"Peristiwa lampau memang menyakitkan. Tapi demi mendapatkan sesuatu yang baik setelahnya, kamu harus ikhlas membuka lembaran baru."
🌜🌜🌜🌜🌜
Reksa menyambut paginya dengan bahagia. Dari subuh saja, dirinya sudah sibuk mempersiapkan diri untuk memulai kembali kuliahnya setelah sekian lama ia tak hadir.Setelah sarapan, Reksa langsung pamit pergi untuk menuntut ilmu setelah menanyakan keberadaan kedua sahabatnya.
Sahabatnya masih mengira dirinya berada di Banjarmasin dan mendoakan dirinya agar segera kembali dan bisa berkumpul dan nge-band bareng lagi.
Reksa sudah memasuki kawasan universitas. Tangannya dengan mahir mengemudikan mobil menuju parkiran khusus mobil.
Senyumnya mengembang saat dirinya benar-benar melihat Rigel dan Oberon yang bersandar pada mobil Rigel. Dengan penuh niat, Reksa memarkirkan mobilnya di sebelah mobil Rigel.
Setelah mobil terparkir dengan benar. Reksa segera keluar dari mobil yang terus diperhatikan oleh Oberon.
"Hoy," sapa Reksa yang membuat Oberon terkaget. Tak percaya bahwa yang keluar dari mobil mewah itu adalah sahabatnya.
Rigel yang merasa Oberon tak lagi mendengarkan ceritanya segera membalikkan badan melihat sesuatu yang membuat Oberon menganga.
"Lo kok bisa di sini?" tanya Rigel yang juga ikut kaget.
"Gue sebenarnya udah balik dari sore kemarin." Reksa menjelaskan membuat Rigel paham.
"Lo di Banjarmasin, nikahin janda kaya ya, Rek?" tanya Oberon mengagetkan Reksa dan Rigel yang mendengarkan.
"Eh?"
"Hust. Pikiran lo kejauhan, Ron."
Tak menggubris omongan Rigel. Oberon menanti jawaban yang keluar dari mulut Reksa.
"Enak aja. Gue sukanya sama Anta. Gak mungkin kalo gue pulang ke Banjarmasin cuma nikahin janda kaya. Emangnya kenapa, sih?"
Oberon masih menggeleng tak percaya. "Maaf sebelumnya, Rek. Lo pertama datang ke sini 'kan gak pakai kendaraan. Eh tahu-tahu pulang dari Banjarmasin pakai mobil, mewah lagi."
Mengerti kalau otak Oberon kembali konslet, Rigel segera mengajak Reksa untuk ke kelas tanpa memedulikan sikap Oberon yang tiap hari semakin aneh.
"Eh, tungguin gue, kampret!" teriak Oberon karena Rigel mengajak Reksa untuk kabur dari hadapannya.
🌜🌜🌜🌜🌜
Reksa, Rigel dan Oberon sudah duduk dengan santai menikmati bakso di kantin di siang hari yang panas.
"Lo masih hutang penjelasan," ungkap Oberon yang menyuapkan suun ke dalam mulutnya.
"Soal mobil? Itu pemberian Papa."
Rigel yang merasa bosan karena pertanyaan Oberon hanya tentang mobil baru Reksa. Rigel memilih bertanya hal lain pada Reksa.
"Main ke kost-an lo masih boleh kan, Rek. Udah lama kira-kira gak ngumpul di kost-an lo."
Reksa mengangguk. "Boleh. Tapi sekarang gue gak tinggal di sana lagi."
"Yaudah, ajakin ke tempat tinggal baru lo aja. Lagian gue bosan di rumah terus."
Rigel melanjutkan makannya. Tak memedulikan Oberon yang mengganggu anak jurusan lain yang lewat di hadapan mereka.
🌜🌜🌜🌜🌜
"Pulang bareng gue, mau gak? Mama katanya mau ketemu sama lo."
Reksa berbicara pada Anta yang baru datang ke pohon beringin setelah kelas siang selesai. Memang benar orang tuanya ingin bertemu segera dengan Anta. Bukan hanya mengada-ada karena Reksa ingin cepat mengenalkan Anta pada orang tuanya.
Anta tak bersuara. Tapi kepalanya mengangguk menyetujui. Keduanya melangkah menuju parkiran, Rigel dan Oberon menegakkan tubuhnya ketika melihat Reksa mendekat.
Rigel dan Oberon masuk ke mobil Rigel dan Reksa bersama Anta masuk ke dalam mobil Reksa dan meninggalkan parkiran mobil diikuti oleh mobil Rigel.
Lagi-lagi Oberon berdecak kagum dengan kawasan apartemen yang menjadi tempat tinggal Reksa.
"Lo bener-bener nikahin janda kaya, Rek."
Reksa yang gregetan menjitak kepala Oberon. "Enak aja. Mulai tadi pertanyaan lo aneh-aneh terus. Udah ah, yo masuk."
Mereka berempat melangkah, hingga tiba di sebuah pintu, Reksa membuka dan masuk diikuti ketiga temannya.
"Pa, Ma. Reksa pulang."
Reksa setengah berteriak. Dari dapur, mamanya berteriak dan mendekati Reksa.
"Eh ini temannya Reksa, ya? " tanya Vega saat melihat putranya tak pulang sendirian.
"Iya, Tan." ketiganya menjawab serentak.
Sedari tadi Oberon membisikkan kalimat sama yang membuat Rigel geram dan berakhir menjitak kepala Oberon.
Ketiganya dipersilakan duduk di sofa ruang tamu, dan di sana papanya Reksa menyambut mereka dengan senyuman.
Oberon yang tadi berpikiran buruk menjadi paham dan mulai bungkam tak mengeluarkan keluhan seperti tadi.
Vega yang tadi sibuk di dapur ikut bergabung setelah membawakan es sirup untuk dinikmati kaum muda yang baru datang dari lelahnya kuliah.
Sedari tadi, papa Reksa dan Vega menatap penuh arti pada Anta dan tersenyum menggoda ke arah Reksa.
Semuanya terlihat obrolan seru. Anta juga merasa, dirinya tak seperti dulu jika berhadapan dengan orang yang tak dikenal.
Walau sedikit gugup masih melanda ketika Vega dan papanya Reksa menatap dirinya dengan senyum. Anta tak tahu apa ada yang salah dari dirinya, tapi yang ditangkap oleh matanya, orang tua Reksa dengan kompak menggoda anaknya yang mesem-mesem.
Oberon yang sedari tadi diam seperti orang sariawan, tersenyum ketika pikirannya mengingat sosok yang ia lupa-lupa ingat.
Oberon memandang papa Reksa dalam diam. Otaknya memikirkan siapakah gerangan sosok papanya Reksa, karena Oberon merasa mengenali paras papa Reksa. Tapi entah kenapa ia sangat susah menemukan jawaban yang pas akan rasa penasarannya.
Oberon menjentikkan jarinya ketika ia sudah mengingat bahwa papa Reksa adalah pengusaha sukses dari Kalimantan yang beritanya sudah beredar di mana-mana.
Oberon mengutuk dirinya yang telah menuduh yang tidak-tidak kepada sahabatnya. Ia juga tak menyangka bahwa Reksa adalah anak dari pengusaha sukses.
Reksa yang sedari tadi melihat Oberon yang lagi-lagi aneh. Reksa hanya melihat dalam diam. Tapi ketika melihat Oberon menjentikkan jari. Reksa paham, bahwa Oberon telah mengerti sesuatu.
Reksa sudah siap jika lagi-lagi Oberon bertanya ataupun menuduh hal aneh pada dirinya.
🌜🌜🌜🌜🌜
Thanks for read and voment
Binuang, Kalimantan Selatan.
Rabu, 29 Agustus 2018.
Salam sayang 💕
tasyaauliah_
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Meet You (Completed) #ODOCTheWWG
RomanceAkankah ketertarikan ini membawaku pada hatimu? Reksa, mahasiswa perantau yang tertarik pada seniornya. Anta, gadis manis yang tertutup, dengan gelagat aneh jika berhadapan dengan lelaki. Rasa ingin tahu membawa Reksa pada masa lalu Anta. Mungkinka...