Tawamu Itu Bikin Bahagia
Aku masih disini, mematung menyaksikan tawa yang seolah tanpa beban itu. Tak hanya mematung, aku juga berusaha mematut diri agar kelak aku bisa menikmati atau bahkan aku yang membuat tawa itu menggema.
Diam-diam aku menyaksikan betapa indahnya tawa itu, manis. Aku bahagia, walaupun bukan aku penyebab tawa itu, sebab yang kumau adalah melihat kamu bahagia selalu.
Mungkin ini sudah suratan nasibku, selalu memandang diam-diam, menikmati dan berimajinasi sendiri kalau suatu waktu, kamu tertawa dan senyum tersebabkan tingkahku yang konyol.
Disebabkan kamu yang membuka gawai milikku, lalu kau mendapati banyak potret candidmu yang sengaja kuambil diam-diam. Dengan gemas kau mencubit pipiku diiringi gelak tawa. Hingga yang aku rasakan hanya sedikit sakit dab lebih dari separohnya adalah terbawa perasaan (baper).
Disebabkan aku yang kerap kali tersandung saat berjalan menujumu, karena salah tingkah aku jadi tidak memandang jalan dengan fokus, pun kamu terus menggoda dengan tingkah jahilmu itu sambil tertawa lalu memeluk tubuhku dengan manja.
Disebabkan tingkah konyol dan guyonan receh yang aku ciptakan untuk membuatmu tertawa saat sedang terkena masalah. Aku ingin selalu menghiburmu dikala gundah mulai membersamaimu, kanda.
Disebabkan kita yang saling memandang dan saling menatap dalam-dalam, lalu saling tertawa. Tak ada yang lucu, tapi kita berdua yang mengalibikan salah tingkah menjadi gelak tawa.
Semua hanyalah khayalanku yang melampaui batas, tersadar aku hanya tetap diam ditempat tanpa berani mendekat. Kamu pun begitu, tetap disitu tidak mau maju mempertanyakan rasaku.
Kuharap suatu saat nanti, kita bisa tertawa berdua karena kita berdua. Kau dan aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Narasi Cinta Dalam Diam
Não FicçãoIni hanya kisah klasik dari cinta dalam diam dari aku si pecinta tanpa mengutarakan. Tak semua pecinta bisa mencintai dalam diam. Mencintai dalam diam adalah kekuatan cinta yang luar biasa. Mencintai dalam diam tak selamanya buruk dan menyakitkan...