Dan setiap aksara yang aku susun,selalu terdapat namanya sebagai tokoh utama.
Bagiku dia sudah puisi,bukan lagi prosa.
Dia adalah setiap bait singkat sarat makna Untuk dipahami, harus dengan kedalaman jiwa.
Dia adalah kanvas hidup, yang tak setiap orang bisa menuliskan rasa miliknya. Sialnya aku juga, aku manusia prosa, dia sudah puisi.
Aku akan tetap menulis, terserah kau menyebutku gila atau apa.
Bila kelak nyawa terlepas dari raga,aku dan dia akan abadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Narasi Cinta Dalam Diam
NonfiksiIni hanya kisah klasik dari cinta dalam diam dari aku si pecinta tanpa mengutarakan. Tak semua pecinta bisa mencintai dalam diam. Mencintai dalam diam adalah kekuatan cinta yang luar biasa. Mencintai dalam diam tak selamanya buruk dan menyakitkan...