BAB 29 : RESTU

1.4K 84 1
                                    

"Jalan menuju ke arahmu sudah kudapatkan. Tinggal menunggu kepastian darimu agar kita bisa melangkah bersama."

🌜🌜🌜🌜🌜


"Jadi?"

Pertanyaan itu meluncur dari bibir Reksa saat melihat Anta yang masih berkutat dengan laptopnya.

"Iya. Mau berangkat sekarang?" tanya Anta yang menghentikan kegiatannya dan menatap Reksa yang telah duduk di sebelahnya.

"Gue terserah lo aja."

Anta mengangguk. "Oke. Tunggu sebentar. Gue matiin laptop dulu."

Reksa mengiyakan. Dan menunggu Anta yang mengemas peralatan tulis menulis dan laptopnya.

Anta berdiri dari duduknya disusul oleh Reksa yang juga yang ikut berdiri. Dengan keinginan sendiri, Reksa ingin membawakan tas laptop yang ditenteng oleh Anta.

"Biar gue bawain," ucap Reksa sebelum Anta mengeluarkan suaranya.

Anta mengangguk, tak berniat berdebat dengan Reksa. Pernah sekali Anta berdebat tentang hal ini. Tapi dirinya kalah dengan kecerewetan Reksa yang membuat Anta pening.

Tak mau hal itu terulang, lebih baik ia langsung menuruti permintaan cowok itu.

Anta berjalan beriringan dengan Reksa. Sesekali keduanya mengobrol untuk memecahkan keheningan.

Langkah keduanya terhenti ketika Gerhana berjalan mendekat. Reksa hanya bisa diam. Melihat Anta yang maju beberapa langkah membuat rasa penasaran Reksa kian membuncah.

Sebenarnya hubungan apa yang disembunyikan oleh Anta.

Reksa hanya memerhatikan saat Gerhana menyapa Anta dengan sikap baik. Ingin berlagak muntah saat Gerhana memberi sebatang cokelat merk ternama sambil berjongkok.

"Jadi, jawaban lo gimana?"

Reksa yang mendengar pertanyaan Gerhana, langsung menebak-nebak kemana arah pembicaraan mereka.

"Gue sudah tahu mau jawab apa. Boleh gue jawab sekarang?" tanya Anta pada Gerhana yang mengangguk.

Anta tak langsung menjawab. Tangannya terulur untuk melepas kalung yang melekat indah pada lehernya.

Sebenarnya Anta sangat sayang melepaskan kalung yang memiki bandul yang sangat ia sukai itu. Tapi Anta tak bisa memberikan harapan lebih lagi pada Gerhana.

"Jawaban atas pertanyaan lo, gue minta maaf. Gue gak bisa balikan sama lo dan memulai hubungan kita dari awal. Karena gue sendiri, gak punya rasa lagi sama lo."

Selesai mengucapkan unek-unek di benaknya. Anta meraih tangan Gerhana dan mengembalikan kalung dengan bandul bintang.

Sebelum Anta membalikkan badan. Gerhana lebih dulu meraih tangan Anta. Walau dirinya sudah ditolak. Gerhana tak marah sama sekali, ia memang kurang ajar, setelah memberikan luka malah kembali ingin memulai semuanya dari awal.

"Kalung ini gak perlu dibalikkin ke gue. Karena gue beli kalung itu khusus buat lo," ungkap Gerhana yang mengembalikan kalung itu di telapak tangan kanan Anta.

"Makasih banyak. Maaf, gue harus pergi." Anta melepaskan genggaman tangan Gerhana. Anta membalikkan badannya dan kembali ke samping Reksa.

Dengan menahan rasa malu, Anta menggandeng lebih dulu tangan Reksa, Karena cowok itu sedang diam melamun mencerna semua yang sedang terjadi di hadapannya.

Anta tak ingin sebenarnya menolak perasaan Gerhana di depan Reksa. Karena Anta sangat menghormati Reksa. Pernyataan Reksa saja belum ia balas. Malah dirinya dekat dengan Gerhana dan membuat Gerhana mengungkapkan lagi perasaannya.

Gerhana yang memerhatikan tangan Anta dan Reksa mengangguk paham. Sudah tak ada kesempatan lagi untuk dirinya kembali dalam kehidupan Anta.

🌜🌜🌜🌜🌜

Reksa memberhentikan mobil tepat di pekarangan rumah Tante Elara setelah menjemput ayah Anta.

Keluar dari mobil. Reksa membantu Anta membawakan tas dan hal lainnya milik Om Adit.

Tante Elara menyambut kedatangan mereka dengan senyum yang cerah. Tante Elara juga memeluk kangen kakaknya yang mau pulang setelah lama berdiam di rumah sakit.

Tante Elara mempersilakan kakaknya, dan Reksa untuk masuk. Anta sendiri sudah masuk membawa tas jinjing yang berisi keperluan rumah setelah singgah sebentar di ****mart.

Reksa ikut duduk menikmati teh yang sudah dibuatkan oleh Anta. Reksa sendiri merasakan kehangatan saat berada di rumah ini.

Melihat Anta yang dekat dengan ayahnya membuat Reksa ikut bahagia.

Ayah Anta mengajak Reksa untuk duduk di taman samping rumah sembari menunggu Tante Elara dan Anta selesai memasak makanan untuk makan malam.

Reksa sendiri merasakan jantungnya berdebar karena berdekatan dengan ayah Anta.

"Pacarnya Anta?" tanya Om Adit yang membuat Reksa tersedak air liurnya sendiri.

"Belum, Om," jawab Reksa yang langsung ia rutuki. Om Adit yang mendengar jawaban dari Reksa hanya tersenyum menggeleng.

"Jadi kamu belum jadian sama Anta? Atau kamu yang belum nembak?"

Mendapat pertanyaan seperti itu membuat Reksa menjadi kikuk.

"Reksa sudah nembak, tapi masih belum ada jawaban dari Anta, Om," ucap Reksa yang meringis.

Om Adit mengangguk. Paham bahwa putrinya butuh waktu untuk memahami perasaannya sendiri.

Om Adit merasa Reksa tak nyaman membahas tentang perasaannya terhadap anaknya. Segera Om Adit mengalihkan obrolan dengan bertanya hal lain.

2 jam menikmati obrolan, Om Adit dan Reksa sudah dipanggil oleh Anta untuk makan malam bersama.

Om Adit dan Reksa bangkit, tapi sebelum meninggalkan taman, Om Adit menepuk bahu Reksa yang membuat langkah Reksa jadi terhenti.

"Om tahu kamu anak yang baik. Om merestui kamu untuk lebih dekat dengan Anta. Om juga berterima kasih banyak karena sudah selalu ada untuk Anta," ungkap Om Adit dengan tulus sambil tersenyum menatap Reksa.

Reksa hanya mampu membalas ucapan Om Adit dengan senyum. Kalimat yang hendak ia keluarkan tertahan karena perasaan bahagia yang tak terkira.

Jantungnya sudah berdebar dengan kencang. Mendapat restu orang tua dari seseorang yang kita sukai adalah hal yang paling luar biasa menurut Reksa.

Reksa sangat bersyukur, dirinya tak perlu bersusah payah untuk mendapatkan hati Om Adit. Dengan sendirinya, Om Adit memberikan restu.

Reksa juga tak menyangka hari ini akan datang, tapi dengan begitu, Reksa akan berusaha keras lagi agar Anta mau menerima hatinya.

Karena, penghalang dirinya yakni Gerhana sudah ditolak oleh Anta. Kini tinggal dirinya membuktikan bahwa dirinya benar-benar ingin mendapatkan hati Anta.

🌜🌜🌜🌜🌜

Thanks for read and voment 🙇

Binuang, Kalimantan Selatan.
Kamis, 30 Agustus 2018
Salam sayang 💕
tasyaauliah_

When I Meet You (Completed) #ODOCTheWWGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang