BAB 28 : MENGHADAPI KETAKUTAN

1.2K 74 0
                                    

"Cara menghadapi ketakutan besar kita adalah menghadapi langsung ketakutan itu."

🌜🌜🌜🌜🌜

Pukul 07.00, Reksa sudah tiba di rumah Anta. Anta sendiri yang mengundang Reksa untuk sarapan pagi bersama Anta dan Tante Elara.

Hal mengejutkan bukan hanya datang tadi malam yang dikagetkan oleh kedatangan Rigel dan Oberon yang membawakan kue dan berakhir tidur di apartemen Reksa.

Pagi ini juga, Reksa yang baru memencet bel. Langsung dikagetkan oleh kejutan yang disiapkan oleh Tante Elara.

Reksa sangat bersyukur. Walau ia anak perantau di sini. Tapi semua orang di dekatnya begitu baik padanya.

Dengan kue yang dipegang oleh Anta. Reksa dipersilakan meniup lilin setelah mengucapkan doa dan harapan.

Tante Elara menepuk tangan antusias karena Reksa sudah meniup lilin ber-angka 20.

Tante muda itu juga mempersilakan Reksa masuk dan langsung sarapan bersama.

🌜🌜🌜🌜🌜

Anta menatap sekelilingnya dengan takjub. Hamparan bunga dengan berbagai warna begitu menarik perhatiannya.

Anta sangat berterima kasih pada Reksa. Karena ia yang penyuka bunga sangat senang disuguhkan dengan pemandangan yang begitu cantik.

Walau dengan perjalanan yang lumayan jauh. Tapi Anta senang dengan bisa diajak ke Setiya Aji Flower Farm.

Reksa yang sedari tadi memotret Anta dalam diam, dibuat tersenyum. Karena dalam pengamatan Reksa, sedari tadi Anta selalu tersenyum sambil memandang bunga-bunga dengan pandangan memuja.

"Maaf Cuma bisa ngajak lo ke sini. Gue masih belum hafal letak wisata yang lagi hit ataupun wisata lain yang lo suka," ungkap Reksa jujur.

Anta yang mendengar kalimat dari Reksa yang berada di belakangnya, membalikkan badan menatap Reksa yang tersenyum padanya.

"Gue malah sangat berterima kasih karena lo udah ngajakin gue ke sini. Karena dari semua keindahan yang ada di sini, gue lebih suka tempat yang ada lo, di mana pun tempat itu.

Terlebih dari semua itu, lo membawa gue ke tempat di mana banyak bunga yang bermekaran dan gue sangat suka. Padahal hari ini ulang tahun lo. Harusnya lo ngajak ke tempat kesukaan lo."

Reksa mau tak mau tersenyum. Anta yang biasanya irit bicara, sekarang sedang berbicara dengan kalimat cukup panjang dengannya.

Perasaan Reksa juga menghangat mendengarkan penuturan itu. Sekali lagi Reksa ingin mendengar suara Anta yang mengungkapkan kalimat tadi.

Walaupun tak bisa. Otaknya masih mengingat jelas kalimat yang Anta ucapkan.

"Tempat yang gue suka adalah tempat yang bisa bikin lo bahagia."

Anta memalingkan badannya, pipinya kembali menghangat. Anta tahu pasti bahwa pipinya sekarang sedang memerah.

Reksa yang memperhatikan itu semua hanya terkekeh. Reksa tak memedulikan kejadian kemarin. Sebelum janur kuning melengkung, Reksa ingin memperjuangkan Anta.

Reksa tak peduli dengan hasil akhir nanti. Tapi Reksa percaya, usaha tak akan mengkhianati hasil.

🌜🌜🌜🌜🌜

Anta menatap bangunan di depan dengan perasaan yang beragam. Tapi rasa dominan adalah rasa sakit karena masa lalu itu kini menghantuinya lagi.

Tangan Anta kembali gemetar saat Reksa menuntunnya masuk tapi langsung ditolak olehnya.

When I Meet You (Completed) #ODOCTheWWGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang