4

1.7K 46 8
                                    

Dan setiap aksara yang aku susun,selalu terdapat namanya sebagai tokoh utama.

Bagiku dia sudah puisi,bukan lagi prosa.
Dia adalah setiap bait singkat sarat makna Untuk dipahami, harus dengan kedalaman jiwa.
Dia adalah kanvas hidup, yang tak setiap orang bisa menuliskan rasa miliknya. Sialnya aku juga, aku manusia prosa, dia sudah puisi.
Aku akan tetap menulis, terserah kau menyebutku gila atau apa.
Bila kelak nyawa terlepas dari raga,aku dan dia akan abadi.

Narasi Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang