Pada waktu yang terus merangkak maju, terimakasih. Aku senang sekali sebab temu akan segera menuju. Aku akan memaketkan rindu yang tertumpuk rapi di meja kerja ini. Barangkali saat pertemuan menyapa nanti aku bisa memberikan sepaket rindu ini padanya. Memangnya rindu itu berwujud? Tidak kan? Kau benar rindu memang tak berwujud. Namun akulah yang menjadikannya berwujud. Bagaimana bisa? Ku rangkai aksara, Ku tuangkan ia ke dalam kata. Setiap hari aku menorehkan tinta hitam di atas kertas putih. Sudah banyak sekali rindu berwujud surat-surat itu menumpuk di sini. Ada ratusan bahkan hampir ribuan surat yang tak pernah sampai padanya. Mungkin nanti, ada saatnya. Menunggu waktu yang tepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Narasi Cinta Dalam Diam
Non-FictionIni hanya kisah klasik dari cinta dalam diam dari aku si pecinta tanpa mengutarakan. Tak semua pecinta bisa mencintai dalam diam. Mencintai dalam diam adalah kekuatan cinta yang luar biasa. Mencintai dalam diam tak selamanya buruk dan menyakitkan...