BAB 27 : SATU PERMINTAAN

1.1K 79 0
                                    

"Tak banyak keinginanku hari ini. Tapi, aku mengharapkan satu permintaan yang semoga bisa kamu kabulkan."

🌜🌜🌜🌜🌜

UAS sudah dilaksanakan mulai 3 hari yang lalu. Selama itu juga, Anta dan Reksa tak bertemu. Biasanya, salah satu dari mereka akan saling menunggu di bawah pohon beringin.

Tapi kebiasaan itu, tak bisa dilakukan selama UAS. Anta yang menghilang dari pohon beringin dapat Reksa maklumi. Mungkin gadis itu sedang memfokuskan belajarnya dengan belajar di perpustakaan.

Reksa sendiri, lebih menghabiskan waktu di kampus dengan pergi bersama dua sahabatnya yakni Rigel dan Oberon. Mereka bertiga lebih menikmati belajar di pojok kantin, dengan segelas minuman yang menemani kegiatan belajar mereka.

Reksa berjalan ke arah parkiran untuk menunggu Anta agar bisa pulang bersama.

Reksa sudah bertanya pada pacar Adam yang satu jurusan dengan Anta. Katanya, Anta cuman ada UAS di sesi kedua. Setelahnya, jadwal yang lain tak ada.

Maka dari itu, Reksa menunggu Anta di parkiran seorang diri. Rigel dan Oberon lebih memilih menyegarkan otak dengan membeli secangkir minuman ber-es dan bersantai di kantin sebentar sebelum pergi ke kafe untuk manggung.

Reksa menegakkan punggungnya melihat Anta yang berjalan ke luar pagar. Kakinya ingin menyusul Anta, tapi ia urungkan ketika melihat Anta yang berhenti tepat di depan orang yang Reksa kenal yaitu Gerhana.

Reksa hanya mampu melihat dari jauh. Reksa dapat melihat interaksi Gerhana yang lebih dominan daripada Anta. Hatinya mulai tak ikhlas saat matanya menangkap Gerhana yang membukakan pintu mobil dan disambut Anta dengan masuk ke dalam mobil cowok itu.

Reksa tidak tahu kalau Anta kembali dekat dengan Gerhana. Yang ia tahu, saat ia menemani Anta bertemu dengan Gerhana, saat itu juga tak ada hubungan lagi di antara mereka.

Reksa tersenyum kecut. Setelah pengungkapan isi hati beberapa hari yang lalu. Saat ini apa yang dilihatnya cukup sebagai jawaban, bahwa Anta tak menyukainya.

Kata 'teman' yang waktu itu diucapkan oleh Reksa mungkin adalah status mereka yang sebenarnya sekarang, padahal Reksa sangat berharap karena telah melihat sikap Anta yang sudah mau menerimanya.

Dengan hampa, Reksa masuk ke dalam mobilnya dan membawa hatinya yang tak lagi baik menuju kafe tempat ia akan manggung 2 jam lagi.

Reksa segera membawa mobilnya ke luar dari area kampus. Dirinya memutuskan untuk tak langsung menuju kafe. Melainkan untuk berjalan-jalan sebentar menenangkan hati yang meraung karena rasa sakit.

1 jam setengah Reksa gunakan untuk berkeliling tak jelas. Setengah jam yang tersisa Reksa gunakan untuk pergi ke kafe. Semua temannya telah sampai di sana. Karena sedari tadi, teman-temannya itu menghubunginya tanpa ampun.

Benar kata orang. Jika galau seperti ini, bawaannya ingin menyanyikan lagu galau sambil menghayati. Hal itu lah yang dilakukan Reksa sekarang. Tampil membawakan lagu galau.

Teman-temannya tak ada yang membantah ketika Reksa meminta membawakan lagu galau. Padahal rencananya, mereka ingin membawakan lagu yang lagi hit sekarang ini.

"Lo lagi galau?" tanya Rigel langsung pada intinya ketika ia, Reksa dan Oberon duduk di meja yang berada di pojok kafe.

"Gara-gara Anta? Atau jatah uang berkurang?" tanya Oberon menambahkan.

"Gue sedikit kecewa aja," ungkap Reksa singkat dan jelas.

Rigel dan Oberon yang mengerti suasana hati sahabatnya hanya diam. Tak ingin ikut campur, walau rasa penasaran melanda.

"Traktir kita dong, Rek." ucap Oberon yang membuat Reksa menatap Oberon dengan tatapan bingung.

"Dalam rangka? Kalau dalam rangka karena gue galau. Mending gak usah," ucap Reksa malas.

"Lo 'kan besok ulang tahun dodol." Rigel menjitak kepala Reksa. Sepertinya, virus galau telah mengubah letak otak Reksa.

"Eh! Kalau gitu besok aja traktirannya." Reksa berujar santai, tangannya dengan cepat membuka ponsel ketika ia mendapatkan pesan dari papanya.

"Gak bisa. Besok 'kan weekend. Bisa jadi, gue sibuk," ujar Oberon yang mendapatkan lemparan tisu dari Rigel.

"Sok sibuk," cibir Rigel tak suka.

"Yasudah. Pesan aja, gue traktir hari ini."

Mendengar ucapan Reksa. Oberon dengan cepat memanggil pelayan dan memesan beberapa makanan dan minuman yang membuat Rigel beristigfar.

Reksa hanya diam. Tak memedulikan Oberon kalap seperti anak yang tak diberi makan selama setahun.

🌜🌜🌜🌜🌜

Reksa menimang ponselnya. Jam sudah menunjukkan pukul 01.00. Tapi tak ada niatan darinya untuk menutup mata dan menyelami mimpi indah.

Hatinya gelisah. Padahal hari ini adalah hari ulang tahunnya. Seseorang yang Reksa harapkan belum menghubunginya. Reksa tahu bahwa gadis itu bisa saja tidur. Dan ia menunggu seperti sia-sia.

Ucapan dari Papa, Mama Vega, Rigel, Oberon dan yang lainnya sudah ia terima. Tapi ucapan dari Anta sama sekali belum datang menghampiri ponselnya.

Reksa bangkit, kakinya membawa diri untuk duduk di balkon sambil memandang bintang yang terlihat sepi di langit malam.

Lamunan Reksa buyar ketika ponselnya berbunyi. Saat dilihat, senyumnya mengembang begitu saja. Melupakan rasa sakit yang datang siang tadi.

"Halo," sapa Reksa dengan memandang langit.

Tak ada suara. Hening beberapa saat. Hingga apa yang diharapkan Reksa menjadi kenyataan. Dan itu sudah cukup menyempurnakan ulang tahunnya kali ini.

"Selamat ulang tahun, Reksa. Gue cuma bisa berharap, semoga Tuhan memberikan suatu hal yang baik buat lo."

"Makasih banyak, Ta."

"Sama-sama."

Tak ada percakapan. Keduanya lebih memilih bungkam. Merasa keadaan ini terasa aneh. Reksa mengucapkan keinginannya.

"Anta. Gue boleh minta satu permintaan sama lo?"

Di seberang sana Anta diam. Bingung harus menjawab apa. Tapi Anta lebih memilih kata hatinya.

"Apa?"

"Gue pengen, lo besok nemenin gue jalan seharian."

Setelah mengucapkan itu, Reksa berkali-kali berdoa dalam hati. Berharap gadis itu mengiyakan.

"Iya. Gue mau."

Setelah jawaban Anta terdengar olehnya. Reksa semakin melebarkan senyumnya. Hatinya membuncah senang. Tak sabar menunggu pagi menyapa.

Dan setelahnya, Reksa dan Anta terlibat perbincangan kecil sebelum akhirnya memutuskan untuk tidur.

🌜🌜🌜🌜🌜

Thanks for read and voment 🙇

Binuang, Kalimantan Selatan.
Kamis, 30 Agustus 2018
Salam sayang 💕
tasyaauliah_

When I Meet You (Completed) #ODOCTheWWGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang