BAB 1 : SIAL

6.2K 285 57
                                    

"Awal yang baik kadang datang dari hal yang baik. Tetapi, awalan yang buruk belum tentu akan menjadi buruk seterusnya."

My playlist now : Jaz - Teman Bahagia

setia kan ku jaga
kita teman bahagia

🌜🌜🌜🌜🌜

SIAL.

Seorang cowok mengumpat dalam hatinya. Merutuki kecerobohan akibat begadang tadi malam.

Takdir seolah tak cukup mengujinya dengan bangun kesiangan, dan angkot yang berhenti mendadak karena ban bocor. Kini ia harus dibuat pusing dengan luasnya kampus.

Dengan atribut yang menyusahkan di badan, cowok itu melihat ke arah kiri dan kanan. Menyapu pandangan sekitar agar ia dapat menemukan tempat dilaksanakannya OSPEK, tetapi hasilnya tetap nihil.

Melihat cewek yang memakai almamater khas universitas yang ia pijak, cowok yang memakai topi kardus itu mengucap syukur. Dengan dituntun menuju lapangan setelah bertanya lebih dahulu, cowok yang terlambat itu berdiri di depan seluruh anak jurusan yang sudah berdiri rapi sesuai barisan.

Langkah kaki senior yang mendekat, mau tidak mau membuat cowok yang memakai tas karung beras, menjadi gugup.

"Nama lo siapa? Jurusan?" tanya senior yang Reksa tahu adalah Presiden BEM.

Menghela napas gugup, ia menjawab, "Reksa Ardana Sakhi, Jurusan Teknik Sipil."

"Sekarang udah jam berapa? Lo udah telat 30 menit! Niat kuliah di sini gak sih lo! " bentak senior yang berdiri di samping Presiden BEM dengan tegas.

"Niat kak."

"Hah, yaudah, silakan masuk barisan yang di ujung lapangan. Tapi, pas masuk kegiatan selanjutnya, lo bakal gue panggil untuk hukuman atas keterlambatan."

Reksa hanya mengangguk patuh dengan ucapan Presiden BEM, sebagai mahasiswa baru ia tidak bisa melakukan apapun selain menuruti semua ucapan seniornya. Kakinya perlahan berjalan ke arah senior cowok yang sudah Presiden BEM tunjukkan untuknya .

"Kak," panggil Reksa

Senior yang dipanggil Reksa menoleh, dahinya mengernyit. Dilihatnya daftar mahasiswa yang dipimpin olehnya. Senyumnya mengembang saat tahu bahwa yang berdiri di depannya adalah MABA yang ia cari sedari tadi.

"Ya, lo Reksa?" tanya senior itu yang membuat Reksa mengangguk dan tersenyum.

Senior di depan Reksa mengembuskan napas lega. "Kirain gak bakal datang. Karena kebetulan lo masuk kelompok ini, silakan masuk barisan. Dan kalau bisa, besok jangan terlambat lagi, Rek."

"Siap, Kak."

"Oke guys, jadi kelompok ini sudah lengkap 10 orang ya. Perkenalkan, gue Muhammad Adam Ansyari. Di sini, gue bakal bimbing kalian selama ospek."

"Salam kenal Kak Adam," ucap cewek yang berada di sebelah Reksa dengan antusias. Adam yang mendengar tak menggubris suara cewek itu.

"Karena gue mau ada urusan sama senior lain sebentar. Kalian bisa kenalan atau langsung bikin yel-yel untuk kelompok ini." setelah berpamitan, Adam pergi ke depan menuju senior yang bergerombol.

Rangkulan di bahu Reksa, membuat kepalanya tertoleh ke samping. Cowok dengan rambut ikal tersenyum ke arahnya.

"Salam kenal Reksa, gue Oberon Manaf Ramazan. Lo bisa panggil gue Iron, Ilon atau Oberon."

Cowok yang berdiri di samping Oberon menjitak kepala sahabatnya yang SKSD pada Reksa.

"Apaan sih Gel," omel Oberon yang mengusap kepalanya yang dijitak.

When I Meet You (Completed) #ODOCTheWWGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang