kok!!"

"Beneran?"

"Iya."

"Yaudah gue tungguin sampe nyokap lo kesini," Hana makin dibuat gusar. Bisa berabe rencana Hana kalau Abri tahu jika Hana hanya bohong.

Mati Hana...

"Mending gak usah. Ibu aku suka nanya yang aneh-aneh kalo.... kalo aku punya temen cowok. Kamu pulang duluan aja ya!"

Abri ber-oh ria, "yaudah, gue duluan!"

"Iya."

Abri pun melenggang ke mobilnya. Setelah membunyikan klakson sekali, kemudian mobil Abri meninggalkan pelataran rumah Zia.

Akhirnya Hana bisa bernafas lega, "syukurlah...."

Hana jelas berbohong pada Abri. Tapi syukurlah Abri percaya. Ia sekarang ingin sendiri dulu. Mumpung ibunya memberi izin. Sambil menyelam minum air gakpapa kali ya sekali kali.

Hana sedang ingin merenung.

Ia patah hati.

Ia sakit tapi tak terlihat.

Ia ingin mencari ketenangan sebentar.

Baru juga suka, belum sayang, apalagi cinta. Tapi Hana sudah langsung ditampar sama kenyataan. Rasanya sakit bung!

you call me, MONSTER! ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang